Pendidikan dan latihan akan menambah
pengetahuan dan meningkatkan keterampilan karyawan dapat mempunyai dampak
langsung terhadap produktivitas. Kegiatan pengembangan ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan produktivitas yang terus menerus. Latihan-latihan yang diberikan
kepada karyawan merupakan dorongan bagi
karyawan tersebut untuk bekerja
lebih keras (Sisdjiatmo, Bagaimana Meningkatkan Produktivitas Kerja,
2000 : 115). Ini disebabkan karena karyawan yang mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik, akan berusaha
mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Manajer-manajer yang baik
menyadari bahwa latihan adalah suatu proses yang berjalan terus menerus dan
bukan proses yang sesaat saja.
1. Tujuan Pelatihan bagi Karyawan
Latihan yang tidak diketahui apa yang
akan dicapai akan tidak fektif dan tidak ada gunanya. Oleh sebab itu maka
tujuan setiap latihan harus dijelaskan dengan baik, sebab tujuan latihan
merupakan pedoman dalam penyusunan program pendidikan dalam pelaksanaan dan
pengawasan.
Jadi tujuan pengembangan karyawan menurut
Payaman Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, (1998 : 35) adalah
untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil yang
telah ditetapkan. Sikap para karyawan terhadap pelaksanaan tugas, juga perlu
diperhatikan sebab juga pengembangan sikap untuk menanggapi permasalahan yang
sering muncul harus diusahakan dalam pengembangan karyawan.
Di atas penulis menyinggung tujuan latihan
bagi para karyawan secara umum. Sedangkan tujuan latihan khususnya bagi
karyawan operasional, adalah :
1. Meningkatkan
produktivitas
2.
Memperbaiki moral
3. Mengurangi
pengawasan
4. Mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan
5. Meningkatkan
kestabilan dan keluwesan organisasi perusahaan
2. Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-prinsip latihan sebagai pedoman
dalam merubah pengetahuan, keterampilan
dan sikap dapat digunakan
beberapa prinsip untuk melaksanakan kegiatan yang dibebankan (Susilo
Martoyo, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, 1998 : 19), dengan tugas
tersebut, yakni :
a.
Motivasi
b.
Laporan kemajuan
c.
Reinforcement
d.
Praktek
e.
Perbedaan individual
3. Prosedur Latihan
Agar latihan dapat terlaksana seperti
diharapkan, maka latihan tersebut harus
dapat dimengerti oleh para peserta. Oleh sebab itu diperlukan kerja sama antara
pelatih dan yang dilatih. Melatih pada seseorang bukan pekerjaan yang mudah,
walaupun ia seorang ahli belum tentu dapat menjadi seorang pelatih yang baik.
Untuk menjadi seorang pelatih yang bijak
dan baik perlu mengetahui bagaimana melatih seseorang baik secara teori maupun
dilapangan menurut Ranupandoyo, Pengantar Manajemen, (1998 : 23), yakni :
1. Persiapan dari pelatih
2. Persiapan dari karyawan yang dilatih
3. Memperagakan latihan
4. Meminta karyawan untuk memperaktekkan latihan
5. Mengamati karyawan yang sebenarnya setelah
selesai dilatih.
4. Penilaian Program-Program Latihan
Untuk mengetahui apakah prosedur program
latihan yang dilaksanakan sudah baik
atau tidak, maka diperlukan adanya penilaian terhadap latihan tersebut.
Flippo, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(1999 : 23) Faktor yang dapat dinilai dalam
latihan ini adalah tingkat
produksinya, dimana perlu di peroleh
gambaran dalam produktivitas sebelum dan sesudah latihan, kemudian dilakukan
penilaian apakah memang benar terjadi peningkatan produktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar