Tidak dapat disangkal bahwa
informasi salah satu unsur dari manajemen dan fungsi pengampilan keputusan.
Oleh sebab
itu para ahli berpendapat bahwa langkah untuk menentukan informasi manajemen
belumlah selesai dan sebelum mempertimbangkan sumber-sumber informasinya. Dalam
literatur dijumpai bahwa pada dasarnya sumber informasi dibedakan dalam dua
bagian yaitu data empirik dan informasi dikemukakan oleh Sondang P. Siagian
(2001: 146), sebagai berikut :
1. Data
empirik, yaitu data yang dapat
diperoleh melalui suatu pengumpulan data atau survei yang dapat
digunakan untuk menduga selebaran peluang munculnya suatu peluang. Dalam hal
ini pendapat awal digunakan untuk menguji bahwa relatif mencerminkan nilai
peluang yang besar, yaitu mencerminkan nilai peluang pengambil keputusan. Data
empirik ini juga digunakan untuk memperoleh selebaran peluang posterior
(kemungkinan akhir) berdasarkan nilai peluang akhir yang sudah ada. Sehubungan
dengan sumber informasi yang berasal dari data empirik ini, maka pada dasarnya
pengumpulan data yang dapat dilakukan yaitu :
a. Melalui pengamatan langsung (observasi
langsung).Dalam pengamatan langsung ini peneliti/pengamat sendiri yang
mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dilapangan. Jadi peneliti
turun langsung dilapangan
guna mempelajari catatan-catatan yang
ada sesuai dengan kebutuhannya.
Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung ini, akan lebih akurat, karena
peneliti mengetahui data-data yang perlu dikumpulkan agar masalah yang dihadapi
dapat dipecahkan.
b. Melalui wawancara, Cara ini adalah semacam
pengamatan pribadi yang dilakukan secara tidak langsung yaitu dapat mewakilkan
kepada orang lain untuk membantu peneliti mewawancarai responden, dalam hal ini
ketelitian akan tergantung pada ketelitian responden (orang yang diwawancarai)
dan dan si pewancara itu sendiri.
c. Melalui
koresponden
Melalui cara ini para koresponden yang
diminta untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti, akan tetapi
ada kemungkinan bahwa para koresponden tersebut tidak obyektif dalam memberikan
informasi, karena merasa yang tidak mempunyai kepentingan dalam penelitian,
sehingga mereka memperdulikan apakah informasi yang diberikan itu benar atau
salah.
d. Melalui
questionaire
Dalam hal ini daftar pertanyaan
disampaikan kepada orang-orang yang merupakan sumber informasi dalam masalah
penelitian, keuntungan cara ini adalah biaya relatif murah, serta data yang
diinginkan dapat dikumpulkan secara cepat dan daerah pengamatan dapat
lebih luas. Akan
tetapi kelemahannya kemungkinan daftar
pertanyaan yang dikirim itu tidak dikembalikan, atau jawaban yang dikirim
kurang akurat untuk empirik sebagai konsekwensi dari pernyataan yang kurang
jelas dalam daftar pertanyaan. Jika hal ini terjadi, maka ada kemungkinan bahwa
penelitian tidak memperoleh informasi yang diinginkannya. Oleh karena
masing-masing cara mengumpulkan data tersebut di atas, memiliki keuntungan dan
ada kelemahan tersendiri, maka dalam prakteknya untuk memperoleh informasi yang
tepat, para peneliti sering mengkombinasikan cara-cara tersebut di atas.
2.
Informasi dari para ahli
Dalam beberapa hal, karena terbatasnya
pengetahuan suatu hal dan lain-lain, maka data empirik sulit diperoleh. Dalam
keadaan ini maka satu-satunya sumber informasi adalah dari pendapat atau
pandangan subjektif para ahli atau orang yang mengetahui tentang kejadian yang
tidak pasti.
Berdasarkan sumber-sumber informasi tersebut,
maka dapat diartikan bahwa sumber informasi merupakan suatu konsep arus, dimana
informasi mengalir dari satu orang ke orang lain baik dari perusahaan itu
maupun dari luar perusahaan dan apabila informasi telah diserap maka ia tidak
lagi merupakan sekedar informasi melainkan telah menjadi pengetahuan yang dapat
meningkatkan persepsi seseorang atau
para manajer dalam bidang-bidang tertentu seperti
masalah pemilikan alternatif, mencari peluang merencanakan.
Informasi itu tidak statis akan tetapi ia bergerak dinamis, sehingga
menimbulkan kebutuhan akan keputusan. Kemudian sistem informasi manajemen itu
mengalir melalui jaringan keputusan ke sistem berada diluar perusahaan,
sehingga menimbulkan pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian mengalir
kembali ke sistem interen sampai pada top manajer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar