2.3
Teori ini didasarkan pada suatu analisis
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah selalu berusaha memperbesar
pengeluarannya dengan mengandalkan penerimaan dari pajak, padahal masyarakat
tidak menyukai pembayaran pajak yang besar untuk membiayai pengeluaran
pemerintah yang semakin besar tersebut. Meningkatnya penerimaan pajak
menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Dalam keadaan normal
meningkatnya GNP menyebabkan penerimaan pemerintah yang semakin besar, begitu
juga dengan pengeluaran pemerintah menjadi semakin besar.
Peacock dan Wiseman mendasarkan teori
mereka pada situasi di mana masyarakat mempunyai suatu tingkat toleransi pajak,
yaitu suatu tingkat dimana masyarakat dapat mentoleransi besarnya pungutan
pajak yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Jadi masyarakat menyadari bahwa pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai
aktivitas pemerintah sehingga mereka mempunyai tingkat kesediaan masyarakat
untuk membayar pajak. Tingkat toleransi ini merupakan kendala bagi pemerintah
untuk menaikkan pemungutan pajak secara semena-mena. Dalam teori Peacock dan
Wiseman terdapat efek penggantian (displacement
effect) yaitu adanya gangguan sosial yang menyebabkan aktivitas swasta
dialihkan pada aktivitas pemerintah. Pengentasan gangguan tidak hanya cukup
dibiayai semata-mata dengan pajak sehingga pemerintah harus meminjam dana dari
luar negeri.
Setelah gangguan teratasi muncul kewajiban
melunasi utang dan membayar bunga. Pengeluaran pemerintah yang semakin
bertambah bukan hanya karena GNP bertambah tetapi karena adanya kewajiban baru
tersebut. Akibat lebih lanjut adalah pajak tidak menurun kembali ke tingkat
semula meskipun gangguan telah berakhir.
Selain itu, masih banyak aktivitas
pemerintah yang baru kelihatan setelah terjadinya perang dan ini disebut efek
inspeksi (inspection effect). Adanya
gangguan sosial juga akan menyebabkan terjadinya konsentrasi kegiatan ke tangan
pemerintah yang sebelumnya dilaksanakan oleh swasta. Efek inilah disebut
sebagai efek konsentrasi (concentration
effect). Dengan adanya ketiga efek tersebut menyebabkan
bertambahnya aktivitas pemerintah sehingga setelah perang
selesai tingkat pajak tidak menurun
kembali pada tingkat sebelum terjadi perang. Adanya dampak eksternal tadi digambarkan dalam bentuk kurva di
bawah ini.
Gambar 2.3 Kurva dalam Teori
Peacock dan Wiseman
Dalam keadaan normal, t ke t+1,
pengeluaran pemerintah dalam persentase terhadap GNP meningkat sebagaimana yang
ditunjukan garis AG. Apabila pada tahun t terjadi perang maka pengeluaran
pemerintah meningkat sebesar AC dan kemudian meningkat seperti yang ditunjukan
pada segmen CD. Setelah perang selesai pada tahun t+1, pengeluaran pemerintah
tidak menurun ke G. Hal ini disebabkan setelah perang, pemerintah membutuhkan
tambahan dana untuk mengembalikan pinjaman pemerintah yang digunakan dalam
pembiayaan pembangunan.
Berbeda dengan pandangan Wagner,
perkembangan pengeluaran pemerintah versi Peacock dan Wiseman tidaklah
berbentuk suatu garis, seperti kurva di bawah, tetapi berbentuk seperti tangga.
Gambar 2.4 Kurva Perkembangan
Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah menurut teori
Wagner, Rostow, dan Musgrave digambarkan dalam bentuk kurva yang eksponensial,
sedangkan teori Peacock dan Wiseman mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah
jika digambarkan dalam kurva seperti bentuk tangga. Hal ini dikarenakan adanya
kendala toleransi pajak. Ketika masyarakat tidak ingin membayar pajak yang
tinggi yang ditetapkan pemerintah, maka pemerintah tidak bisa meningkatkan
pengeluarannya, walaupun pemerintah ingin senantiasa menaikkan pengeluarannya.
Di sisi lain ada fenomena di mana
penerimaan
pemerintah yang terbatas seiring dengan pengeluaran daerah yang semakin
meningkat, fenomena ini disebut Fiscal
Stress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar