Dalam usaha koperasi, laba disebut
sebagai sisa hasil usaha (SHU). Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik ( 2001 : 96 ) mengemukakan pengertian
Sisa Hasil Usaha adalah kelebihan dari hasil usaha yang diperoleh dalam suatu
periode tertentu.
Menurut teori Sisa Hasil Usaha tingkat
keuntungan pada setiap koperasi dan perusahaan biasanya berbeda pada setiap
jenis koperasi dan perusahaan. Terdapat beberapa teori yang menerangkan
perbedaan ini menurut Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik ( 2001 : 97 )
perbedaan-perbedaan itu adalah sebagai berikut:
1.
Teori
Sisa Hasil Usaha menanggung resiko ( risk bearing theory of profit ). Menurut
teori ini keuntungan ekonomi di atas normal akan di peroleh oleh perusahaan
dengan resiko di atas rata-rata misalnya perusahaan yang bergerak dibidang
eksloirasi minyak.
2.
Teori
Sisa Hasil Usaha Friksional ( Friksional theory of profit ). Teori ini menekankan
bahwa keuntungan meningkatkan sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan
jangka panjang ( long run equilibirium ). Misalnya krisis minyak tanah tahun
1970-an mengakibatkan permintaan yang sangat drastis, dan ini membuat
perusahaan mendapat keuntungan yang besar. Kemudian pada
tahun 1980-an harga minyak drastis turun yang menjadikan perusahaan mengalami
kerugian.
3.
Teori Sisa Hasil Usaha monopoli ( monopoli theory of
profit ). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan
monopoli dapat membatasi output dan menerapkan harga yang tingi daripada bila
perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Dengan demikian
perusahaan menikmati keuntungan, kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui
penguasaan penuh atas supplay bahan baku tertentu, skala ekonomi, kepemilikan
hak paten, atau pembatasan dari pemerintah.
4.
Teori Sisa Hasil Usaha inovasi ( innovation theory of
profit ). Menurut teori ini, SHU diperoleh karena keberhasilan perusahaan dalam
melakukan inovasi. Misalnya Steve Jobs yang menemukan computer APPLY, atau
perusahaan Gillete yang selalu menemukan innovasi tentang produk pisau cukur.
5.
Teori Sisa Hasil Usaha efisiensi manajerial ( managerial
efficiency theory of profit ). Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang
dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.
Uraian
tersebut menunjukan bahwa sesuai dengan konsep koperasi, maka koperasi akan
memperoleh laba lebih dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi
usahanya lebih menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat
dan kepuasan bersama para anggota.
Laba yang
tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
koperasi, laba yang tinggi merupakan insentif bagi koperasi untuk meningkatkan
output dalam jangka panjang. Sebaliknya, laba yang rendah adalah pertanda bahwa
konsumen menginginkan kurang dari produk / komoditi yang ditangani dan metode
produksinya tidak efisien. Dengan demikian, laba memberikan pertanda krusial
untuk relokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai perubahan selera
konsumen dan permintaan sepanjang waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar