Sebagaimana telah dikemukakan pada
uraian-uraian terdahulu bahwa tujuan titik pulang pokok sangat penting/ berguna
bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat volume produksi/ penjualan
berapa perusahaan dalam keadaan pulang pokok. Dan selanjutnya analisa tersebut
dapat juga digunakan untuk mengetahui volume produksi/ penjualan berapakah
perusahaan sudah mencapai laba tertentu atau kerugian tertentu selain dari pada
itu tujuan pulang pokok dapat juga digunakan sebagai suatu cara atau tehnik
untuk mengetahui hubungan antara biaya, volume dan laba. Dengan diketahui titik
break even, pimpinan akan dapat mengambil keputusan untuk menetapkan
kebijaksanaan selanjutnya sehubungan
dengan kegiatan operasi perusahaan untuk mencapai tujuan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan
dikemukakan beberapa pendapat dari para sarjana mengenai kegunaan dari pada
analisis pulang pokok bagi management adalah sebagai berikut Farid Djahidin,
Analisa Laporan Keuangan, (2000: 120) "Analisa Laporan Keuangan"
dinyatakan bahwa analisa break even sangat penting bagi pimpinan perusahaan
untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan
jumlah penjualan. Atau dengan kata lain bahwa dengan mengetahui break even,
dapat kita ketahui kaitan-kaitan antara penjualan, produksi, harga, biaya, rugi
atau laba, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk mengambil
kebijaksanaann dalam peningkatam laba.
Selanjutnya dikatakan pula bahwa selain
dari kegunaan tersebut di atas,
break even juga berguna bagi pimpinan untuk :
1. Dasar atau
landasan dalam merencanakan tingkat keuntungan yang akan di peroleh (profit planning).
2. Dasar untuk menentukan tingkat produksi yang menguntung kan dalam arti bahwa pada tingkat produksi
tertentu perusahaan akan memperoleh laba (di atas titik break even) dan mencegah tingkat produksi/penjualan yang
lebih rendah dari titik break even.
3. Dasar untuk mengendalikan kegiatan operasi yang sedang
berjalan (controlling).
Sedangkan menurut R. Soemita,
Pembelanjaan Perusahaan, (1999: 29) mengemukakan bahwa alat-alat lain untuk
membantu manager keuangan proses pengendalian dan perencanaan, diantaranya
ialah analisa break even point, yang terutama berguna untuk perluasan pabrik
dan keputusan untuk memproduksi produk baru sebagai percontohan.
Dengan bertitik tolak dari uraian
beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa analisa
pulang pokok tidaklah semata-mata berguna bagi pimpinan
untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break even saja akan tetapi lebih dari
pada itu dapat digunakan sebagai suatu cara atau tehnik untuk mengetahui
hubungan antara biaya, volume, harga jual serta laba dan rugi atau dengan kata
lain untuk menghadapi berbagai kemungkinan perubahan kondisi dan keadaan yang
dapat mempengaruhi laba dan tingkat pencapaian tujuan perusahaan.
1.
Menghitung analisis pulang pokok
dengan cara coba - coba (trial and error). Dalam hal ini, kita
menghitung keuntungan netto berdasarkan volume produksi/ penjualan
tertentu. Apabila perhitungan masih menghasilkan keuntungan, maka dapat dapat
diturunkan sampai pada tingkat produksi tertentu dan tingkat manakah kita
mengalami break even. Sebaliknya bila dalam perhitungan kita mendapatkan rugi
pada tingkat tertentu, untuk mendapatkan break even, maka tingkat produksi
harus dinaikkan hingga mencapai break even pada tingkat tertentu.
2. Perhitungan berdasarkan rumus Aljabar dengan formulasi,
sebagai berikut :
a.
Atas dasar jumlah unit produksi
FC
Rumus BEP (Q) =
P -
V
dimana :
BEP
= Break even point
FC =
Biaya tetap
V =
Biaya variabel
P =
Harga jual per unit
Q =
Jumlah unit yang dihasilkan
b.
Perhitungan BEP atas dasar sales, dalam rupiah (Rp),
yaitu :
FC
BEP ( Rp ) =
VC
1 -
S
dimana :
BEP =
Break even point
FC =
Biaya tetap
VC =
Biaya variabel
S
= Volume / nilai hasil penjualan
Q
= Jumlah rupiah yang dihasilkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar