Dalam pelaksanaan
usaha pemasaran, semua perusahaan yang bergerak secara ekspansi memerlukan
suatu rangkaian mekanisme kerja sehingga
produk yang ditawarkan di pasar dapat
bertahan lama. Konteks ini sebenarnya berkaitan erat dengan upaya manajemen
untuk dapat mempertahankan periode pertumbuhan dan tahap kedewasaan atas produk
yang ditawarkannya di pasar sasaran.
Pada setiap jenis pengukuran permintaan,
mempunyai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, sebuah perusahaan dapat
membuat suatu ramalan jangka pendek mengenai adanya permintaan total akan suatu
jenis produk untuk dijadikan sebagai dasar dalam pemesanan bahan-bahan baku,
kegiatan perencanaan produksi dan penjadwalan pembiayaan yang bersifat jangka pendek. Meskipun demikian,
ramalan jangka panjang adalah sama pentingnya untuk dapat dilaksanakan
perusahaan, manakala perusahaan yang bersangkutan melayani sejumlah konsumen
regional dan juga yang berskala nasional.
Konteks ini penting artinya kepentingan
perluasan pasar (market area) yang sehingga membawa manfaat jangka panjang bagi
kelangsungan usaha pemasaran perusahaan.
Philip Kotler dalam bukunya Manajemen
Pemasaran (2001: 98) mendefenisikan mengenai permintaan pasar, seperti di kutip
berikut ini permintaan pasar untuk suatu produk adalah keseluruhan volume yang
akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu, dalam daerah geografis tertentu,
dalam waktu singkat tertentu dan dalam lingkungan pemasaran tertentu, dibawah
tingkat dan ramuan upaya pemasaran industri tertentu.
Hal yang
penting untuk disadari oleh
manajemen adalah mengenai jumlah keseluruhan permintaan pasar. Konsep ini
menekankan bahwa suatu jumlah produk yang tetap diminati konsumen, bukanlah merupakan suatu jumlah
yang absolut, melainkan suatu fungsi-fungsi dari adanya kondisi tertentu yang
salah satu diantaranya adalah tingkat dan ramuan upaya upaya pemasaran industri
(mix of industri marketing effort).
Adapun yang lainnya adalah kondisi
obyektif yang berkembang dalam lingkungan eksternal, seperti adanya
kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan tingkat harga untuk jenis produk
tertentu, serta penentuan yang berkenan dengan areal pemasaran barang yang
bersangkutan. Suatu peramalan penjualan dan permintaan konsumen sangat
diperlukan dalam setiap sesion perencanaan usaha pemasaran.
Seorang manajer pemasaran yang dalam
pekerjaannya diharapkan berinteraksi dengan manajer bidang produksi, diharapkan
dapat menentukan suatu angka estimasi yang mana hal ini sangat berguna untuk
menetuka kuota produksi, kegiatan dalam bidang perencanaan promosi, serta dapat
dijadikan sebagai pedoman baku dalam konteks pengembangan produk.
Ketepatan ramalan penjualan akan dapat
berkurang disaat mana pada periode pengukuran dan data-data yang diperlukan
dalam melakukan estimasi, sangat minim diperoleh manajemen. Dalam hubungan ini,
biasanya ramalan penjualan dibuat dalam periode triwulan dan tahunan serta
terdapat diantaranya yang meliputi
jangka waktu lima tahun, dimana periode ini mencerminkan adanya suatu
jangkauan yang dibuat secara terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran.
Dengan
demikian, jika perusahaan hanya
memiliki data historis selama periode triwulan
berarti ramalan yang dilaksanakan hanya meliputi triwulan semata, sedangkan jika datanya tahunan, maka ramalan yang dibuat
juga dalam jangka waktu tahunan.
Demikian pentingnya arti peramalan ini,
maka setiap usaha yang diarahkan untuk menelaah besarnya volume penjualan pada
waktu yang akan datang, diperlukan berbagai judgement atau pendapat yang dapat
dalam bentuk pendapat manajer, salesman, serta melalui peralatan analisis tertentu.
Hubungan ini, Basu Swasta DH dan Irawan
dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern, (2002: 234) telah menetapkan mengenai
perangkat yang digunakan untuk kegiatan peramalan, yakni :
1) Pendapat
manajer
2) Pendapat
salesman
3) Modal matematis
4) Survei niat
pembeli
5) Metode regresi.
Pentingnya pendapat manajer dimasukkan
dalam usaha estimasi tingkat penjualan, dimungkinkan oleh karena para manajer
memiliki seni berfikir yang levalnya tidak dapat diamankan begitu saja dengan
karyawan lainnya. Umumnya dianggap bahwa para manajer tesebut memiliki tingkat
kualifikasi tertentu, seperti daya analisis yang tajam, serta dengan pengalaman
yang relatif besar.
Metode peramalan penjualan dengan
melibatkan pendapat dikemukakan oleh para salesman, maka juga dipandang
strategis artinya karena umumnya para
salesman tersebut dapat mengetahui minat
dan daya tarik dari para konsumen
sehingga mereka mengkonsumsi barang.
Dalam hubungan ini, para salesman dianggap sebagai ujung tombak bagi pelaksana
an usaha pemasaran perusahaan, sehingga perannya tidak dapat diabaikan begitu
saja dalam proses menyukseskan usaha pemasaran produk perusahaan.
Selanjutnya, metode peramalan dengan
jalan mengadakan survei niat pembeli dimaksudkan untuk memperoleh informasi
tentang jumlah dan jenis produk yang diharapkan dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir
atau para pemakai. Dalam hubungan ini maka dapat di buat suatu estimasi mengenai permintaan
suatu produk secara keseluruhan dengan jalan menanyakan secara langsung kepada
para konsumen mengenai kebutuhannya akan produk perusahaan.
Metode peramalan dengan menggunakan
peralatan analisa seperti model matematis, analisis time series serta metode
regresi sederhana, dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan manajemen guna mengukur tingkat permintaan
produk yang dilakukan dengan menyediakan sejumlah data kuantitatif.
Biasanya, dengan menggunakan peralatan
analisis statistik akan dapat diketahui besarnya volume penjualan pada masa
yang akan datang, di mana penggunaan peralatan analisis statistik akan dapat
diketahui besarnya volume penjualan pada masa yang akan datang, dimana
penggunaan analisis kuantitatif tersebut mengabaikan berbagai variabel
eksternal yang secara kualitatif tidak diukur perubahannya selama melaksanakan
usaha pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar