Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat
dikatakan berhasil jika rencana (anggaran) yang disusun oleh manajemen dapat direalisasikan. Agar sistem
akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik oleh
suatu organisasi perusahaan, syarat-syarat yang harus dipenuhi menurut Mulyadi
(1993: 412), sebgai berikut:
1. Struktur
organisasi yang menetapkan secara tegas
sesuai wewenang dan tanggungjawab setiap tingkatan manajemen.
2. Anggaran biaya disusun menurut pusat
pertanggungjawaban.
3. Penggolongan
biaya sesuai dengan dapat tidaknya dikendalikan oleh manajer yang pusat
pertanggungjawaban.
4. Sistem akuntansi
biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi.
5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang
bertanggung jawab.
ad 1. Struktur Organisasi
yang menetapkan secara
tegas wewenang dan tanggungjawab tiap tingkatan manajemen
Pada Struktur organisasi yang baik
adalah struktur organisasi yang mampu menghubungkan wewenang dan tanggung jawab
dalam organisasi itu sendiri dengan tanggung jawab biaya secara langsung.
Penggunaan biaya atau pelaksanaan anggaran harus pada tingkat pimpinan suatu
pusat pertanggun jawaban dimana biaya itu terjadi, sehingga akan memudahkan
menunjuk siapa yang bertanggungjawab. Dari pusat-pusat pertanggungjawaban dalam
organisasi itu kemudian disususn laporan yang menunjukkan prestasi setia pimpinan
yang bertanggung jawabn atas biaya yang dapat dikendalikan.
Untuk itu
dalam suatu penyusunan sistem akuntansi yang harus sesuai pertanggungjawaban
selalu didahului pembebannan terhadap struktur dan proses organisasi manajemen
serta penyesuaian antara sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan keadaan
organisasi.
ad 2. Anggaran biaya disusun menurut
pertanggungjawaban.
Anggaran
menghendaki adanya organisasi yang baik, dimana tiap-tiap manajer mengetahui
wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan dalam anggaran akan mudah siapa yang bertanggungjawab.
Untuk
tujuan pengendalian biaya, anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkatan
manajemen dalam organisasi. Tiap-tiap bagian dalam pusat pertanggungjawaban
menyerahkan anggaran biayanya kepada manajer di atasnya, kemudian oleh manajer
pusat pertanggungjawaban menyerahkan yang rancangan-rancangan anggaran tersebut
untuk kemudian dikoordinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh komite
anggaran. Setiap perubahan yang dilakukan terhadap rancangan anggaran harus
dirundingkan dan diberitahukan kepada manajer pe nyusunan anggaran biaya, sehingga
menciptakan peran serta dan kemitmen mereka dalam mencapai target yang
ditetapkan. Dengan demikian, tiap-tiap
manajer akan merasa bahwa anggaran biaya untuk pusat pertanggungjawaban
yang dimpim pinnya adalah anggarannya sendiri, sehingga pada saat
pertanggungjawaban mereka akan bersedia dinilai atas dasar tolak ukur anggaran.
Pada hakekatnya anggaran biaya
hanyalah alat bantu dan petunjuk saja, karena pada akhirnya ukuran keberhasilan
tergantung pada aktivitas
para pelaksananya, tetapi
anggaran biaya merupakan salah satu alat untuk dapat mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu, bukan merupakan alat bantu untuk mencari
kesalahan orang lain.
ad 3. Penggolongan
biaya sesuai dengan dapat tidaknya dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban.
Pada
akuntansi pertanggungjawaban proses penyusunan anggaran setiap manajer turut
berpartisipasi menyusun bagiannya masing-masing karena itu masing-masing
akan dimintai pertanggung jawaban
mengenai realisasi anggaran. Karena tidak semua biaya yang terjadi pada semua
bagian dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban, maka pemisahan
biaya kedalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali perlu dilakukan dalam
sistem akuntansi pertanggungjawaban.
Biaya
terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh seorang
manajer dalam jangka waktu tertentu, sedangkan biaya tidak terkendalikan adalah
biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat
pertanggungjawaban tertentu jangka waktu tertentu.
ad 4. Sistem
akuntansi biaya yang
disesuaikan dengan struktur organisasi
Dalam
akuntansi pertanggungjawaban pengumpulan
dan pelaporan biaya dilakukan untuk tiap tingkatan manajeen. Tiap tingkatan
tersebut pertanggungjawaban atas biaya
yang berada di bawah pengendaliannya dasn biaya yang terjadi dihubungkan dengan
manajer yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya tersebut. Karena itu untuk
kepentingan pengumpulan biaya di dalam suatu akuntansi pertanggung jawaban, maka setiap pusat pertanggungjawaban
yang terdapat dalam perusahaan diberi kode sesuai dengan tingkat manajemen
dalam struktur organisasi perusahaan. Pada Kode tersebut merupakan kode
organisasi (organisation code) dengan struktur organisasi kode, seperti yang
dikendalikan oleh Mulyadi (1993: 188), sebagai berikut :
a. Jenjang organisasi
dibagi menjadi tiga tingkatan yang yaitu Direksi, tingkat
departemen, dan tingkat bagian. Oleh karena itu jenjang organisasi diberi kode
dengan memakai tiga angka, setiap posisi angka mencerminkan jenjang organisasi.
b. Angka ke satu menunjukkan jenjang
direksi angka kedua menunjukkan jenjang departemen, sedangkan angka ketiga
menunjukkan jenjang bagian.
ad 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer
Akuntansi
pertanggungjawaban menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya yang
dikaitkan dengan suatu atau unit di dalam perusahaan. Untuk menyajikan laporan
yang efektif tidak semua informasi yang ada dilaporkan tetapi informasi
tersebut harus dipilih sesuai kebutuhan agar dapat digunakan sebagai dasar
bertindak bagi manajer yang berkepentingan.
Agar
laporan yang ada dapat dilaporkan secara efektif J.B. Herkert (1995: 559)
mengemukakan prinsip-prinsip dasar penyajian laporan, sebagai berikut :
1.
Harus tetap konsep pertanggungjawaban
2.
Secara umum angka-angka dapat diperbandingkan
3. Sejauh yang dapat
dilaksanakan, data harus semakin ringkas untuk jenjang pimpinan
yang semakin tinggi/ ke atas.
4. Laporan harus mencakup komentar
interpretatif yang jelas sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar