Powered By Blogger

Minggu, 01 Januari 2017

Pengertian Payback Periods

      Menurut Abdul Choliq dkk (2004 : 59) payback periods dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.
      Semakin cepat waktu pengembalian, semakin baik untuk diusahakan resiko yang mungkin terjadi. Akan tetapi payback periods ini telah mengabaikan nilai uang pada saat sekarang ini (present value).
      Kelemahan-kelemahan lain dari payback periods ini, sebagai     berikut :
1.      Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kemblinya dana, dan tidak mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan.
2.      Payback periods mengabaikan benefit yang diperoleh sesudah dana investasi itu kembali.
      Perangkat untuk mengukur payback periods diantaranya, dapat dibagi menjadi :
  1. Dengan net benefit kumulatif
  2. Dengan menggunakan net benefit rata-rata tiap tahun.
      Untuk selanjutnya, dalam menghitung jangka waktu pengembalian investasi, maka digunakan peralatan analisis net benefit dengan formula sebagai berikut :
                                                     Investasi
Payback periods  =
                                        Net benefit rata-rata tiap tahun
     
      Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004 : 124) memberikan definisi payback period menyatakan bahwa payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
      Selanjutnua menurut Djarwanto Ps (2003 : 51) menyatakan bahwa payback period dapat didefinisikan sebagai berikut, payback period adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay. Pada umumnya dikatakan lebih pendek jangka waktunya adalah lebih baik.
      Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback periode period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Apabila proceeds setiap tahunnya sama jumlahnya, maka payback dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan.
     Selanjutnya, apabila kita harus memilih salah satu dari beberapa usul investasi atas dasar metode payback periode ini, maka kita akan memilih usul investasi yang mempunyai payback period yang lebih pendek. Apabila proceeds sesuatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, dengan sendirinya cara perhitungan di atas tidak memungkinkan. Oleh karena itu perlu menghitung proceeds tahun per tahun, sehingga keseluruhan  investasi dapat diperoleh kembali

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar