Analisa ratio
financial penilaian terhadap kinerja keuangan di masa lalu, sekarang dan yang
akan datang. Tujuan untuk menemukan
kelemahan-kelemahan di dalam kinerja
keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan masalah-masalah masa yang
akan datang dan untuk menentukan kekuatan-kekuatan perusahaan yang dapat diandalkan. Misalnya
analisa internal yang dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dapat ditujuan
terhadap penilaian likuiditas perusahaan atau penilaia
penyelenggarakan-penyelenggaraan perusahaan di masa lalu. Analisa rasio finacial juga berasal dari luar perusahaan sebagian usaha
untuk menentukan keandalan kredibilitas perusahaan atau potensi industri. Dari
manapun analisa berasal alat yang digunakan pada dasarnya sama.
Rasio
finansial merupakan alat utama dalam analisa keuangan, karena dapat
dipergunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai kesehatan keuangan
perusahaan.
Dalam
implementasi analisa rasio finansial terhadap kerja keuangan biasanya terdapat
dua cara perbandingan yang akan dipergunakan perusahaan. Menurut apa yang
dijelaskan oleh Van Horne dan Wachowichz, Manajemen Keuangan Perusahaan, (2002,
133) tentang kedua cara perbandingan tersebut, sebagai berikut :
1. Perbandingan internal
Analisa
dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan masa yang akan
datang dalam perusahaan yang sama. Rasio lancar,
rasio dari aktiva dibagi kewajiban lancar untuk tahun sekarang dapat di
bandingkan rasio lancar tahun sebelumnya.
Jika rasio finansial diurutkan dalam
beberapa periode tahun, analisa dapat mempelajari komposisi
perubahan dan menentukan apakah terdapat perbaikan atau menurunan dalam
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
2.
Perbandingan eksternal dan
sumber-sumber rasio industri
Metode perbandingan yang kedua melibatkan
perbandingan rasio satu perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri titik
waktu yang sama. Perbandingan ini memberikan pandangan mendalam tentang kondisi
keuangan dan kinerja relatif dari perusahaan. Rasio ini juga membantu dalam
mengidentifi kasikan penyimpangan dari rata-rata standar industri.
Dengan
perbandingan internal, perusahaan akan dapat mengetahui kecenderungan perubahan
yang terjadi selama beberapa periode tahun buku yang akan dianalisis. Sedangkan
melalui perbandingan eksternal perusahaan dapat melihat kekuatan persaingan (competition power) yang ada pada
perusahaannya, yaitu dengan membandingkan rasio-rasio finansial internal
perusahaan dengan suatu standar atau norma indutri. Akan tetapi industri yang
dimaksudkan adalah rasio - rasio finansial yang di terbitkan oleh badan-badan
atau lembaga-lembaga keuangan sebagai standar atau ukuran atau ukuran yang
dapat dibandingkan dengan rasio finansial suatu perusahaan.
Pendapat lain dari
Cahyono, Analisa Kinerja Keuangan, (2000, 392) juga membagi metode-metode
penganalisaan rasio-rasio finansial menjadi 2 (dua) perbandingan, yaitu :
1.
Membandingkan rasio sekarang (
present ratio ) dengan ratio-ratio kita dari
waktu-waktu yang lalu ( ratio historis) dengan rasio-rasio
yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
Misalnya
current rasio, tahun 1997 dibandingkan dengan current ratio dari tahun-tahun
sebelumnya. Dengan cara perbandingan tersebut akan dapat diketahui perubahan-
perubahan dari rasio tersebut dari tahun ketahun. Dengan menganalisa satu macam
rasio saja tidak banyak artinya, karena dapat mengetahui faktor-faktor apa yang
menyebabkan adanya perubahan.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu
perusahaan (rasio perusahaan/ company
ratio) dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau
industri rasio (rasio industri/rasio rata-rata/rasio standar) untuk waktu yang
sama.
Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri, maka akan
dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek finansial
tertentu berada di atas rata-rata industri (above
average), berada pada rata-rata (average) atau terletak dibawah rata-rata (below average).
Jadi ada 2 (dua) metode perbandingan yang
digunakan perusahaan untuk menganalisa rasio finansial oleh Amin Tunggal,
Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan, (2002, 125) yaitu analisa internal dan
eksternal. Perbandingan internal, yaitu rasio-rasio internal yang dibandingkan
antara rasio-rasio (rasio historis) yang lalu dengan rasio sekarang (present
ratio). Perbandingan eksternal
yaitu rasio-rasio yang sengaja dikeluarkan oleh lemaga-lembaga
keuangan atau badan-badan keuangan untuk dijadikan standar bagi perusahaan -
perusahaan dalam menganalisa rasio-rasio
finansialnya.
Dengan demikian, perbandingan internal
dan eksternal merupakan indikator perusahaan dalam menyusun rasio finansial
Manajer keuangan dapat mengambil salah satu indikator dari keduanya. Indikator
ini untuk menjawab kondisi kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat
mengambil kebijaksanaan strategis tentang pembelanjaan perusahaan di masa yang
akan datang. Di Amerika Serikat perbandingan rasio perusahaan dengan rasio
industri sudah sangat luas penggunaannya karena di negara tersebut ada beberapa
badan atau bank yang menyusun rasio-rasio industri antara lain "DUN and
Bradstreef dan Robert Morris Associates ( RMA )" (Anonim 2002,
214). Di Indonesia jika perusahaan hendak mengadakan analisa rasio,
mungkin pada saat ini hanya dapat mengadakan analisa rasio internal belum
adanya lembaga atau badan yang menyusun rasio industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar