1. Pengertian
Biaya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menghasilkan suatu produk
baik berupa barang maupun jasa adalah besarnya biaya yang dikorbankan. Oleh
karena itu sebelum menjalankan kegiatan operasi, diperlukan konsep biaya yang
merupakan informasi bagi manajemen. Hal itu sangat penting dalam menghitung
harga pokok produksi, mengadakan penganalisaan dalam hubungannya biaya dengan
volume produksi yang diharapkan, serta merupakan informasi dalam estimasi
laporan rugi/laba dan juga memberikan informasi yang berguna bagi manajemen
dalam menetapkan suatu kebijaksanaan.
Manajemen dalam menentukan setiap kebijaksanaan yang akan dilaksanakan,
maka biaya harus dipertimbangkan dengan baik jika dihubungkan dengan masalah
pendapatan yang hendak dicapai perusahaan.
Perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi untuk menciptakan barang dan
jasa diperlukan pengorbanan dari faktor-faktor produksi yang dikeluarkan untuk
proses produksi dinamakan cost atau biaya.
Dalam hubungan analisis penetapan harga pokok penjualan, maka terlebih
dahulu dikemukakan beberapa pengertian biaya yang merupakan basis dalam analisa
selanjutnya.
Mulyadi (1999:3), mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan unsur
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Selanjutnya Abas Kartadinata (2000:24), mengemukakan bahwa biaya adalah
pengorbanan yang diukur dengan satuan
uang yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut R. Soemita Adikousoemo (1999:13) menyatakan bahwa biaya adalah
pengobanan-pengorbanan nilai yang berfaedah untuk memproduksi barang.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1999:69) menyatakan
bahwa biaya adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang yaitu pengeluaran dalam
bentuk kontan atau dalam bentuk pemindahan kekayaan, pengeluaran modal saham, jasa
yang diserahkan dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang akan
diperoleh atau yang akan dicapai.
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa biaya itu
merupakan suatu pengeluaran yang dapat diukur dalam bentuk uang yang harus
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu diwaktu yang akan datang. Atau
dapat juga dikatakan sebagai suatu pengorbanan yang dikeluarkan sekarang dan diharapkan
untuk mendatangkan hasil pada waktu yang akan datang.
Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengertian antara biaya (cost) dengan ongkos (expenses) maka Daljono (2004:27) mengatakan
bahwa cost adalah biaya-biaya yang diharapkan akan memberi manfaat diwaktu yang
akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang dicantumkan dalam neraca
sedangkan expenses adalah biaya
yang telah digunakan untuk menghasilkan
prestasi. Karena jenis biaya ini tidak dapat memberikan manfaat lagi diwaktu
yang akan datang maka tempatnya adalah diperkirakan rugi/laba dan bukan neraca.
Dari pengertian diatas dan gambaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa
biaya merupakan pengeluaran yang secara ekonomis tidak dapat dihindarkan tetapi dapat diramalkan dalam suatu proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Klasifikasi
Biaya
Menurut Daljono (2004:35), menyatakan bahwa klasifikasi biaya sebagai
berikut : biaya variabel dan biaya tetap serta biaya semi variabel yaitu biaya yang dapat dikendalikan dan biaya
tidak dapat dikendalikan.
Dari gambaran tersebut, dapat diketahui bahwa klasifikasi biaya adalah :
a. Biaya
Variabel adalah sejumlah biaya ikut berubah mengikuti volume produksi atau
penjualan. Misalnya bahan baku
langsung yang dipakai dalam proses
produksi atau bahan langsung lainnya yang ikut dalam proses produksi, dan biaya
tenaga kerja langsung.
b. Biaya tetap
adalah sejumlah biaya yang tidak berubah walaupun ada perubahan volume produksi
atau penjualan. Misalnya gaji bulanan,
asuransi, penyusutan, biaya umum dan lain-lain.
c. Biaya semi variabel
(semi variabel cost) yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat tetap, tetapi tidak pula bersifat variabel.
Menurut Mulyadi (1999:64), menyatakan bahwa klasifikasi biaya yang baik
untuk tujuan perencaan dan pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Manufacturing cost (biaya pabrik) adalah semua
biaya yang muncul sejak pembelian bahan-bahan sampai berubah menjadi produk
selesai (final product).
2. Manufacturing expenses disebut
juga factory over head cost atau
biaya pabrikasi tidak langsung.
Yang
termasuk golongan ini adalah Inderect
labour, yaitu tenaga kerja yang tidak terlihat langsung dalam proses
produksi, misalnya kepala bengkel, mandor, pembantu umum dan sebagainya.
3. Other manufacturing expenses, yaitu
biaya-biaya tidak langsung selain dari indirect
labour dan indirect material,
seperti biaya atas penggunaan tanah, pajak, penghapusan, pemeliharaan dan perbaikan.
Commercial expenses yang meliputi :
1. Selling expenses, adalah semua ongkos yang
dikeluarkan setelah selesainya produksi sampai pada saat terjualnya. Ongkos-ongkos
ini meliputi penyimpanan, pengangkutan, penagihan dan ongkos yang menyangkut
fungsi penjualan.
2. Administrasition expenses adalah
ongkos-ongkos yang meliputi ongkos perencanaan dan pengawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar