Keputusan untuk menanamkan dana dalam
suatu investasi bagi suatu perusahaan
atau investor dalam memainkan perannya haruslah dipertimbangkan dengan matang.
Kegagalan dalam menentukan jenis investasi akan menimbulkan kerugian yang besar
bagi perusahaan atau investor.
Lebih jelasnya mengenai pengertian
investasi akan diberikan gambaran oleh para ahli atau sarjana menyangkut teori
tentang investasi atau berinvestasi pada perusahaan..
James Van Horne (2002 : 76) mengemukakan
bahwa capital investment is current cash
outlay in the anticipation benefits to be in the future.
Sementara itu lebih jauh Abbas
Kartadinata (2003 : 42) menyatakan bahwa investasi adalah konversi uang pada
saat sekarang dengan perhitungan untuk memperoleh arus dana atau penghematan
atus dana di masa yang akan dating.
Kedua definisi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa penanaman dana dalam suatu investasi bertujuan untuk
memperoleh manfaat yang menguntungkan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, suatu
perusahaan penanamkan investasi dapat dibedakan atas investasi dalam aktiva
lancar dan investasi dalam aktiva tetap. Pada aktiva lancar, dan investasi yang ditanamkan pada persediaan,
piutang dan aktiva lancar lainnya.
Pengambilan keputusan yang
diharapkan dapat diterima dalam waktu singkat yaitu kurung atau sama dengan
satu tahun (satu periode), sedangkan dalam aktiva tetap, pengembaliannhya
diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sesuai
dengan umur investasi.
Investasi dalam aktiva tetap
meliputi tanah, bangunan, mesin-mesin/ peralatan, inventaris dan gedung. Oleh
beberapa ilmuawan diberikan pengertian mengenai investasi tetap itu sendiri, oleh
Bambang Riyanto (2004 : 10) menyatakan bahwa aktiva tetap ialah aktiva yang
tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut dalam
proses produksi.
Berbicara terhadap aktiva
tetap artinya aktiva yang cukup lama dipergunakan dalam hal berangsur-angsur
dapat diartikan sebagai harta dipergunakan dalam jangka waktu cukup lama atau
mempunyai jangka waktu satu tahun sampai dengan lima tahun.
Jadi aktiva adalah aktiva yang
sifatnya relatif tetap atau tahan lama (yang tidak atau secara berangsur-angsur
habis turut serta dalam proses produksi) dan mengalami proses produksi jangka
waktu lama.
Bambang Riyanto (2004 : 10) menyatakan
bahwa aktiva tetap ialah aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara
berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi.
Jadi aktiva adalah aktiva yang
sifatnya relatif tetap, tahan lama (yang tidak atau secara berangsur-angsur
habis turut serta dalam proses produksi) dan mengalami prose perputaran dalam
jangka waktu yang lama. Untuk memberikan pengertian yang lebih detail mengenai
investasi dalam aktiva tetap, menurut M. Manullang (2003 : 110) menyatakan
bahwa investasi dalam bentuk aktiva tetap adalah penanaman modal dalam aktiva
dengan harapan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan melalui operasinya.
Berdasarkan dari beberapa
definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa para investor yang menanamkan
investasinya dalam aktiva tetap merupakan pengorbanan sejumlah kas pada waktu
sekarang untuk memperoleh penghasilan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
dapatlah pula dikatakan bahwa dengan pertimbangan di atas, perlu diadakan suatu
penilaian atau rangking atas usul investasi, agar dapat diambil suatu keputusan
apakah investasi yang akan dikelola itu menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Agar dapat merealisasikan makusud
tersebut, maka dapat digunakan alat evaluasi, yaitu Capital Budgeting Analysis. Untuk menggunakan alat analisis ini
berbagai informasi diperlukan antara lain :
- Besarnya pendapatan yang diharapkan akan diperoleh atau
diterima pada setiap periode atau tahun.
- Umur ekonomis (economic
life ) proyek.
- Besarnya capital budgeting.
Sebagaimana yang telah diuraikan
sebelumnya, bahwa perusahaan mengadakan investasi dalam bentuk aktiva tetap
adalah dengan harapan bahwa perusahaan tersebut, seperti halnya pada investasi
dalam aktiva lancar. Letak perbedaan antara investasi aktiva tetap dan
investasi lancar, hanya terletak pada jangka waktu dan cara pengembalian dana
yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut.
Untuk mengembalikan dana yang
diinvestasikan pada waktu dan jumlah sebagaimana yang diharapkan oleh
perusahaan, maka tentunya dibutuhkan suatu perencanaan perhitungan tentang dana
yang harus di keluarkan guna keperluan investasi tersebut, maka dalam hal ini
diperlukan Capital Budgeting.
Bambang Riyanto (2004 : 112) memberikan
gambaran umum tentang capital budgeting
menyatakan bahwa keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dan dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut
melebihi waktu satu tahun.
Selanjutnya Matz dan Uzry (2003 : 37)
menyatakan bahwa anggaran pengeluaran aktiva modal (Capital Expenditures Budget) merupakan komitmen jangka panjang dari
sumber-sumber dana untuk merealisir keuntungan-keuntungan di masa akan datang.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa capital budgeting merupakan alat analisis yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi dan sebagai dasar pemilihan atau seleksi
dalam menentukan apakah investasi yang dilaksanakan itu menguntungkan atau
tidak.
Dengan dasar inilah untuk melihat
kegunaan dan fungsi dari capital bugteing mempunyai peranan penting dalam
memainkan peranannya capital budgeting, yaitu :
1. Pengeluaran dana
untuk keperluan investasi biasanya melibatkan jumlah dana yang sangat besar.
Dengan jumlah dana yang sangat besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam
jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh secara sekaligus,
oleh karena itu harus disusun terlebih dahulu rencana yang teliti dan
dipertimbangkan dengan matang.
2. Dana yang
dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Ini berarti bahwa
perusahaan harus selalu menunggu selama waktu yang panjang atau lama, sampai ke
seluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan dan ini
akan terpengaruh bagian penyediaan dan untuk keperluan-keperluan lain.
3. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana tersebut akan mempunyai akibat
yang panjang dan berat, oleh karena itu apabila terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan di bidang ini, maka tidak dapat diperbaiki tanpa suatu
pengorbanan atau kerugian.
4. Investasi dalam
aktiva tetap menyangkut harapan untuk memperoleh pendapatan penjualan di masa
yang akan datang. Oleh karena mengakibatkan kesalahan dalam mengadakan ramalan
akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investmen dalam aktiva tetap.
Apabila investasi dalam aktiva tetap melebihi dari pada diperlukan maka akan
memberikan beban yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya, apabila jumlah investasi
dalam aktiva tetap terlalu kecil, maka akan dapat mengakibatkan perusahaan
beroperasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi daya saingnya atau kemungkinan
besar hilangnya sebagian pasar (konsumen akan lari untuk mencari produk yang
harganya agak murah).
Pertimbangan-pertimbangan dalam
pengambilan keputusan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa capital budgeting merupakan dasar dalam pemilihan yang dapat
memberikan informasi kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini pihak pengambil
keputusan untuk dilaksanakan atau ditolaknya suatu rencana investasi atas suatu
proyek dapat menanam modal pada perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar