Untuk menghasilkan sesuatu apakah itu barang
atau jasa maka perlulah dihitung dan diketahui besarnya biaya yang dikeluarkan
atau yang perlu dan kemungkinan memperoleh pendapatan yang mungkin diterima.
Setiap pengorbanan biaya selalu diharapkan akan mendatangkan hasil yang lebih
besar dari pada yang telah dikorbankan tersebut pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, seorang pengusaha
hendaknya dapat mengetahui bagaimana besarnya pengorbanan dalam proses produksi
pada setiap pengeluaran merupakan komponen biaya perusahaan. Dalam hal ini,
total biaya selalu dapat dihitung dan dapat dibandingkan dengan total
penerimaan yang mungkin dapat diperoleh dengan kemungkinan laba yang akan
diperoleh.
Berbicara mengenai masalah biaya
merupakan suatu masalah yang cukup luas, oleh karena di dalamnya terlihat dua
pihak yang saling berhubungan. Oleh Winardi, Kapita Selecta, (2000: 147),
menyatakan bahwa bilamana kita memperhatikan biaya-biaya yang harus dikeluarkan
untuk suatu proses produksi, maka dapat dibagi ke dalam dua sifat, yaitu
merupakan biaya bagi produsen adalah mendapat bagi pihak yang memberikan faktor
produksi yang terbaik pada perusahaan bersangkutan.
Demikian halnya bagi konsumen, biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhannya atau merupakan pendapatan
bagi pihak yang memberikan alat pemuas kebutuhan tersebut. Oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia, (1997: Pasal I ayat 1) dikatakan bahwa biaya (cost) adalah
jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu pengeluaran-pengeluaran dalam
bentuk konstan atau dalam bentuk pemindahan
kekayaan pengeluaran modal saham, jasa-jasa yang disertakan atau
kewajiban-kewajiban yang ditimbulkannya, dalam hubungannya dengan barang atau
jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh pada masa yang datang, karena
mengeluarkan biaya berarti mengharapkan pengembalian lebih banyak.
Dari definisi dan pengertian biaya di
atas, dapatlah dikatakan bahwa
pengertian biaya yang dikemukakan
di atas adalah suatu hal yang masih merupakan pengertian secara luas
oleh karena semua yang tergolong dalam pengeluaran secara nyata keseluruhannya
termasuk biaya.
Sejalan dengan definisi dan pengertian di
atas, maka D. Hartanto, Analisa Laporan Keuangan, ( 2002 : 89), memberikan
atasan tentang biaya (cost) dan ongkos (expense), sebagai berikut cost adalah
biaya-biaya yang dianggap akan memberikan manfaat atau service potensial di
waktu yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang dicantumkan dalam
neraca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar