Suatu
organisasi yang menjalankan strategi pengurangan biaya, memiliki karakteristik
yang nampak dalam aktivitas pengawasan pengeluaran yang ketat, minimalisasi
biaya overhead serta pencapaian skala ekonomis. Fokus utama dalam
pengukuran ini adalah bagaimana meningkatkan produktivitas. Kebijakan seperti ini
seringkali diartikan sebagai suatu pembenahan (turn a round) sebagai
hasil implementasi strategi pengurangan biaya, banyak perusahan memiliki
struktur biaya yang lebih efisien.
Strategi pengurangan biaya melalui pengurangan jumlah pegawai
seringkali diikuti oleh penuruan tingkat upah. Hasilnya beberapa perusahaan
memperoleh kemampuan labanya pada tingkat yang diinginkan. Strategi pengurangan
biaya dapat juga dilakukan melalui penggunaan yang lebih intensif para pekerja
paruh waktu, subkontrak, penyederhanaan pekerjaan dan pengukuran prosedur,
otomisasi, perubahan aturan kerja dan penugasan pekerjaan yang lebih fleksibel.
Ada banyak metode yang bila mungkin
sangat berbeda, namun tujuannya adalah sama yaitu mengurangi biaya output perpegawai. Perusahaan pada gilirannya akan meraih
keunggulan bersaing dengan menghasilkan produsen barang atau jasa yang berharga
paling murah (Schuler dan Jackson, 1987).
Organisasi yang menghadapi cost reduction strategy harus benar-benar
teliti mengontrol dan meminimalkan biaya, serta bekerja keras untuk mencapai
skala ekonomis. Perusahaan harus merekrut pekerja dari pasar eksternal, seleksi
bagi pekerja difokuskan pada kemampuan untuk mulai bekerja dengan cepat dan
meminimalkan biaya training. Job content telah ditentukan,
pengembangan karir difokuskan pada spesialisasi, evaluasi kinerja ditekankan
pada jangka panjang dan individual, pembayaran berdasarkan pada keadilan
eksternal dengan pekerja lainnya dan bonus serta pemberian insentif dalam
bentuk uang jarang dilakukan, rekruitmen pekerja lebih ditentukan pada kemajuan
teknologikal dan kebutuhan organisasional maka jaminan pekerjaan (job
security) rendah (Porter, 1986).
Penerapan strategi pengurangan biaya dalam perusahaan dilakukan
dengan metode standar atau penyederhanaan kerja (Schuler dan Jackson, 1987).
Metode ini merupakan kunci dari efisiensi dan peningkatan produktivitas.
Penentua standar kerja sangat efektif, tidak hanya menghasilkan efisiensi dan
penguruangan biaya yang berhasil, namun juga membuat para karyawan terikat
dalam perilaku peran repetitif yang tinggi dan berjangka pendek yang melibatkan
pengambilan risiko. Para spesialis mengidentifikasi cara terbaik untuk
merampungkan pekerjaan maka partisipasi karyawan di dalam keputusan pekerjaan
sangat diperlukan.
Pencapaian keunggulan bersaing dapat menggunakan strategi
pengurangan biaya dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM sehingga memaksimalkan efesiensi melalui penyediaan
alat-alat manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan secara lenbih ketat
berbagai kegiatan para pegawainya. Hal
ini berarti pelaksanaan pengelolaan SDM konsisten dengan kebutuhan dari penerapan strategi pengurangan biaya yang
difokuskan pada proses standarisasi, pengurangan kesalahan, dan meminimalkan
efisiensi produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar