Powered By Blogger

Senin, 16 Januari 2017

Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Dalam usaha koperasi, laba disebut sebagai sisa hasil usaha (SHU). Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik ( 2001 : 96 ) mengemukakan pengertian Sisa Hasil Usaha adalah kelebihan dari hasil usaha yang diperoleh dalam suatu periode tertentu.
Menurut teori Sisa Hasil Usaha tingkat keuntungan pada setiap koperasi dan perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis koperasi dan perusahaan. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini menurut Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik ( 2001 : 97 ) perbedaan-perbedaan itu adalah sebagai berikut:
1.    Teori Sisa Hasil Usaha menanggung resiko ( risk bearing theory of profit ). Menurut teori ini keuntungan ekonomi di atas normal akan di peroleh oleh perusahaan dengan resiko di atas rata-rata misalnya perusahaan yang bergerak dibidang eksloirasi minyak.
2.    Teori Sisa Hasil Usaha Friksional ( Friksional theory of profit ). Teori ini menekankan bahwa keuntungan meningkatkan sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang ( long run equilibirium ). Misalnya krisis minyak tanah tahun 1970-an mengakibatkan permintaan yang sangat drastis, dan ini membuat perusahaan mendapat keuntungan yang besar. Kemudian pada tahun 1980-an harga minyak drastis turun yang menjadikan perusahaan mengalami kerugian.
3.    Teori Sisa Hasil Usaha monopoli ( monopoli theory of profit ). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menerapkan harga yang tingi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Dengan demikian perusahaan menikmati keuntungan, kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui penguasaan penuh atas supplay bahan baku tertentu, skala ekonomi, kepemilikan hak paten, atau pembatasan dari pemerintah.
4.    Teori Sisa Hasil Usaha inovasi ( innovation theory of profit ). Menurut teori ini, SHU diperoleh karena keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi. Misalnya Steve Jobs yang menemukan computer APPLY, atau perusahaan Gillete yang selalu menemukan innovasi tentang produk pisau cukur.
5.    Teori Sisa Hasil Usaha efisiensi manajerial ( managerial efficiency theory of profit ). Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.
Uraian tersebut menunjukan bahwa sesuai dengan konsep koperasi, maka koperasi akan memperoleh laba lebih dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya lebih menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan bersama para anggota.

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari koperasi, laba yang tinggi merupakan insentif bagi koperasi untuk meningkatkan output dalam jangka panjang. Sebaliknya, laba yang rendah adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk / komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien. Dengan demikian, laba memberikan pertanda krusial untuk relokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai perubahan selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar