Powered By Blogger

Senin, 23 Januari 2017

Cara Meningkatkan Semangat dan Prestasi Kerja

Semangat dan prestasi kerja sebenarnya banyak bergantung pada hubungan antara pengharapan dan realitas. Semakin konkrit lingkungan kerja tempat para pegawai bekerja memberi pengharapan akan adanya peningkatan diri pegawai maka semangat dan kegairahan kerja tersebut diharapkan akan semakin meningkat. Sebaliknya,semakin tidak jelas lingkungan kerja dalam memberi penghargaan akan adanya peningkatan diri pegawai, maka semangat dan kegairahan tanpa melalui kompromi akan merosot, walaupun kurang diduga oleh manajemen sebelumnya.
      Pada dekade sekarang ini, hampir setiap manajemen telah memberikan perhatian yang serius terhadap semangat dan kegairahan kerja guna meningkatkannya (M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, 2002 : 112). Secara umum, cara yang biasa yang ditempuh oleh manajemen dalam rangka meningkatkan semangat dan prestasi kerja melalui tindakan sebagai berikut :
a.    Memberikan kompensasi kepada pegawai dalam porsi yang wajar akan tetapi tidak memaksakan kemampuan instansi, misalnya; bonus, gaji dan kesejahteraan.
b.    Menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang menggairahkan bagi semua pihak, misalnya tidak boleh ada tindakan pimpinan yang tidak tegas dan harus ada komunikasi antara pimpinan dan bawahan.
c.    Memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan rohani pegawai misalnya mengundang ceramah agama dari luar.
d.    Perlu saat penyegaran sebagai media pengurangan ketegangan kerja dan memperkokoh rasa setia kawan antara pegawai, maupun manajemen misalnya rekreasi.
e.    Penempatan pegawai pada posisi yang tepat berdasarkan prinsip “the right men in the right place”.
f.     Memperhatikan hari esok para pegawai, misalnya diberikan uang pesangon atau uang pensiun.
      Adapun faktor-faktor yang mendukung peningkatan semangat kerja  pegawai, sebagai  berikut :
1. Rasa tanggung jawab pegawai itu sendiri
2. Memiliki rasa ingin bekerja dengan seikhlas hati
3. Mempunyai dedi kasi yang tinggi
4. Adanya keterampilan dimiliki.
5. Ingin mengetahui sesuatu yang di perusahaan
6. Mempunyai loyalitas dan kerja keras
7. Untuk mengablikasikan antara teori dan praktek.
      Berdasarkan faktor pendukung untuk meningkatkan semangat pegawai, dengan dasar inilah pimpinan pada salah satu instansi perlu memikirkan tunjangan dan konvensasi jika kelak pegawai memang memiliki dari ke tujuh faktor pendukung tersebut. 
            Menurut Hasibuan (1999 : 201) menyatakan bahwa  kalau seorang pegawai nanti ada motivasi kerja jika dijanji bonus atau tunjangan, pegawai semacam ini tidak mempunyai dedi kasi yang tinggi pada instansi dimana ia bekerja.

            Penjelasan di atas bahwa pegawai itu tidak mengharap kan suatu tunjangan  atau konvensasi apabila memang ingin meningkatkan kinerjanya. Jika pada kesempatan yang lain misalnya tidak dijanjikan atau tidak ada tunjangan dan konvensasi berarti pegawai tersebut tidak mempunyai gairah kerja.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar