Powered By Blogger

Rabu, 14 November 2018

Anggaran



Telah banyak para ahli yang memberikan pengertian tentang anggaran. Menurut Munandar (2000) anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu. Christina, dkk. (2001) menyatakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sitematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Asri dan Adisaputro (1996) memberikan pendapat yang sedikit berbeda, anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dan pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Anggaran ialah suatu rencana, uraian tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan dinyatakan dalam bentuk uang (Azwar, 1996). Menurut Munandar (2000) anggaran mempnyai 3 kegunaan pokok, yaitu :
1.    Sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2.    Sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.
3.    Sebagai alat pengawasan kerja yaitu sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan.
Sementara itu menurut purwanto  (2005)  anggaran  mempunyai fungsi yaitu :
1.    Alat perencanaan (planning tool), merencanakan tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
2.    Alat pengendalian (control tool), memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
3.    Alat kebijakan fiskal (fiskal tool), mendorong dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
4.    Alat politik (political tool), bentk komitmen eksekutif dan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.
5.    Alat koordinasi dan komunikasi (coordination and communication tool), mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dan alat komunikasi dalam lingkungan eksekutif.
6.    Alat penilaian kerja (performance tool), pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.
7.    Alat motivasi (motivation tool), memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dantujuan organisasi.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penganggaran adalah ; (1) penetapan tujuan, (2) pengevaluasian sumber-sumber daya yang tersedia, (3) negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat mengenai angka anggaran, (4) persetujuan akhir, (5) pendistribusian anggaran yang disetujui (Shim dan Siegel, 2000).
Menurut Salomo (2005) terdapat tiga jenis anggaran yaitu :
1.    Line item budgeting/traditional budgeting yaitu sistem penganggaran yang disusun berdasarkan fungsi suatu organisasi. Bertujuan untuk melakukan kontrol keuangan dan berorientasi pada input organisasi serta pendekatannya melalui kenaikkan bertahap, dalam prakteknya indicator keberhasilannya adalah kemampuan menyerap anggaran. Kelemahannya adalah kontrol uang sebatas administrasinya, tidak menggambarkan kinerja karena berorientasi pada input, hanya menetapkan rencana anggaran berdasarkan kenaikkan secara bertahap yang berakibat tidak tersedianya informasi yang logis dan rasional tentang anggaran tahun yang akan datang. Indikator keberhasilannya adalah kemampuan menghabiskan anggaran. Kelemahan ini mengakibatkan inefisiensi, inefektivitas dan rendahnya akuntabilitas publik.
2.    Planning programing budgeting system dan zero based budgeting yaitu penyusunan anggaran yang berorientasikan pada rasionalitas dengan menjabarkan anggaran dalam program-program, sub-program dan proyek, dalam hal ini yang diukur adalah biaya dan manfaatnya. Kelemahan system ini adalah memerlukan banyak kertas kerja, data dan sistem manajemen informasi canggih sehingga sulit karena keterbatasan sumber daya manusia, menghasilkan keputusan unit yang menghasilkan paket alternative anggaran dengan tujuan agar responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
3.    Performance budgeting, anggaran yang berorientasi pada kinerja yaitu sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar