Powered By Blogger

Selasa, 03 Januari 2017

Pengertian dan Jenis-Jenis Standardisasi

 Pengertian Standardisasi
      Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan organisasionalnya perlu mengadakan persediaan untukdapat menjamin kelangsungan hidup usahanya. Di dalam mengadakan persediaan maka dibutuhkan sejumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai persediaan tersebut. Oleh  karena  barang-barang yang dibutuhkan tidak selamanya dapat diperoleh setiap saat, tetapi melalui  proses yang  memerlu-kan tenggang waktu tertentu untuk pengadaannya,maka setiap perusahaan  haruslah dapat mempertahankan suatu  jumlah per-  sediaan yang optimum.
      Adapun pengertian tentang persediaan oleh Eichard D. Chase and Nicholas, J dalam bukunya Production and Operations Management (1998,  313), menyatakan sebagai berikut perusahaan mempewrsiapkan barang yang diperlukan dalam proses produk, karena proses produk tersebut yang digunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan atau bahan yang diperoleh atau diperlukan untuk  diolah kedalam rangkaian proses produksi dan menjadi  bagian  barang jadi yang dihasilkan.
      Dari pengertian tersebut di atas, persediaan dapat diartikan sebagai barang yang diperlukan dalam proses  produk, produksi dan yang digunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan atau bahan yang diperoleh atau diperlukan untuk  diolah kedalam rangkaian proses produksi dan menjadi  bagian  barang jadi yang dihasilkan.
       Dalam hubungannya dengan pegertian di atas, dikemukakan pula bahwa yang dimaksud dengan persediaan adalah persediaan dalam proses produksi harus kontinues agar tenaga kerja tidak istirahat dalam waktu 1 hari atau lebih, sebab tetap dibayar honornya.
       Kemudian oleh Biggel (2000 : 1234) menyatakan bahwa standardisasi dalam memproduksi barang dan jasa dinayatakan bahwa dalam mempertahankan mutu dan kualitas produk perlu dipertahankan, sehingga langganan lama dan baru tetap tidak berali pada perusahaan lain.
      Defenisi ini dapat dikatakan bahwa persediaan dapat di- artikan sebagai suatu jenis barang yang dengan diadakan dan disimpan digudang perusahaan untuk digunakan atau dijual dalam periode kegiatan perusahaan.
      Beberapa pengertian di atas dapat lebih diperje- las oleh Sofjan Assauri, (2000: 115) sebagai berikut persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang  melipu- ti barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu periode produksi.
      Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas, maka persediaan barang yang akan di proses dapat diklasifikasikan menurut jenis barang dan posisi  barang tersebut didalamnya telah diurut-urutan pengerjaan produk, yaitu :
1.   Persediaan bahan baku
        Persediaan bahan baku yaitu persediaan dari bahan baku yang disimpan dan akan digunakan pada proses produksi untuk diolah yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi, dengan  barang  tersebut siap bersaing dipasaran dan perlu memperhatikan barang produk yang sama.
2.   Persediaan komponen part
Persediaan komponen part yaitu  persediaan  barang-barang  yang terdiri dari part yang secara langsung diasembling dengan komponen lain tampa melalui proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang yang merupakan  bagian produk ini tidak mengalami perubahan dalam  kegiatan proses produksi perusahaan, atau barang tersebut tetap hanya yang berubah hal-hal tertentu saja dan mutu tetap sama.
3.   Persediaan bahan pembantu
Persediaan bahan pembantu adalah persediaan bahan yang disimpan,bahan mana diperlukan untuk membantu bekerjanya kegiatan proses produksi.
4..  Persediaan barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses yaitu  persediaan yang berupa barang-  barang  yang dihasilkan dari  tiap-tiap bagian  dalam rangkaian proses produksi atau bahan-bahan y ang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi memerlukan  proses lebih lanjut lagi untuk kemudian menjadi barang jadi.
  5.   Persediaan barang jadi
Persediaan  barang jadi yaitu persediaan  yang  berupa barang-barang  yang telah selesai diproses atau diolah dalam  rangkaian proses produksi dan siap untuk dijual kepada para langganan/konsumen.
      Jadi  secara umum persediaan dapat diartikan  sebagai sejumlah  harta kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat berupa sejumlah bahan baku, part yang disediakan untuk diolah  kedalam urutan-urutan rangkaian proses produksi dan jumlah barang yang terdapat dalam masing-masing proses yang masih memerlukan proses pengolahan lebih lanjut pengerjaan dalam  kegiatan pengerjaan bahan tersebut atau sejumlah barang jadi yang disiapkan untuk memenuhi permintaan langganan setiap waktu.
      Maksudnya bahwa dengan adanya persediaan maka akan menjamin kelancaran proses produksi serta kebutuhan konsumen dapat dipenuhi tepat pada waktunya.
      Disamping itu persediaan dapat juga mengurangi tingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier dan konsumen, maksudnya bahwa pabrik dapat berproduksi terus sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan terlebih dahulu tanpa menunggu lagi bahan-bahan yang diperlukan dari supplier karena adanya persediaan atau dengan kata lain produksi tidak perlu dilakukan khusus buat komsumsi ataupun sebaliknya tidak  perlu komsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi.
      Dari jenis-jenis  barang yang dijadkan sebagai persediaan  diatas, maka  secara umum fungsi produksi adalah bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku menjadi barang ja- di yang didalam pelaksanaannya memerlukan serangkaian kegia- tan yang merupakan suatu sistem.
      Salah satu fungsi yang penting dalam kegiatan produksi yang erat hubungannya dengan pengadaan persediaan adalah fungsi perencanaan produksi yang merupakan suatu standar dalam pelaksanaan kegiatan berproduksi tersebut.
      Oleh Sofjan Assauri (2000 : 24) perencanaan produksi dimaksudkan sebagai berikut perencanaan produksi (Production planning) adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memprodusir barang-barang pada suatu  periode tertentu dimasa depan sesuai dengan yang diper- lukan atau diramalkan.
      Uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi yang sementara dijalankan adalah merupakan hasil perencanaan pada waktu yang lampau baik mengenai besarnya modal yang diinvestasikan maupun besarnya kapa- sitas yang digunaksn, dan terlaksananya kegiatan proses produksi sesuai dengan kapasitas yang telah ditetapkan hanya dapat dicapai bila selalu tersedia sejumlah bahan baku yang akan diolah kedalam proses tersebut sesuai dengan jumlah ke- butuhan yang direncanakan.
      Sehubungan dengan itu Elwood S. Buffa, (1998  234) menguraikan fungsi persediaan sebagai berikut  untuk memenuhi standardsasi produksi barang harus memuliai dari persediaan barang yang memungkinkan adanya pengendalian sebelum proses produksi dimulai.
      Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik pengertian bahwa persediaan merupakan faktor utama yang memungkinkan terlaksananya proses produksi secara efisien sesuai dengan penggunaan kapasitas yang telah ditetapkan.
      Sebab tampa adanya persediaan maka perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal sehingga penggunaan faktor-faktor produksi tidak dapat digunakan sesuai deng- an kapasitasnya. Dan akhirnya biaya produksi per unit produk  akhir akan meningkat serta harga jual per unit juga turut pula meningkat. Sehingga dengan sendirinya kelancaran  pela- yanan kepada konsumen akan terganggu pula.
       Dengan beberapa pengertian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa dengan menyimpan persediaan maka produsen dapat melakukan kegiatan produksinya sesuai dengan  perenca- naan produksi yang telah ditetapkan dimana pembelian bahan dapat dilakukan berdasarkan rencana tersebut baik mengenai kuantitas, kualitas dan skedul waktu pemesanan yang diingin- kan sesuai dengan kebutuhan bahan bagi proses produksi mela- lui pembelian yang dianggap paling ekonomis.
      Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tiap perusahaan perlu menyimpan persediaan agar kelancaran dalam rangkaian kegiatan perusahaan dapat dijalankan dengan  efektif dan efisien. Sebab rangkaian operasi perusahaan  harus dipandang sebagai suatu keseluruhan dan saling mempenga- ruhi dan tidak hanya pada masing-masing bagian yang ada.

Jenis-Jenis Standardisasi
      Jadi secara terperinci dapat dikemukakan bahwa dengan menunjukkan barang barang bahwa sudah dikatakan standardisasi dalam menyimpan  persediaan oleh Sofyan Assauri Manajmen Produksi (1999, 91), perusahaan akan dapat memperoleh manfaat atau keuntungan dari jenis-jenis standardisasi sebagai berikut :
1.  Menjaga dan memelihara kelancaran operasi.
2.  Untuk memenuhi perubahan dalam permintaan produk.
3.  Memberikan fleksibilitas dalam skheduling produksi.
4  Memberikan suatu perlindungan atau jaminan terhadap variasi waktu dalam saat penyerahan.
5.   Mengambil manfaat dari ukuran pesanan yang ekonomis.
      Selain keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya persediaan, maka perusahaan tidak terlepas  pula dari  resiko-resiko yang timbul dengan adanya penetapan jumlah  persdiaan dalam jumlah yang besar, sehingga dapat menibulkan  kerugian  akibat besarnya biaya, sehingga keuntungan perusahaan dengan sendirinya akan berkurang pula.
      Sehingga Bambang Riyanto (2004 : 12) mengemukakan bahwa kesalahan dalam penetapan besarnya inventasi dalam inventory akan menekan keuntungan perusahaan..
     Tertanam dalam persediaan akan turut menentukan tingginya tingkat profitabilitas yang dicapai. Hal ini disebabkan oleh karena adanya biaya-biaya yang berhubungan dengan penggudangan dan pengurusan barang-barang akan menambah biaya operasi secara keseluruhan. Dan makin tinggi modal yang di pergunakan untuk ini dibandingkan dengan volume penjualan, maka akan semakin rendah perputaran modal yang akan tercapai dan oleh karena itu akan diperoleh laba inventasi yang lebih rendah pula.
      Adanya inventasi dalam persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan, akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang, memperbesar ke mungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, sehingga  dampaknya  akan  memperkecil  keuntungan perusahaan.
      Demikian pula sebaliknya,adanya inventasi yang terlalu kecil pada persediaan dapat pula memberikan efek yang dapat mengurangi keuntungan,karena kekurangan bahan mentah sehingga perusahaan tidak dapat berproduksi secara normal.

      Secara keseluruhan dari uraian-uraian di atas  dapatlah disimpulkan bahwa persediaan sebagai salah satu unsur yang menentukan dalam operasi perusahaan secara kontinue di- adakan, diubah dan dijual kembali adalah sangat penting artinya bagi perusahaan karena berfungsi mengkoordinasikan rangkaian kegiatan yang berturut-turut dalam pembelian  bahan, pengolahan bahan menjadi barang dan menyampaikannya kepada para langganan, disamping itu dapat menetapkan jumlah jumlah modal yang dibutuhkan untuk mengadakan persediaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar