Harga pokok merupakan nilai investasi yang dikorbankan untuk mengubah bahan
baku menjadi barang jadi. Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya , Penentuan
Harga Pokok (2003 : 97) menyatakan bahwa komponen-komponen biaya terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Metode
pengumpulannya disesuaikan dengan karakteristik system produksi dengan
industrinya.
1. Metode harga pokok pesanan
Metode harga pokok dalam system pesanan digunakan dalam produksi yang
menghasilkan dalam berbagai produk yang berbeda-beda pada setiap priode.
Termasuk dalam contoh produksi ini adalah usaha meubel, percetakan dan lain
sebagainya.
Beberapa
karakteristik system penentuan harga pokok pesanan yaitu :
a. Kegiatan produksi atas dasar pesanan, sehingga bentuk
barang/ roduk tergantung spesifikasi pesanan. Proses produksinya terputus-putus,
tergantung adanya tidaknya pesanan yang diterima.
b.
Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga
perhitungan total biaya produksi dihitung pada saat pesanan selesai. Biaya per
unit adlah dengan membagi total produksi dengan total unit yang dipesan.
c.
Mengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat kartu
harga pokok pesanan yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat
informasi umum seperti nama pemesan, jumlah pesanan dam tanggal diselesaikan,
informasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik yang ditentukan dimuka.
d.
Penentuan harga pokok per unit produk dilakukan setelah
produk pesanan dengan jumlah unit produk yang diselesaikan.
Dalam
system harga pokok pesanan, ketiga elemen biaya produksi dikumpulkan sesuai
dengan nomor pesanan yang dikerjakan. Harga pokok barang per unit dengan
membagi biaya total pesanan tersebut dengan jumlah unit yang dibuat. Nilai
barang jadi adalah seluruh harga pokok darim pesanan yang diolah. Nilai barang
dalam proses adalah harga pokok pesanan yang belum selesai.
Kekesalan
dari system ini adalah bahwa setiap biaya produksi yang dikeluarkan atau yang
dibebankan harus dapat diidentifikasikan pada pesanan yang dibuat. Semua harus
dapat menampung perhitungan harga pokok pesanan.
2. Metode harga pokok proses
Sistem harga
pokok dlam proses digunakan untuk perusahaan yang memproduksi suatu produk
tunggal, homogen yang dihasilkan dalam jangka panjang secara berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam jangka panjang termasuk dalam contoh produksi ini adalah
usaha pabrik semen, pabrik tegigu dan sebagainya. Untuk menghitung harga pokok
barang, perusahaan dapat menggunakan median departemen, bagian atau seksi dalam
produksi.
Harga pokok
proses berkaitan dengan alokasi biaya produksi pada suatu departemen terhadap
suatu barang yang diproses di departemen tersebut. Harga pokok proses mempunyai
ciri-ciri, sebagai berikut :
a. Biaya dikumpulkan
pada setiap departemen atau biaya.
b. Setiap departemen
mempunyai rekening persediaan barang dalam proses untuk mendebit biaya diterima
dan mengkredit harga pokok barang.
Persediaan
akhir barang dalam prosesn akan menjadi persediaan awal periode berikutnya, hal
ini dapat menimbulkan dua macam harga pokok dalam suatu departemen, yaitu harga
pokok periode sekarang da harga pokok periode yang lalu.
Dalam sistem harga pokok proses, biaya
persediaan barang dalam proses di pisahkan dari biaya yang ditambahkan dalam
periode berjalan dan tidak dirata-ratakan dengan ditambah unit yang baru. Biaya
untuk menyelesaikan unit-unit dalam proses pada awal periode dihitung terlebih
dahulu kemudian diikuti dengan perhitungan untuk biaya unit yang dimulai dan
diselesaikan pada periode berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar