Powered By Blogger

Selasa, 05 Maret 2013

Pengertian Akuntansi


Pengertian akuntansi dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu dari segi
proses dan dari segi fungsinya. Dilihat dari segi prosesnya, menurut Revrisond
Baswir (2000), “akuntansi adalah suatu keterampilan dalam mencatat, menggolong-
golongkan, dan meringkas transaksi-transaki keuangan yang dilakukan oleh suatu
lembaga atau perusahaan, serta melaporkan hasil-hasilnya dalam suatu laporan
yang disebut dengan laporan keuangan”. Sedangkan dari segi fungsinya, beliau
mengutip pendapat Belkaoui yang menyatakan bahwa “akuntansi adalah suatu
kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat
digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara
berbagai alternatif tindakan”.
Dalam batasan lain disebutkan bahwa “akuntansi adalah suatu metodologi dan
himpunan pengetahuan yang berkenaan dengan sistem informasi bagi satuan-
satuan ekonomi” (Muhammad Gade, 2002).
Sedangkan The Committee on Terminology of the American Institute of
Accountants (AIA) memberikan definisi yang sampai saat ini masih sering dikutip
sebagai berikut (Hendriksen & van Breda, 1992):
Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant
manner and in terms of money, transaction, and events, which are in part, at least,
of a financial character, and interpreting the result thereof”.
Meskipun banyak pakar mempunyai definisi sendiri tentang akuntansi, tetapi proses
mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas tetap merupakan jantung dari akuntansi.
Pengertian-pengertian tersebut pada intinya menyebutkan bahwa akuntansi
berfungsi untuk membantu manusia dengan menyediakan informasi. Informasi ini
akan dipakai untuk mengambil keputusan-keputusan ekonomi dalam menggunakan
benda-benda ekonomi yang langka dan mempunyai berbagai alternatif penggunaan.
Informasi yang disediakan oleh akuntansi dapat dipergunakan oleh lembaga
atau perusahaan dalam ukuran mikro (kecil), seperti koperasi, yayasan, PT, CV, atau
firma. Demikian juga lembaga pemerintahan dapat digolongkan sebagai pengguna
informasi keuangan yang berukuran mikro. Sedangkan lembaga pengguna informasi
yang digolongkan sebagai lembaga dalam ukuran makro adalah perekonomian
nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar