Hubungan
antara laporan tahunan, corporate
accountability, corporate communication dan corporate governance relatif erat. Setiap bagian dari kempat hal
tersebut dapat saling mempengaruhi dan mendukung pencapaian satu sama lainnya.
Laporan tahunan memberikan informasi kepada para pemegang saham untuk mendukung
perusahaan dalam menunaikan akuntabilitas. Dengan laporan tahunan, akan
memudahkan perusahaan untuk meneruskan informasi kepada para pemegang saham dan
kelompok eksternal lainnya tentang posisi dan situasi keuangan perusahaan.
Untuk mencapai akuntanbilitas, perusahaan perlu mempunyai saluran komunikasi
yang baik dengan kelompok eksternal yang terkait terutama para pemegang saham.
Membangun komunikasi yang kokoh dan kuat
antara manajemen, board of directors dan
kelompok eksternal tidaklah semudah yang dibayangkan. Board of directors sebagai pemimpin harus mempunyai initiatif untuk
mengembangkan saluran komunikasi antara manajemen dan para pemegang saham. Board of directors seharusnya menetapkan
kebijakan perusahaan yang menciptakan situasi yang nyaman antara 2 pihak untuk
berkomunikasi. Perlunya untuk menetapkan kebijakan perusahaan juga tertulis
dalam laporan corporate governance. Board
of directors harus mempertahankan kebijakan komunikasi yang efektif
sehingga mampu membuat komunikasi efektif antara board of directors dan manajemen kepada para pemegang saham, stakeholders, dan publik secara umum (The
committee on the financial aspects of corporate governance & Gee and Co.
Ltd., 1996). Dengan kebijakan, kerjasama antara manajemen dan board of directors dalam membangun
komunikasi dapat di raih. Kolaborasi antara manajemen dan board of directors dapat membuat informasi dalam laporan tahunan
lebih akurat karena informasi di kumpulkan dan dibuat oleh dua sisi perusahaan.
Kualitas informasi dan komunikasi dapat ditingkatkan dengan kolaborasi. Board of directors dapat menjelaskan dan
membuat interpretasi laporan tahunan secara jelas kepada para pemegang saham, stakeholders dan publik.
Peningkatan saluran komunikasi
seharusnya dikembangkan oleh board of
directors dan pihak-pihak eksternal seharusnya membuat usaha dan proposal
yang sama kepada board of directors untuk tujuan tersebut. Board of directors seharusnya memberikan informasi dalam interval
waktu yang lebih banyak tentang perkembangan perusahaan. Informasi seharusnya
tidak hanya sekedar orientasi historis atau finansial tetapi harus juga
meliputi kinerja kuantitatif seperti situasi pasar, kompetitor terbesar, produk
dan jasa serta faktor kinerja lainnya.
Pada saat bersamaan, diketahui dengan
baik bahwa corporate accountability dapat
ditingkatkan dengan komunikasi yang baik. Dengan demikian, akuntabilitas tanggung
jawab perusahaan atas operasi dapat terlaksana. Selanjutnya, akuntabilitas dengan informasi yang penuh dapat
diberikan secara lengkap dan beralasan. Akan tetapi, hal tersebut harus diikuti
oleh kerjasama yang seharusnya terjadi antara board of directors dan pengguna-pengguna eksternal termasuk para
pemegang saham, stakeholders dan
publik. Komunikasi harus dilakukan dalam bahasa yang sama sehingga dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Dengan bahasa yang sama, pemahaman akan
laporan dan proses pelaporan akan menjadi lebih mudah diimplementasikan.
Kerelaan setiap pihak untuk belajar dan mencoba untuk berkomunikasi juga
merupakan hal yang penting karena komunikasi tidak akan pernah terjadi jika
setiap pihak tidak mau untuk mengadakan usaha untuk berkomunikasi.
Setelah mendapatkan pemahaman dan
pengertian dari dewan direksi maka kelompok eksternal terutama para pemegang
saham dapat mengemukakan pertanyaan tentang laporan tahunan tersebut dan
memberikan respon akan hal tersebut. Kemauan dari kelompok eksternal untuk
berkomunikasi dengan perusahaan membantu membangun saluran komunikasi yang baik
antara mereka. Adanya pemahaman yang sama akan pentingnya alat komunikasi
mempunyai derajat penting yang sama dengan kerelaan dan kemauan antara dua
belah pihak untuk berkomunikasi. Selain itu, laporan tahunan dalam bentuk yang umum
dan standar juga penting dilaksanakan untuk menghindari ada kesalahan
interpretasi laporan tahunan. Jika para pemegang saham mempunyai pemahamam
secara penuh dan dapat memanfaatkan informasi dari komunikasi dengan perusahaan
maka berarti akuntabilitas dapat dicapai dan diberikan. Oleh karena itu,
kelompok eksternal (termasuk para pemegang saham, stakeholders dan publik),
dan board of directors mempunyai
kontribusi akan terciptanya hubungan yang baik di antara mereka (The committee
on the financial aspects of corporate governance & Gee and Co. Ltd., 1996).
Untuk membuat hubungan tetap terjaga, penting bagi perusahaan untuk membuka
saluran komunikasi dengan para pemegang saham. Pada periode antara laporan
tahunan saat ini dan pada tahun mendatang diharapkan komunikasi yang terbuka
dapat dipertahankan seiring dengan perkembangan perusahaan. Dengan komunikasi
terbuka, kejujuran komunikasi dan informasi dari laporan tahunan dapat ternilai
akuntabel karena kelompok eksternal termasuk para pemegang saham akan terus
dapat mengikuti perkembangan perusahaan dalam mencapai misinya. Dengan
demikian, tingkat kejujuran perusahaan terhadap para pemegang saham dapat
diwujudkan dengan keterbukaan dan meminimalkan kemungkinan insider trading (The committee on the financial aspects of
corporate governance & Gee and Co. Ltd., 1996).
Pada umumnya, para pemegang saham dan board of directors akan mempunyai rapat
umum untuk mendiskusikan bentuk dari laporan tahunan. Dalam rapat umum, board of directors akan menjelaskan
secara ringkas poin-poin kesimpulan tentang tindakan-tindakan yang tercermin
dalam laporan tahunan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Dengan
demikian, board of directors dapat
memberikan akuntabilitas kepada para pemegang sahama pada waktu yang sesuai.
Dilain pihak, setelah mendapatkan informasi dari laporan tahunan, para pemegang
saham mempunyai peluang untuk berkomunikasi secara lansung dengan board of directors sebagai stewards. Pada rapat ini, para pemegang
saham juga dapat bertanya tentang informasi laporan tahunan dan memberikan
komentar akan pencapaian perusahaan. Akan tetapi, kenyataannya banyak rapat
umum tahunan dilewatkan peluangnya oleh para pemegang saham karena para
pemegang saham tidak mau melakukan hal tersebut pada beberapa kasus dan board of directors tidak mendorong
mereka untuk melakukannya (The committee on the financial aspects of corporate
governance & Gee and Co. Ltd., 1996).
Selanjutnya, board of directors seharusnya memberikan pertimbangan lebih
mendalam terhadap resiko baik operasional dan finansial serta kontrol terhadap
perusahaan. Keterbukaan akan laporan tahunan juga diperlukan dalam hal ini.
Tranparansi laporan tahunan dan informasi dapat menghindari board of directors dari kemungkinan
misinterpretasi dan kesalahpahaman terlebih lagi karena adanya kekuasaan yang telah oleh para pemegang saham
dan stakeholders kepada dewan
direksi. Kelompok-kelompok eksternal meminta keterbukaan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Para pemegang saham dan stakeholders
akan senang untuk melihat tambahan dan keterbukaan dalam laporan tahunan untuk
menganalisa pembuatan keputusan mereka (Anderson and Epstein, 1995). Oleh
karena itu, penting bagi kedua pihak baik kelompok eksternal yaitu para
pemegang saham dan stakeholders, serta
board of directors untuk
mempertimbangkan bagaimana meningkatkan efektivitas komunikasi dan rapat umum.
Dengan demikian, pertimbangan yang meningkat dari para pemegang saham, stakeholders, dan board of directors memberikan hasil berupa peningkatan corporate accountability kepada para
pemegang saham dan stakeholders (The committee on the financial aspects of
corporate governance & Gee and Co. Ltd., 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar