1. Pengertian Biaya
Untuk menghasilkan sesuatu, apakah itu
barang atau jasa maka perlulah dihitung dan diketahui besarnya biaya yang
dikeluarkan atau yang perlu dan kemungkinan memperoleh pendapatan yang mungkin
diterima. Setiap pengorbanan biaya selalu diharapkan akan mendatangkan hasil
yang lebih besar dari pada yang telah dikorbankan pada masa yang akan datang.
Dengan demikian, seorang pengusaha
hendaknya dapat mengetahui yang merupakan komponen biaya perusahaan. Hal ini,
total biaya selalu dihitung dan dapat dibandingkan dengan total penerimaan yang
mungkin dapat diperoleh.
Berbicara mengenai masalah biaya
merupakan suatu masalah yang cukup luas, oleh karena di dalamnya terlihat dua
pihak yang saling berhubungan. Oleh Winardi, dalam bukunya Capita Selecta,
(2002: 147) menyatakan bahwa bilamana kita memperhatikan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk suatu proses produksi, maka dapat di bagi ke dalam dua sifat,
yaitu yang merupakan biaya bagi produsen adalah pendapatan bagi pihak yang
memberikan faktor produksi yang bersangkutan.
Demikian halnya bagi konsumen, biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhannya atau merupakan pendapatan
bagi pihak yang memberikan alat pemuas kebutuhan tersebut. Oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (1997: 26) dikatakan bahwa biaya (cost) adalah jumlah yang
diukur dalam satuan uang, yaitu pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk konstan
atau dalam bentuk pemindahan kekayaan pengeluaran modal saham, jasa-jasa yang
disertakan atau menyangkut kewajiban-kewajiban yang ditimbulkannya, dalam
hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan
diperoleh.
Dari definisi dan pengertian biaya di
atas, maka dapatlah dikatakan bahwa pengertian biaya yang dikemukakan di atas
adalah suatu hal yang masih merupakan pengertian secara luas oleh karena semua
yang tergolong dalam pengeluaran secara nyata keseluruhannya termasuk biaya.
Sejalan dengan definisi dan pengertian di
atas, maka D. Hartanto dalam bukunya Akuntansi Untuk Usahawan (2001: 89)
memberikan ulasan tentang biaya (cost) dan ongkos (expense) sebagai berikut,
cost adalah biaya-biaya yang dianggap akan memberikan manfaat atau service
potensial di waktu yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang
dicantumkan dalam neraca. Sebaliknya expense atau expred cost adalah biaya yang
telah digunakan untuk menghasilkan prestasi. Karena jenis-jenis biaya ini tidak
dapat memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang maka tempatnya adalah
pada perkiraan laba rugi perusahaan.
Dalam pengertian biaya yang dikemukakan
oleh Hartanto yang telah memisahkan tentang pengertian yang akan datang dan
tercantum dalam neraca. Sedangkan expenses atau ongkos adalah biaya yang
menghasilkan prestasi dan tidak memberikan manfaat diwaktu yang akan datang.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka suatu
perusahaan sebaiknya memegang dan menjalankan aktivitasnya dengan azas-azas
sebagai berikut :
1. Azas efisiensi
maksudnya dengan biaya yang
sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil tertentu ataupun dengan pengorbanan
tertentu untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin.
2. Azas kontinutas
adalah azas kelangsungan hidup pada perusahaan
3. Azas proposionalitas adalah azas
yang menghendaki agar dalam pemakaian alat-alat produksi terdapat perbandingan
yang serasi.
Dalam upaya memanfaatkan azas efisiensi
ini yang menjadi titik berat adalah usaha untuk mendapatkan ketepatan ukuran
dari setiap pengorbanan yang telah diberikan adalah dikeluarkan keuntungan dan
hendaknya terdapat proposional yang sesuai antara pengeluaran untuk pengorbanan
biaya yang dikeluarkan untuk faktor produksi.
Pengertian biaya ini juga dikemukakan
oleh Matz dan Usry, dalam bukunya Production and Control, (2000: 30) sebagai
berikut cost is foregoing, measured in
monetary terms incurred or potenially to be incurred to archieve a spesific
ebjective.
Dengan dasar pengertian biaya yang
dikemukakan oleh Matz Usry diatas, mereka mengemukakan bahwa biaya adalah
pengeluaran-pengeluaran yang dapat di nilai dengan uang atau dengan potensial
yang harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan khusus.
Sejumlah pengeluaran/ pengorbanan untuk
proses produksi yang dapat dinilai dengan ukuran tertentu yang menghasilkan
lebih banyak daripada yang telah dikeluarkan, biaya disini mengharapkan lebih
banyak hasil diharapkan oleh perusahaan.
Selanjutnya oleh Mulyadi, dalam bukunya
Akuntansi Biaya, (2000: 3) dikatakan bahwa di dalam arti luas biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya.
Menurut definisi di atas pengorbanan
sumber ekonomis dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Pengorbanan yang telah terjadi
adalah nilai ekonomis yang telah dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu
yang merupakan historis yaitu biaya yang telah terjadi.
2. Pengorbanan yang mempunyai kemungkinan
akan terjadi yaitu nilai ekonomi yang akan dikorbankan untuk mencapai tujuan
tertentu merupakan biaya masa yang akan datang.
3. Sejumlah pengorbanan untuk mengharapkan hasil
yang lebih banyak untuk mengharapkan hasil yang lebih memuaskan oleh perusahaan
manufactur.
Dengan demikian, definisi biaya yang
telah disampaikan oleh beberapa ahli ekonomi di atas menunjukkan bahwa pada
hakekatnya adalah mempunyai tujuan yang sama, yaitu pada pengorbanan sejumlah
nilai-nilai dalam bentuk biaya untuk menciptakan barang dan jasa demi untuk
mendapatkan sejumlah pendapatan atau keuntungan dari setiap kegiatan yang
dikerjakan dalam menghasilkan sesuatu.
2. Jenis-Jenis Biaya
Sehubungan dengan jnis-jenis biaya
tersebut, maka D. Hartanto, dalam bukunya Akuntansi Untuk Usahawan, (1998: 37)
mengelompokkan biaya menurut tujuan perencanaan dan pengawasan, sebagai berikut
"1. Biaya variabel dan biaya tetap
2. Biaya yang dapat
dikendalikan".
Sedangkan menurut Mulyadi, dalam bukunya
Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, (2000: 57)
menetapkan biaya adalah sejumlah pengeluaran yang tidak bisa dihindari menghubungkan tingkah laku biaya dengan
perubahan volume kegiatan sebagai berikut biaya variabel adalah sejumlah biaya
yang secara total berfluktuasi secara
langsung sebanding dengan volume
penjualan atau produksi, atau ukuran kegiatan yang lain yang mengarah pada
proses produksi.
Sedangkan biaya tetap atau biaya
kapasitas merupakan biaya untuk mempertahankan kemampuan beroperasi
perusahaan pada tingkat kapasitas tertentu.
Dari gambaran umum di atas, maka dapat
diketahui sebagai berikut :
1. Biaya variabel adalah
sejumlah biaya yang ikut berubah
untuk mengikuti volume produksi atau penjualan.
Misalnya atau bahan langsung hanya yang
ikut dalam proses produk, bahan baku langsung yang dipakai dalam proses
produksi biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya tetap adalah sejumlah biaya
yang tidak berubah walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan.
Misalnya gaji bulanan, asuransi, penyusutan, biaya umum dan lain-lain.
Sifat-sifat biaya tersebut sangat penting untuk dikethui seorang manajer dalam
perencanaan usaha pengembangan karena dengan demikian akan didapatkan suatu
gambaran klasifikasi biaya yang baik untuk tujuan dan perencanaan serta
pengawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar