Sebagai salah satu cara untuk
mengendalikan biaya perusahaan agar mencapai sasaran/tujuan perusahaan adalah
dengan menggunakan anggaran (budget), seperti kita ketahui bahwa semakin
tajamnya persaingan, semakin perlunya pula perusahaan menentukan arah dan
tujuannya, sehingga semakin pentingnya arti anggaran yang merupakan arah atau
rencana yang sudah dibuat dalam sistimatika keuangan.
Untuk
lebih jelasnya, berikut ini akan diberikan beberapa pengertian anggaran oleh
Anthony, Dearden dan Bedford (1994: 489), menyatakan bahwa anggaran adalah
rencana manajemen,dengan anggaran bahwa penyusunan anggaran akan mengambil
langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.
Kemudian
Suaidi Arief (1995: 149) menyatakan bahwa anggaran adalah pernyataan resmi oleh
manajemen mengenai pendapatan, biaya dan transaksi keuangan lain dalam jangka
waktu tertentu untuk perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Kalau
M. Munandar (1995: 1) menyatakan bahwa anggaran (budget) adalah suatu rencana
yang disusun perusahaan secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Sedangkan
Mulyadi (1993: 488) menyatakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar
dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran
merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana
kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program
(programming).
Berdasarkan beberapa definisi di atas
dapat dikatakan bahwa anggaran merupakan suatu tehnik yang dipakai oleh
manajemen untuk kegiatan perusahaan yang direncanakan pada masa sekarang tetapi
pelaksanaannya pada jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Proses penyusunan anggaran memerlukan
berbagai tahap sebagai berikut :
1. Penetapan sasaran oleh manajer atas
2. Pengajuan usulan
aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas
oleh manajer bawah.
3. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran
yang diajukan oleh manajer bawah.
Dengan demikian, proses penyusunan
anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam
organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka
masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran. Adapun anggaran yang baik
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran disusun berdasarkan program
2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pada pusat Pertanggung jawaban
yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.
3. Anggaran
berfungsi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian.
Untuk menghasilkan anggaran yang dapat
berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian maka
penyusunan anggaran harus memenuhi syarat dikutif oleh Mulyadi (1993: 512)
sebagai berikut :
1. Partisipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran.
2. Organisasi
anggaran
3. Penggunaan
informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim peran dalam proses
penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajer dalam pelaksanaan
anggaran.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan serta pengendalian
kegiatan organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara
informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
realisasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar