Pada dasarnya setiap perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan oparasionalnya perlu mengadakan persediaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidup usahanya.
Di dalam rangka mengadakan persediaan maka dibutuhkan sejumlah dana yang akan
digunakan untuk membiayai persediaan tersebut. Oleh karena barang-barang yang
dibutuhkan tidak selamanya dapat diperoleh setiap saat, tetapi melalui proses
yang memerlukan tenggang waktu tertentu untuk pengadaannya, maka setiap
perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimum.
Adapun pengertian tentang persediaan oleh
Sofyan Assauri, Management Production, (2001 : 7) menyatakan bahwa produksi
adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu
barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi.
Sesuai dengan definisi tersebut di atas,
maka setiap hasil produksi mempunyai kegunaan tertentu dan dibutuhkan
faktor-faktor produksi yang mendukung kelancaran produksi tersebut.
Richard B. Chese dan Nicolas
J. Aquilano, Production and Operation Management, (2000: 235) membedakan
jenis-jenis biaya persediaan tersebut sebagai berikut :
1) Carrying cost (
Holding cost )
2) Production chage (or setup) cost
3) Pesanan kembali (Ordering cost)
4) Shortage cost.
ad 1 Carrying Cost
(Holding Cost)
Carrying cost
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan yang berkenaan diadakannya persediaan,
antara lain biaya-biaya pergudangan yang terdiri dari biaya sewa gudang, upah
dan gaji tenaga pengawas, biaya administrasi
gudang biaya penggunaan
biaya materai handling digudang
dan biaya lain nya. Disamping biaya pergudangan dan biaya-biaya asuransi atas persediaan yang dimiliki dan pajak yang
berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biayanya untuk jangka waktu satu tahun dan
dihitung atas dasar investasi dari
persediaan rata-rata selama setahun.
ad 2. Production
Chage (or setup) cost
Setup cost adalah
biaya-biaya yang terjadi karena adanya pengurangan atau penambahan kapasitas
produksi sebagai akibat tidak tersedianya persediaan yang cukup
sesuai dengan kebutuhan proses produksi dan
penjualan pada suatu saat. Yang termasuk
dalam jenis biaya ini dapat berupa biaya latihan dan biaya pengangguran yang
terjadi.
ad 3. Ordering
Costs
Ordering cost
yaitu biaya-biaya yang timbul dari pemesanan
bahan sejak dari pesanan dibuat, sampai bahan tersebut
tiba digudang pabrik. Biaya pemesanan ini dapat
berupa biaya administrasi pembelian, pengangkutan dan bongkar muat,
biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan
serta biaya lainnya.
ad 4. Shortage
Costs
Shortage
Costs yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan
sebagai akibat dari kecilnya jumlah persediaan dibutuhkan seperti
kerugian karena seorang langganan memesan suatu
barang yang tidak tersedia. Kerugian tersebut dapat berwujud hilangnya
keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh
bila pesanan barang tersebut
dapat dipenuhi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka
persediaan dapat diklasifikasikan menurut jenis dan posisi barang tersebut
didalam urutan pengerjaan produk, yaitu :
1) Persediaan bahan baku
2) Persediaan komponen part
3) Persediaan bahan pembantu
4) Persediaan bahan dalam proses
5) Persediaan barang jadi
Jadi secara umum persediaan dapat
diartikan sebagai sejumlah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat
berupa sejumlah bahan baku, part yang disediakan untuk diolah kedalam
urutan-urutan rangkaian proses produksi dan jumlah barang yang terdapat dalam
masing-masing proses yang masih memerlukan proses pengolahan lebih lanjut
pengerjaan dalam kegiatan pengerjaan bahan tersebut atau sejumlah barang jadi
yang disiapkan untuk memenuhi permintaan
langganan setiap waktu.
Disamping itu persediaan dapat juga
mengurangi tingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier dan konsumen,
maksudnya bahwa pabrik dapat berproduksi terus sesuai dengan skedul yang telah
ditetapkan terlebih dahulu tanpa menunggu lagi bahan-bahan yang diperlukan dari
supplier karena adanya persediaan atau dengan kata lain produksi tidak perlu dilakukan khusus buat komsumsi ataupun
sebaliknya tidak perlu komsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan
produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar