Peti kemas adalah peti yang terbuat dari
logam atau aluminium yang berbentuk segi empat yang secara umum dapat diartikan
sebagai gudang kecil berjalan atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain
sebagai akibat adanya angkutan oleh WJ. Stanton, Analisa Transfortasi Laut,
(2000, 201).
Peti kemas/
Container Inventory Control (CIC) dapat
memuat semua jenis barang produksi industri maupun pertanian dan mempunyai daya
tampung muatan yang cukup tinggi volumenya atau sesuai dengan bwsarnya peti
emas tersebut, disamping barang bisa tahan lama juga dapat menjamin kerusakan
barang (pemilik barang)..
Peti kemas yang
umum di gunakan digunakan dalam pelayaran dar Indonesia mempunyai bermacam macam
ukuran yaitu :
1. Ukuran 2,5 x 2,5 x 6,0 meter yang
biasa disebut 20 Feet container, yang berkapasitas 15 ton.
2. Ukuran 2,5 x 2,5x 12 meter yang
biasa disebut 40 Feet container, yang berkapasitas 25 ton.
Peti
kemas/Container Inventory Control (CIC) secara umum dapat digambarkan sebagai
gudang kecil bagian yang digunakan mengangkut barang, merupakan perangkat
perdagangan sekaligus merupakan sistem komponen dari pada pengangkutan.
Sistem
pengangkutan Container Inventory Control (CIC) telah berkembang didunia sebagai
bagian dari perkembangan teknologi maju yang mencari upaya untuk mendapatkan
efisiensi yang lebih tinggi,sehingga peti kemas tidak lain adalah sebuah wadah
atau peti besar yang berukuran tertentu sebagai tempat menyimpan barang yang
dimuat oleh kapal.
Adapun
jenis-jenis peti kemas yang umum digunakan untuk perdagangan internasioanal
adalah :
1. Dry Cargo
Container
Peti kemas ini mengangkut container
cargo (muatan umum), seperti barang berkolontong dan kering yang memerlukan
perlakuan khusus.
2. Hard Top Container
Jenis ini nama
lain dari peti kemas Dry Cargo Container.
3. Reefer Container
Digunakan khusus mengangkut barang yang perlu pendinginan atau
beku,seperti daging , ikan,udang atau komoditi tertentu.
4. Soft Top Container
Container Inventory Control (CIC) terbuka pada bagian atas,dimana muatan
dimasukkan dan dikelurakan dan menggunakan tarpal sebagai pelindungnya.jenis
barang yang dimuat terdiri dari barang barang berat dan tidak terlalu
besar,baik di bungkus maupun dikirim dalam keadaan loose,seperti mesin atau
generator pembangkit listrik ukuran kecil
5. Open Top Side
Container
Container Inventory Control (CIC)
bagian atas dan sisinya terbuka seperti geladak dengan empat tiang sudut dan
empat pengunci pada puncak keempat tiang tersebut.
6. Flat Rack Container
Jenis container yang hanya terdiri dari
landasan saja dan digunakan mengangkut barang berat seperti besar yang dimuat
lewat atas.
7. Open Side
Container
Container Inventory Control (CIC) ini pintunya berada disamping
memanjang dari ujung ke ujung,tidak di beri daun pintu melainkan tarpal dan
biasanya digunakan untuk mengangkut muatan tertentu yang panjang yang
pemuatannya tidak dapat dilakukan dari bagian belakang.
Analisis laporan keuangan seperti
disebutkam untuk mengetahui kondisi atau
keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai pada suatu saat
atau tanggal tertentu. Dengan demikian para analisis di dalam melakukan
analisis akan membutuhkan laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu untuk mengetahui perusahaan mengalami peningkatan/ penurunan
keuntungan, bahkan dalam beberapa periode sebagai bahan perbandingan.
Warsono, Dasar-Dasar Perpajakan, (2003
; 35) analisis yang dinyatakan dalam persentase, akan membantu analisis dalam
memahami kondisi keuangan serta hubungan keuntungan perusahaan antara biaya
dengan penjualan dari suatu perusahaan. Prosentase tersebut dapat dihubungkan
dengan total, baik total aktiva/ passiva maupun total penjualan atau terhadap
tahun dasar dari periode-periode yang akan dianalisis. Dengan lapoean keuangan
dalam persentase para analisis keuangan dapat dengan cepat menegetahui
perkembangan daripada posisi keuangan serta hasil-hasil keuangan yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan.
Warsono, Dasar-Dasar Perpajakan, (2003
: 35) jika laporan keuangan itu dinyatakan sebagai prosentase dari tahun dasar
dari periode-periode yang akan dianalisis, maka laporan keuangan itu disebut
index statement, sedangkan bila laporan keuangan tersebut dinyatakan sebagai
prosentase dari pada total aktiva/ passiva atau total penjualan, maka laporan
keuangan itu disebut common size statement.
Tehnik Pelaporan
Warsono, Dasar-Dasar Perpajakan, (2003 : 37) analisis prestasi uatu tehnik
analisis keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu
perusahaan, apakah menunjukkan keadaan naik, turun atau tetap. Jadi analisis
indeks, analisis keuangan dapat mengetahui trend yang menunjukan hubungan
antara masing-masing pos dalam neraca laporan rugi/ laba dan periode-periode
yang di analisis.
Tehnik
dalam analisis ini, adalah masing-masing pos dalam neraca dan laporan rugi/
laba yang menjadi tahun dasar di berikan indeks seratus. Kemudian pos-pos dari
neraca rugi/ laba untuk periode selebihnya dihubungkan dengan pos yang sama
pada neraca dan laporan rugi/ laba yang menjadi tahun dasar, dengan cara
membagi jumlah rupiah masing-masing pos dalam periode-periode yang dianalisis
dengan jumlah rupiah dan pos yang sama pada periode yang menjadi tahun dasar
kemudian diali seratus.
Dengan
analisis tingkat prestasi keuntungan (terjadi) akan saat dilihat kecenderungan
dari masing-masing pos dalam neraca dan laporan rugi/laba, apakah menunjukkan
kecenderungan menurun, meningkat atau tetap, atau dengan kata lain apakah
kecenderungan yang ditunjuk oleh masing-masing pos dalam neraca dan laporan
rugi/ laba tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Common Size statament
Soegarda, Azas-Azas Pelayaran Niaga
Pelabuhan, (2001 : 23) analisis common size memperhatikan atau menunjukkan
sejauhmana pengaruh dari perubahan-perubahan tersebut terhadap totalnya, baik
total aktiva/passiva maupun total penjualan. Analisis common size adalah tehnik
analisis keuangan untuk mengetahui perubahan dari masing-masing pos dalam
neraca terhadap total aktiva/ passiva dan masing-masing pos dan laporan rugi/
laba terhadap total penjualan.
Tehnik dalam analisis ini, adalah total
aktiva/ passiva serta total penjualan di berikan indeks seratus, kemudian pos
dalam neraca dibagi dengan total aktiva/ passiva dan masing-masing pos dalam
laporan rugi/laba dengan total penjualan dikali dengan seratus.
Apabila laporan keuangan disajikan
dalam prosentase yaitu masing-masing pos dalam laporam rugi/ laba terhadap
total penjualan, maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat
digunakan sebagai pembanding. Analisis common size untuk meraca akan
memperlihatkan investasi pada masing-masing aktiva serta distribusi daripada
utang dan modal sendiri, sedangkan laporan rugi/ laba akan memperlihatkan harga
pokok, biaya-biaya dan laporan rugi/ laba terhadap total penjualan.
Laporan Keuangan Utama
Neraca adalah suatu daftar yang memuat
secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada
waktu tertentu. Jadi neraca merupakan informasi mengenai posisi keuangan
perusahaan yang dapat menunjukkan perusahaan mengalami peningkatan/penurunan
keuntungan. Dari neracalah pemilik perusahaan dapat mengetahui beberapa
kekayaan perusahaan dan berapa utang usaha yang harus dilunasi. Melalui neraca
pulalah kreditor dapat mengetahui kesanggupan perusahaan untuk membayar
utangnya.
Pengertian neraca menurut Weston, Analisa Keuangan, (2002 :
39) neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
organisasi pada suatu periode tretentu.
Aktiva adalah jumlah harta/ kekayaan yang dimiliki
perusahaan, sedangkan passiva adalah jumlah kewajiban-kewajiban perusahaan atau
sumber yang digunakan untuk memperoleh aktivs tersebut. Setiap catatan dalam
neraca menyebutkan macam harta, utang dan modal disebut pos neraca.
Soegarda, Azas-Azas Pelayaran Niaga Pelabuhan, (2001 : 30)
dalam prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia ,
pos-pos neraca hendaknya dikelompokkan sebagai berikut :
Kelompok aktiva terdiri dari :
1.
Aktiva lancar
2.
Aktiva tetap
- Aktiva tak
berwujud
Kelompok aktiva terdiri dari :
1.
Kewajiban lancar / jangka pendek
2.
Kewajiban jangka panjang
3.
Modal pemilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar