Sebagaimana diketahui bahwa semua
perusahaan industri baik disengaja maupun tidak, selalu mempunyai persediaan
bahan baku. Baik kepada perusahaan besar, maupun perusahaan menengah ataupun
perusahaan kecil, masing-masing akan
mempunyai persediaan bahan baku, dalam jumlah dan keadaan yang
berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya semua perusahaan mengadakan persediaan
bahan baku. Keadaan ini disebabkan karena bahan baku akan dipergunakan untuk
proses produksi dalam perusahaan, tidak dapat didatangkan/dibeli secara satu
per satu sebesar jumlah yang dipelukan serta pada saat bahan tersebut akan
dipergunakan. Dan apabila terjadi persediaan bahan baku yang dipesan belum juga
datang, maka kegiatan produksi akan terhenti karena tidak tersedianya bahan
baku yang dipesan untuk kebutuhan produksi tersebut.
Disamping itu persediaan bahan baku yang
terlalu besar juga tidak akan menguntunkan perusahaan, sebab persediaan yang
terlalu besar akan menyerap dana perusahaan dalam jumlah yang besar pula, biaya
menyimpan yang besar serta semakin
tingginya resiko kerusakan, bahan, resiko kecurian, dan resiko lainnya
yang mungkin timbul akibat menyimpan persediaan.
Beroperasi tanpa menyelenggarakan
persediaan bahan baku yang tidaklah mungkin. Akan tetapi persediaan bahan yang
terlalu besaruya merugikan perusahaan, sebaliknya persediaan bahan baku yang
terlalu kecil juga tidak menguntungkan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan
seperti apa yang dikemukakan oleh Mages,
(2002 : 107) mengemukakan sebagai berikut :
1. By keeping inventories well under control
and,
2. By fixing inventory levels and plans based an clor
assesment and balancing of risks.
Jadi pengendalian persediaan sangat
dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan
sebaik mungkin maka diperlukan suatu kontrol/pengendalian. Dan dalam hubungan
ini Mages dan Boodman (2002 : 112) selanjutnya untuk mengemukakan bahwa
pengawasan dalam persediaan bahan baku sangat berhati-hati, karena sangat
menentukan hasil produksi berkulitas atau tidaknya, sehingga dalam produksi
perlu mendapat perhatian utama bahan baku jangan sampai hasil produksi itu
tidak bisa bersaing di pasaran.
Mengingat banyaknya perusahaan yang menjadi saingan dalam bidang yang
sama.
Dalam mengadakan kontrol atau
pengendalian persediaan perlu sekali untuk mengadakan penyesuaian sistem
pengawasan guna mencegah kegagalan dari rencana produksi atau tehnik
skhedulingng. Oleh karena itu bagi suatu perusahaan dengan adanya persediaan
bahan baku maka akan dihadapi dengan resiko terlampau sedikitnya persediaan
atau terlampau banyaknya
persediaan.
Untuk menghindari hal tersebut di atas
diperlkan adanya suatu sistem pengendalian bahan baku yang merupakan tujuan diadakan pengawasan persediaan.
Pengendalian bahan baku perusahaan akan mencukupi baik jangka panjang, menengah
maupun jangka pendek.
Dengan demikian dalam pengendalian bahan
baku ini diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang saling terpadu dari
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian bahan baku ini
perencanaan produksi, penyusunan skhedul operasi produksi serta pengendalian
proses produksi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat dengan
pengendalian bahan baku, sehingga sangat diperlukan keterpaduan dari
kegiatan-kegiatan tersebut. Disamping itu kegiatan-kegiatan lain yang menunjang
kegiatan-kegiatan produksi seperti misalnya perencanaan kas, perencanaan
penambahan peralatan produksi serta perencanaan penjualan haruslah dikoordinir
dengan baik secara keseluruhan
Dari keterangan di atas dapatlah
disimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah merupakan kegiatan yang dapat
membantu perusahaan agar penggunaan modal pada persediaan seefisien mungkin.
Hal ini berarti bahwa pengendalian persediaan memegang fungsi pengendalian
dalam tiap-tiap jenis perusahaan adalah berbeda.
Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi ini
berhubungan erat dengan seluruh bahagian yang ada dalam perusahaan dimana merupakan
suatu sistem secara terpadu dengan tujuan agar proses produksi dapat berjalan
secara kontinue. Dalam hubungan ini salah satu alasan yang berlaku dan menjamin
keuntungan atau manfaat yang diperoleh
melebihi biaya dan resiko yang ditimbulkan oleh pengadaan persediaan
tersebut.
Besar kecilnya biaya tersebut sangat
dipengaruhi oleh besar kecilnya persediaan yang diadakan. Sebagaimana telah
dikemukakan bahwa dalam kegiatan operasi perusahaan, persediaan merupakan salah
satu unsur yang akan diakibatkan beberapa unsur dalam beberapa fungsi seperti
fungsi pembelian, penjualan dan produksi dalam usahanya mencapai efektifitas
dan efesiensi pada bagiannya masing-masing mempunyai pengaruh langsung atas
tingkat persediaan yang selalu cendrung untuk mengadakan persediaan yang lebih
besar tanpa memperhatikan aspek biaya atau kerugian yang mungkin timbul oleh
penyimpanan persediaan dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan. Oleh sebab
itu untuk menjamin suksesnya pelaksanaan pengendalian persediaan diperlukan
adanya fungsi tertentu dalam organisasi perusaha an untuk melaksanakannya
dengan wewenang dan tanggung jawab yang harus dinyatakan dengan jelas.
Pelaksanaan fungsi ini mempunyai kontrak langsung dengan fungsi lain
berhubungan dengan prosedure penerimaan, penggunaan dan penjualan barang yang
disimpan sebagai persediaan. Oleh karena pelaksanaan fungsi ini berhubungan
dengan seluruh bahagian, maka fungsi ini memainkan peranan penting sebagai
koordinator yang membahas kegiatan mengenai kebijaksanaan umum agar usaha
pembelian dapat terlaksana dengan cara yang menguntungkan. Pemesanan atau
pembelian bahan dalam penga-wasan persediaan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
3 Order point
system, adalah suatu system atau cara pesanan bahan, pemesanan bahan dilakukan
apabila persediaan yang ada telah mencapai suatu tingkat tertentu.
4 Order Cycle system adalah suatu system atau cara
pesanan bahan dimana jarak atau interval waktu dari pemesanan tetap.
Dengan order point system, ditentukan
jumlah dalam persediaan pada tingkat tertentu merupakan batas waktu
dilakukannya pemesanan yang disebut "Order Point" atau "Reorder
Point". Apabila bahan-bahan yang tersedia terus dipergunakan maka jumlah
persediaan semakin menurun dan sampai suatu saat akan mencapai titik batas
dimana pemesanan harus diadakan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar