Aktiva
tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan
akan mempengaruhi penentuan harga pokok perolehan. Yang menjadi permasalahan
akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu diperoleh perusahaan
sehingga mejadi miliknya. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara, cara
perolehan aktiva tetap tersebut diantaranya:
1.
Pembelian
tunai
- Aktiva yang
dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untul memperoleh
pembelian itu. Jika ada potongan harga (discount) maka harus dikurangi dari nilai cost.
- Jika
beberapa aktiva dibeli sekaligus / gabungan (lump sum) maka harus dipisahkan nilai masing-masing aktiva
sesuai dengan pedoman SAK sebagai
berikut:
“ Harga perolehan dari masing-masing
aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan
harga gabungan tersebut berasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing
aktiva yang bersangkutan”
(2007:16.4)
2.
Pembelian
angsuran
Apabila aktiva
tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva
tetap tidak boleh termasuk bunga.
3.
Ditukar
dengan aktiva lain
Banyak
pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut
dengan tukar tambah, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru,
baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan
seperti ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru
dikapitalisasi dengan jumlah harga pasar aktiva lama ditambah uang yang
dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru. Masalah timbul
apabila harga aktiva lama atau aktiva baru tidak dapat ditentukan. Dalam hal
ini nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran
tersebut. Selain masalah diatas, masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau
laba yang timbul karena adanya pertukaran aktiva tetap tersebut adalah:
a.
Pertukaran
aktiva tetap yang tidak sejenis
Yang
dimaksud dengan pertukaran aktiva tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap
yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak
sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan dengan nilai wajar yang
digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi
terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.
b.
Pertukaran
aktiva tetap yang sejenis
Yang
dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva
tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran aktiva tetap yang sejenis
laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang
bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya
dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.
4.
Menerbitkan
surat berharga
Aktiva
tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi, dicatat
sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila
harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap
ditentukan sebesar harga pasar aktiva tetap tersebut.
5.
Diperoleh
dari sumbangan / Donasi
Dalam SAK
dijelaskan bahwa aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat
sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun
modal yang berasal dari sumbangan.
6.
Aktiva
yang dibuat sendiri
Standar Akuntansi
Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu aktiva yang dibangun sendiri
ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu aktiva yang diperoleh.
Perusahaan sering membangun sendiri aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa alasan
mengapa perusahaan membuat aktivanya sendiri adalah:
1.
menghemat biaya.
2.
memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity).
3.
keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar