Powered By Blogger

Kamis, 21 Maret 2013

Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap


Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga pokok perolehan. Yang menjadi permasalahan akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu diperoleh perusahaan sehingga mejadi miliknya. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara, cara perolehan aktiva tetap tersebut diantaranya:
1.    Pembelian tunai
  1. Aktiva yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untul memperoleh pembelian itu. Jika ada potongan harga (discount) maka harus dikurangi dari nilai cost.
  2. Jika beberapa aktiva dibeli sekaligus / gabungan (lump sum) maka harus dipisahkan nilai masing-masing aktiva sesuai dengan pedoman SAK sebagai berikut:
“ Harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aktiva yang bersangkutan”
(2007:16.4)

2.    Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
3.    Ditukar dengan aktiva lain
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut dengan tukar tambah, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasi dengan jumlah harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru. Masalah timbul apabila harga aktiva lama atau aktiva baru tidak dapat ditentukan. Dalam hal ini nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selain masalah diatas, masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau laba yang timbul karena adanya pertukaran aktiva tetap tersebut adalah:
a.    Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.
b.    Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.
4.    Menerbitkan surat berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi, dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tetap tersebut.
5.    Diperoleh dari sumbangan / Donasi
Dalam SAK dijelaskan bahwa aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal yang berasal dari sumbangan.
6.    Aktiva yang dibuat sendiri
Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu aktiva yang dibangun sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang diperoleh. Perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa alasan mengapa perusahaan membuat aktivanya sendiri adalah:
1.     menghemat biaya.
2.     memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity).
3.     keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar