Fungsi seorang pimpinan adalah
menjalankan fungsinya sebagai merencanakan, mengontrol, pengorganisasi,
aktuating fungsi ini merupakan fungsi setiap manager yang terakhir setelah
fungsi-fungsi menyusun tenaga kerja, untuk memberi perintah. Dari kelima fungsi
ini sebagai fungsi pimpinan yang berhubungan dengan usaha menyelamatkan untuk
jalannya suatu organisasi ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Untuk melakukan tugas hanya mungkin
dengan baik apa bila seseorang melaksanakan tugas itu mengerti arti tujuan dari
tugas yang dilaksanakan. Demikian halnya dengan seorang pimpinan yang melakukan
tugas pengawasan, haruslah dengan secara sungguh-sungguh mengerti arti dan
tujuan dari pada apa yang akan dilaksanakan dalam pengawasan itu.Oleh karena
itulah dalam pembahasan ini perlu dijelaskan pengertian pengawasan agar dapat
memberikan arah pada pembahasan untuk selanjutnya. Mengerti arti dari pada
pengawasan dengan baik, akan mengefektifkan pengawasan dalam pelaksanaannya.
Di
bawah ini penulis akan mengemukakan beberapa pendapat dari pada ahlii tentang
pengertian pengawasan atau dengan kata lain istilah kontrol. Untuk lebih
jelasnya pengertian pengawasan dijelaskan
Panglaykim dan Hazil, Manajemen Sumber Daya Manusia, (1997: 123)
menyatakan bahwa Control tidak
berarti mengontrol saja, ia
meliputi juga aspek
penelitian; apakah yang dicapai itu sesuai dan sejalan dengan tujuan
yang telah diteditetapkan lengkap dengan rencana, kebijaksanaannya program dan
lain-lain sebagainya dari pada management.
Sedangkan menurut M. Manullang, Manajemen
Pertsonalia, (1998: 87), memberikan batasan pengertian sebagai berikut,
internal control sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang mudah
dilaksanakan menilai dan mengoreksi kita bila
perlu membuat supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuatu sesuai dengan rencana semula.
Selanjutnya Martoyo Susilo, Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja (1998: 134) yang dijelaskan mengenai pengertian
pengawasan (terjemahan), menyatakan bahwa controling dapat didefinisikan
sebagai proses yang memetingkan apa yang dilakukan, yaitu standar apakah
yang sedang dilakukan, yaitu pekerjaan;
menilai pekerjaan itu dan jika perlu menggunakan ukuran-ukuran perbaikan oleh
sebab itu pekerjaan yang berlangsung sesuai dengan rencana, yaitu sesuai dengan
standar.
Controlling bersifat kelanjutan bagi keempat fungsi dasar
dari pada management. Bantuannya untuk memberikan jaminan bahwa apa yang ingin dilakukan
adalah dijalankan dan untuk itu berbagai usaha dipertahankan di dalam
memperbaiki hubungan mereka sebab itu koordinasi yang cukup dicapai. Dapatlah
dikatakan bahwa tidak ada controllimg tampa adanya rencana terlebih dahulu,
organizing dan actuating.
Titik berat dari pada kebutuhan menurut
kenyataannya bahwa kontrol/ pengawasan mempunyai hubungan erat dengan
fungsi-fungsi dasar yang lain dari pada management. Rencana yang baik meliputi pertimbangan untuk
menjalankan fungsi-fungsi mengenai
control. Begitu juga, untuk organizing dan actuating diusahakan pengangkatan
yang baik, dengan mengingat pertimbangan kontrol. Dengan jalan fungsi-fungsi
actuating yang dibuat kurang sulit dan lebih efektif dan efisien dalam
penggunaannya.
Control pengawasan termasuk kebijaksanaan
yang aktif dari pada suatu usaha untuk menjaga dari dalam bantuannya bagian
dari tugas ini untuk menyelidiki apakah yang akan dilakukan dan merumuskan satu
keputusan mengenai pekerjaan. Tetapi campur tangan, bilamana perlu menempatkan
kembali aktivitas itu pada tempatnya juga termasuk arti dari pada control/
pengawasan.
Seiring tindakan perbaikan terdiri dari
pada membuka jalan seperti menghilangkan hambatan-hambatan yang akan dialami,
menjelaskan kewajiban-kewajiban atau memberikan tambahan-tambahan alat-alat
fisik atau keuangan agar supaya usaha-usaha yang dijalankan itu dapat
dilanjutkan dengan efektif.
Control/ pengawasan bukanlah berarti
bahwa mengawasi semata-mata, tapii juga mengarahkan, membimbing dan mendidik
para bawahan yang dipimpinnya agar supaya wewenang yang dilimpahkan padanya
tidak disalagunakan wewenang dan
tanggung jawan yang diberikan.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas
penmgertian control, dalam pembahasan ini akan dikemukakan pengertian internal
control. Menurut Srii Kadarisman, Manajemen Personalia, (1997: 112), menyatakan
bahwa internal control atau pengawasan intern ialah tindakan yang dilakukan
oleh manajer untuk mengetahui apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sesuai
dengan planning atau tidak, jadi fungsi-fungsi planning to detect a mistake immediate as it accours".
Apa yang dikontrol ialah rencana-rencana
pekerjaan atau pelaksanaan planning. Dalam hal ini kontrol bukan itu sesuatu
yang telah dikerjakan saja, tetapi sesuatu yang mungkin terjadi di mana yang
akan datang. Dengan demikian, planning kita kembali keputusan-keputusan yang
kita ingini, membuat gambaran yang pasti dengan kontrol kita ingin mengetahui
sudah sampai dimanakah rencana itu dilaksanakan. Bagaimana follow up sesuatu keputusan yang telah diambil, kemudian ada
kemajuan atau tidak, bila ada kemacetan sampai dimana kemacetan itu dan apa
sebabnya, menurut M. Manullang, Manajemen Personalia, (1998: 92), menyatakan
bahwa pengawasan intern berarti kemampuan untuk meneruskan dan memberikan
motivasi serta untuk mengetahui apa yang sesungguhnya telah dilakukan
dibandingkan, dengan apa yang seharusnya dilakukan. Dengan pengawasan pembuatan
standard-standard mengandung untuk pengawasan pengukuran pekerjaan kantor.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
maka proses kontrol terdiri dari pada langkah-langkah tertentu yang menjadi
dasar bagi semua controlling. Tanpa memperdulikan aktivitas dari pafa beberapa
dasar penerapan dalam proses mengenai kontrol intern yang ada di dalam
perusahaan itu sendiri.
Dengan demikian, menurut Soekarno, K,
Pengantar Manajemen (1999: 105), menyatakan bahwa :
"1)
Menentukan standard atau dasar bagi control
2)
Pengukuran bagi pekerjaan
3)
Membandingkan pekerjaan dengan standard, dan menentukan perbedaan jika
ada.
4) Memperbaiki
penyimpangan dengan bantuan tindakan
yang bersifat membetulkan”.
Pada pengertian tersebut di atas, di
nyatakan dalam kebiasaan yang sedikit berbeda, controlling, terdiri dari pada
bagian, yaitu :
a. Menentukan apa yang harus dikerjakan atau dapat
diharapkan sesungguhnya.
b. Untuk menentukan
hasil dengan harapan
- harapan yang
mana membawa kepada tercapainya
tujuan.
c. Menyelidiki apa yang akan dikerjakan.
d. Menguji hasil sudah
sesuai atau belum,
mana kemudian menerapkan dalam
ukuran-ukuran perbaikan yang akan perlu ditambah. Penggunaan dari pada proses
control untuk suatu illustrasi mengenai aktivitas-aktivitas dari bagian
pembelanjaan, berita yang disampaikan untuk menjual kepada toko-toko khusus
eceran. Pesanan yang sebenarnya memberikan kepastian untuk ini dengan kelak
menjual yang menjalankan sebagai aktivitas pekerjaan.
Pada bagian penjualan mempunyai jatah
penjualannya masing-masing. Ini adalah standar yang dapat dibandingkan dengan
volume kegiatan yang sebenarnya dari peranan penjual kepada jatah penjualan
masing-masing dapat memberikan ukuran kepada pekerjaan pada bagian yang lain.
Informasi yang feed back mengenai
penyimpangan antara pesanan penjualan menunjukkan dasar untuk tindakan
perbaikan yang mana dapat dilihat susunannya bahwa prosedur perintah penjualan
digunakan, produk didemonstrasikan dengan baik memperlihatkan harga dan
sebagainya, atau pada bagian penjualan diperiksa kembali, atau prosedur penjualan dirobah.
Haruslah diperhatikan bahwa penggunaan
dari pada proses control diperkirakan bahwa pekerjaan planning menjadi lengkap
dan jelas. Haruslah sekurang-kurangnya ada sedikit perencanaan (planning)
sebelum terjadinya controlling.
Usaha-usaha pengawasan benar-benar dapat
membantu, bilamana setiap anggota dari suatu organisasi untuk mengetahui
tujuan-tujuan yang umum dan mana dicari dan sama sekali berhubungan dengan
tujuan yang umum dan erat dari unit pekerjaannya, seksi atau departemen, yang
mana tujuan-tujuan adalah satu refleksi dan bagian yang integral dari semua
tujuan-tujuan umum organisasi. Apabila seorang pekerjaan, apakah ia kepala
bagian atau pengawas, untuk mengetahui apakah yang diharapkan dirinya secara teratur
untuk menerima informasi baik untuk ia mengetahuii keberhasilannya yang relatif
dalam batas yang diharapkan dengan tujuan yang harus tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar