Powered By Blogger

Rabu, 06 Maret 2013

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan


Lingkungan dimana organisasi pemerintah beroperasi berpengaruh terhadap
karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Ciri khas lingkungan
pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi
serta tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Ciri-ciri pokok yang berkaitan dengan struktur pemerintahan dan pelayanan yang
diberikan
a. Bentuk pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
Dalam NKRI yang bersistem demokrasi, kekuasaan ada di tangan
rakyat yang didelegasikan kepada pejabat publik yang dipilih melalui proses
pemilihan. Selain itu, terdapat pemisahan antara wewenang eksekutif,
legislatif, dan yudikatif (trias politika). Pemisahan tersebut bertujuan untuk
mengawasi dan menjaga keseimbangan (check and balance) terhadap
kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan para penyelenggara pemerintahan.
Berkaitan dengan keuangan, pihak eksekutif menyusun anggaran dan
menyampaikan kepada pihak legislatif untuk mendapatkan persetujuan.
Setelah mendapat persetujuan, pihak eksekutif melaksanakan anggaran
tersebut dalam batas-batas apropriasi dan ketentuan perundangan yang
berlaku. Pihak eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif dan rakyat atas
penyelenggaraan keuangan tersebut. 
b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah
Terdapat tiga lingkup pemerintahan di Indonesia, yaitu pemerintah
pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota. Jika suatu
lingkup pemerintahan tertentu memperoleh hasil pajak dan nonpajak yang
lebih besar, maka hal tersebut dapat mengakibatkan diselenggarakannya
sistem bagi hasil, alokasi dana umum (DAU), hibah atau subsidi antar entitas
pemerintahan.
c. Adanya pengaruh proses politik
Berlangsung proses politik untuk menyelaraskan berbagai kepentingan
dalam       masyarakat       dalam       upaya       pemerintah       untuk       meningkatkan
kesejahteraan rakyat di satu pihak dan upaya menjaga keseimbangan fiskal.
d. Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah
Sebagian besar pendapatan pemerintah diperoleh dari pajak. Sesuai
dengan definisinya, jumlah pajak yang dibayarkan kepada pemerintah tidak
berkaitan langsung dengan jumlah imbalan yang diterima dari pemerintah.
Hubungan antara pajak yang dipungut dan pelayanan yang diberikan
pemerintah mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan laporan keuangan, yaitu:
1) Pembayaran pajak bukan merupakan sumber pendapatan yang bersifat
sukarela. Jika dibandingkan dengan perusahaan adalah berbeda, karena
penerimaan     yang     diperoleh     perusahaan      merupakan      hasil     transaksi
sukarela dengan para pelanggannya.
2) Jumlah pajak yang dibayar ditentukan oleh basis pengenaan pajak yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan, seperti penghasilan yang
diperoleh (dalam hal pajak penghasilan), kekayaan yang dimiliki (dalam
hal pajak bumi dan bangunan), aktivitas bernilai tambah ekonomis
(misalnya dalam hal pajak pertambahan nilai), atau nilai kenikmatan yang
diperoleh.
Jika      dibandingkan      dengan       perusahaan       adalah       berbeda,      karena
pendapatan perusahaan diperoleh dari aktivitas penjualan barang dan
jasa, bukan dari aktivitas pemungutan dari masyarakat.
3) Sulit mengukur efisiensi pelayanan pemerintah dibandingkan dengan
pungutan yang digunakan untuk membiayai pelayanan tersebut karena
adanya monopoli pelayanan oleh pemerintah. Dengan adanya pihak
swasta yang menyelenggarakan layanan pendidikan dan kesehatan, maka
pengukuran efisiensi pelayanan pemerintah menjadi lebih mudah karena
adanya data pembanding.
4) Pengukuran kualitas dan kuantitas berbagai pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah adalah relatif sulit.

2. Ciri-ciri yang berkaitan dengan keuangan yang penting bagi pengendalian
a. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan alat
pengendalian
Anggaran pemerintah merupakan kesepakatan antara eksekutif dan
legislatif tentang “belanja” yang disetujui untuk melaksanakan “kegiatan”
pemerintah, juga “pendapatan” untuk menutup kebutuhan belanja tersebut,
serta “pembiayaan” yang diperlukan jika terjadi defisit atau surplus. Jadi
anggaran mengkoordinasikan belanja dan memberikan landasan hukum bagi
upaya peroleh pendapatan dan pembiayaan.
Fungsi anggaran di lingkungan pemerintah berpengaruh penting,
antara lain karena anggaran:
1) merupakan pernyataan kebijakan publik
2) merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara
belanja, pendapatan, dan pembiayaan
3) menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum
4) memberi landasan penilaian kinerja pemerintah
5) hasil pelaksanaannya dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah
sebagai pernyataan pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.
b. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
Pemerintah menginvestasikan dana yang besar dalam bentuk aset
yang tidak secara langsung menghasilkan penerimaan, seperti gedung
perkantoran, jembatan, jalan, taman, dan kawasan reservasi. Selain itu,
sebagian besar aset tersebut mempunyai masa manfaat yang lama sehingga
memerlukan program pemeliharaan dan rehabilitas untuk mempertahankan
manfaat yang hendak dicapai. Dengan demikian, fungsi aset tersebut bagi
pemerintah sangat berbeda dengan fungsinya bagi organisasi komersial.
c. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian
Akuntansi     dana     (fund     accounting)     memisahkan      kelompok     dana
menurut tujuan penggunaannya, sehingga masing-masing dana merupakan
entitas akuntansi yang mampu menjaga atau mengendalikan keseimbangan
antara belanja dan pendapatan atau transfer yang diterima. Dengan
kemampuannya sebagai alat pengendalian tersebut, akuntansi dana perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan keuangan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar