Strategi peningkatan kualitas berfokus pada
perbaikan proses produk dan pelayanan secara terus menerus dalam meningkatkan
reliabilitas produk dan kepuasan pelanggan (Yound et al., 1996). Dalam
konteks strategi seperti ini, penentuan keunggulan bersaing adalah modal
intelektual organisasi. Keberhasilan
pelayanan yang baik lebih mentah daripada usaha fisik. Secara spesifik
pekerjaan dalam lingkungan ini
diperlukan untuk membuat perubahan dari touch labour, di mana
tanggung jawab mereka hanya terbatas
lebih luas terhadap aktivitas seperti perencanaan, trouble shooting,
pemecahan masalah, jaminan kualitas, penjadwalan pemeliharaan, dan lain
sebagainya.
Perbaikan kualitas
melibatkan banyak pegawai yang
memiliki komitmen dalam kualitas dan sistem perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement). Apabila pernyataan kebijakan lebih menekankan pada pendekatan
kualitas total (total quality approach), umumnya diikuti oleh
pengelolaan SDM secara khusus yang memerlukan keterlibatan dan fleksibilitas
karyawan yang tinggi. Dalam hal banyak karyawan diharapkan mempunyai perilaku
prediktif dan tanggap secara terus-menerus dapat bekerja sama dengan pekerja
lainnya, menekankan pada kualitas produk atau pelayanan dan mempunyai komitmen
yang kuat terhadap organisasional.
Dalam upaya memperoleh keunggulan kompetitif
melalui strategi peningkatan kualitas maka kunci utama pengelolaan SDM adalah
deskripsi pekerjaan yang relatif tetap dan dijabarkan secara eksplisit, tingkat
partisipasi karyawan dalam keputusan yang relevan dengan kondisi kerja dan
pekerjaan itu sendiri, bauran antara kriteria individu dan kelompok untuk
penilaian kinerja haruslah berjangka pendek dan berorientasi hasil, keseragaman
perlakuan terhadap karyawan dan jaminan keselamatan kerja karyawan, dan
pelatihan pengembangan karyawan yang ekstensif dan berkesinambungan.
Praktik-praktik ini memungkinkan peningkatan kualitas dengan membantu
menyakinkan tujuan-tujuan yang sangat diandalkan dari individu yang dapat
menentukan tujuan-tujuan organisasi, dan jika diperlukan akan bersifat luwes
dan adaptif terhadap tugas-tugas baru dan kemajuan teknologi (Simamora, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar