Sebagaimana
diketahui bahwa dalam akuntansi berfungsi
sebagai alat pembantu pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin
disadari oleh para usahawan, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengawasan. Itulah sebabnya semakin banyak dipelajari para usahawan dan
juga diajarkan mulai dari Sekolah Menengah hingga Perguruan Tinggi. Memang
tidak dapat disangkal bahwa sebahagian besar informasi yang diperlukan para
manajer perusahaan adalah berasal dari data akuntansi, oleh karena itu pada
manajer perusahaan harus profesional untuk memiliki kemampuan, keterampilan
dalam menganalisa dan menggunakan data akuntansi sebagai informasi bagi yang
membutuhkan.
Akuntansi
dilaksanakan baik dalam perusahaan untuk bertujuan mencari laba maupun dalam
organisasi-organisasi utama adalah karena mencari laba. Namun demikian alasan
utama karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi oleh manajer
walaupun di dalam perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini dapat mengakibatkan
para manajer perusahaan yang semakin bergantung para proses akuntansi di mana
transaksi-transaksi perusahaan diubah menjadi data statistik dan diringkas
serta dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Dengan demikian akuntansi
merupakan sistem informasi penting untuk diperhatikan yang sangat diperlukan
oleh perusahaan.
Pihak-pihak
diluar pengelola perusahaan juga membu tuhkan data keuangan, sebagai contoh
pemegang saham untuk membutuhkan informasi keuangan untuk menilai prestasi
kerja manajeman dan menilai penyertaannya dalam perusahaan atau calon investor
memerlukan data keuangan untuk membandingkan berbagai kemungkinan penanaman
modal.
Dengan
demikian, untuk menunjang pembahasan dalam
pengertian akuntansi menurut Al Harjono Yusuf, (1992: 5), sebagai
berikut Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan dari
organisasi pada periode tertentu.
Sedangkan
menurut Munawir, S, (1991: 5), menyatakan bahwa akuntansi adalah seni dari pada
pencatatan, juga penggolongan dan peringkasan dari pada peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian sebagian bersifat keuangan dengan menunjukkan atau dinyatakan
dalam uang serta penafsiran hasil dalam perusahaan.
Selanjutnya,
Edris Muhammad, (1990: 112) memberikan pengertian akuntansi, yaitu suatu proses
pencatatan, pengklasifikasian dari pada
peristiwa-peristiwa ekonomi secara logis untuk memberikan informasi keuangan
untuk memberikan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen
perusahaan.
Berdasarkan pengertian
tersebut di atas, dapatlah dikatakan bahwa akuntansi meliputi
cara pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang penting untuk kemudian
disampaikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar yang dapat dipakai
untuk pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi.
Dari
fungsi akuntansi yang terdapat dalam pengertian tersebut sangatlah berguna bagi
perusahaan dan juga bagi masyarakat
secara keseluruhan. Informasi ekonomi yang ditujukan kepada pihak di luar
perusahaan ditekankan kepada penggunaannya untuk keputusan investasi dan kredit
oleh para penyedia sumber daya sementara informasi ekonomi manajemen dikaitkan
dengan perencanaan, masalah-masalah organisasi, fungsi pengendalian dan sistem
operasinya. Secara umum informasi ekonomi tadi digunakan manajemen dan
penyusunan rencana untuk suatu tujuan ekonomis yang layak dan dalam pengambilan
keputusan yang rasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan
demikian, maka setiap perusahaan menyediakan jenis-jenis informasi yang
bersifat kuantitatif tertentu dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan yang
bersangkutan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tentang kegiatan
operasional perusahaan. Karena keputusan yang telah diambil pada dasarnya
bersifat ekonomis, sehingga fungsi akuntansi yang bersifat peringkasan,
pencatata, pengelompokkan, penafsiran dan ikhtisar dalam bentuk laporan
keuangan akan sangat tergantung pada penggolongan transaksi-transaksi yang
sejenis pada suatu kelompok tertentu dalam laporan keuangan itu.
Sehingga
pengertian akuntansi yang telah dikemukakan tersebut pada hakekatnya bahwa
akuntansi sendiri bukanlah merupakan suatu tujuan utama tetapi hanya sebagai
alat untuk berkomunikasi tentang data keuangan suatu perusahaan atau suatu unit
kegiatan ekonomi kepada mereka lakukan yang berkepentingan.
Pada
umumnya pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi dari suatu perusahaan
dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Kelompok pemakai intern
Kelompok
pemakai intern adalah kelompok pemakai yang secara langsung berhubungan dengan
aktivitas perusahaan sehari-hari, mereka itu adalah pimpinan disemua tingkat
an. Kepentingan pimpinan perusahaan atas informasi akuntansi terutama untuk
dipahami sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan, disamping
alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan yang diserahkan kepadanya.
2. Kelompok pemakai extern
Kelompok
pemakai extern adalah kelompok pemakai yang tidak berhubungan secara langsung
dengan aktivitas perusahaan. Aktivitas perusahaan yang termasuk dalam kelompok
ini adalah pemilik dan calon pemilik, kreditur dan calon kreditur, pemerintah,
serikat buruh dan masyarakat pada umumnya.
Jadi
untuk dapat memenuhi keperluan dari berbagai pihak dengan kepentingan yang
berbeda-beda maka akuntansi harus mampu menciptakan informasi yang wajar dan
tidak melihat kepentingan dari masing-masing pemakai tersebut, tetapi informasi
yang disajikan harus dapat dipahami oleh pihak-pihak yang memerlukan untuk
mengambil keputusan.
Hal
mana tergantung pada ketelitian informasi yang di sajikan dan kemampuan para pemakai laporan
tersebut di dalam menginterprestasikan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar