Powered By Blogger

Selasa, 03 Januari 2017

Pengertian Quality Control dan Total Quality Control

     Penulis sebelum memberikan pengertian quality control itu, terlebih dahulu mengemukakan apa sebenarnya quality control itu, H.A. Harding, (2000: 58) mengemukakan bahwa dalam mempertahankan produksi, maka bahan baku harus di jamin kualitasnya sehingga quality control produk dapat bersaing pada pasaran. Hasil produksi apabila tidak dijamin kualitasnya pasti tidak bisa bersaing dipasar, karena mutu produk kurang memuaskan.
      Definisi tersebut di atas, mengkhususkan arti control dalam terhadap kualitas produk dibidang perusahaan adalah control yang menyangkut pemeriksaan mengenai apakah segala sesuatunya telah berjalan sesuai dengan semestinya atau belum dan bilamana belum, maka perlu diadakan pengarahan atau korektif, dimana sebenarnya ada kendala atau hambatan, sehingga terlambat.
      Quality control pada perusahaan sebenarnya memang pada produk barang dan jasa, bagaimana cara memproduk sesuatu agar bisa bersaing di pasaran baik mutu maupun kualitas,  sehingga hasil dari perusahaan tidak ketinggalan.  
      Control adalah sebagai proses untuk mendeterminir apa-apa yang akan dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan dan bilamana melaksanakan tindakan-tindakan korektif sedemikian rupa. Hal ini berarti fungsi control yang meliputi segala aktivitas yang dimaksudkan untuk memaksakan kejadian-kejadian agar sesuai perencanaan semula. Sehubungan dengan itu Mubyarto (1998: 84), menegaskan apa yang harus ditanam, metode produksi apa yang harus dipakai, berapa banyak yang akan diproduksi, bila akan membeli dan menjual dimana akan membeli dan menjual.
      Disini dimaksudkan dengan adanya proses pemeriksaan atau pengecekan hasil selama proses produksi berlangsung untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan hasil yang tidak sesuai dengan sfesifikasi produk yang telah ditentukan.   
      Lebih lanjut memperjelas pengertian quality control (pengendalian produk), maka dibawah ini dikemukakan definisi oleh Harold T. Amrine, (1998: 278) bahwa Quality control harus konsisten terhadap pengawasan produksi, agar dapat mencapai target mutu dan kualitet produksi yang diinginkan oleh perusahaan.
      Marting Kenneth, (1997: 395), mengemukakan bahwa Quality control dan kualitas produk, harus diperhatikan produksi dan prosedure.
      Harold T. Amrine, (1999 : 213) pengendalian kualitas berhubungan dengan pencegahan adanya rusak dalam produksi barang sehingga produk itu dapat dibuat dengan keadaan yang sesuai. Pendapat ini berarti dalam menghasilkan produk  diusahakan tidak terjadi penyimpangan hasil. Bila terjadi penyimpangan/ kerusakan, maka pada bagian yang menjadi penyebab kerusakan tersebut, segera diadakan perbaikan.
      Menurut Martin Kenneth (1999 : 213) pengendalian kualitas adalah prosedur pemeriksaan yang mengetahui proses secara terus menerus. Asumsi yang dapat dikemukakan mengenai pengendian  kualitas yang  menunjukkan keseluruhan aktivitas  yang harus dilakukan dalam suatu proses produksi untuk mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu menentukan komponen-komponen mana yang rusak juga merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan. Mempertimbangkan kualitas yang lebih tinggi dan mengurangi bahan baku yang rusak, sehingga terhindar dari kerugian sebelum proses produksi berjalan, sebab bisa rugi dua kalidalam satu kali proses.

      Suatu hal yang paling penting dalam pengendalian kualitas adalah pemeriksaan ( inspection ). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai alat seperti mikro meter, panca indra dan lain-lain untuk ketepatannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar