Powered By Blogger

Sabtu, 09 Februari 2013

Pengertian Produksi


Sebagaimana sifatnya suatu perusahaan bisa bertahan lama untuk mempertahankan kontinyu produksi dan mutu kwalitas, karena perusahaan memperhatikan selera harga dan kondisi konsumen dimana berada. Menurut  Sofyan Assauri (2002 : 7), menyatakan bahwa produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) barang dan jasa pada suatu perusahaan.
      Sedangkan menurut Martin Kenneth (2000 ; 3) pengertian produksi menyatakan bahwa produksi itu merupakan prosedur desain  barang dan jasa senagai output serta sebagai poduk terakhir input emelent.       
      Berdasarkan dari kedua definisi tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa produksi adalah suatu usaha untuk menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Jadi barang yang diproduksi mengalami tahapan tersendiri atau dengan mempunyai kegunaan tertentu sebagai berikut :
1. Azas efisiensi maksudnya dengan biaya yang kecil mungkin untuk  mendapatkan hasil tertentu  ataupun dengan pengorbanan tertentu  untuk mendapatkan  hasil yang semaksimal mungkin.
1.    Azas kontinutas, adalah azas  sesuatu  yang menghendaki agar dalam pemakaian alat-alat  produksi terdapat perbandingan yang serasi.
      Selanjutnya menurut Sofyan Assauri, (2002 ; 221) mengemukakan bahwa mutu diartikan sebagai faktor-faktor yang  terdapat dalam suatu  hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dibuat. 
      Sesuai dengan pengertian tersebut ada beberapa faktor yang dapat  menghasilkan  barang. Faktor-faktor produksi tersebut yaitu :
1.  Faktor produksi tanah
2.  Faktor produksi modal
2.    Faktor produksi tenaga kerja      
          Sedangkan Richard (1999; 84), mengatakan dalam berproduksi sangat berhati-hati terhadap kwality untuk di pertahankan bagi para konsumen harus konsisten.
          Sesuai dengan definisi tersebut, menyebutkan bahwa unsur keberhati-hatian dalam mempertahankan hasil produksi, karena hasil produksi inilah yang merupakan pengendalian mutu untuk berperan serta dalam  bersaing di pasar.  
          Dalam hubungannya dengan pengertian tersebut, maka dapat dibagi dalam beberapa tahap yang mempunyai bagian dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai berikut :
1.    Grade yaitu sifat kelakuan, kemiripan, tingkat reabilitas singkat operasinya dan lain-lain.
2.    Fitenss for use menunjukkan tingkat produk produk yang mana memberikan kepuasan.
3.    Consistency in characteristic adalah suatu kumpulan spesifikasi untuk setiap  komponen dari produk itu. Bilamana produk terakhir sesuai dengan spesifikasi design atau maka disebut consistency atau quality ofconformance (mutu sesuai dengan krakteristiknya).             
             Menurut Harding (2001 : 58) perusahaan pabrik/pengolahan dengan menetapkan suatu standard. Hal-hal yang perlu dipertimbang kan dalam pembentukan suatu  standard  adalah sebagai berikut :
1.    Memenuhi syarat kegunaan yang ditetapkan
2.    Memenuhi standard kualitas perusahaan
3.    Diproduksi dengan peralatan  yang ada  sekarang. 
         Sedangkan menurut E.Mansffiel (2002 ; 121), menyatakan bahwa  proses produksi memerlukan kehati-hatian terhadap variasi dari beberapa produksi barang dan jasa yang sama pada perusahaan.
         Menurut R.A. Bilas (1999; 127), berpendapat kalau input sabagai salah satu cara proses yang diperhatikan oleh bagian produksi untuk mempertahakna mutu dan kwalitas produksi sesuai dengan permintaan konsu­men, sehingga perusahaan ini tetap produksi, jika tetap memperhatikan selera konsumen.
         Dari beberapa pengertian produksi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi merupakan suatu proses kegiatan dari berbagai faktor produksi yang dirubah  bentuknya oleh  perusahaan yang  menggunakan  dalam bentuk barang/jasa atau produksi di mana beberapa barang dan jasa  yang disebabkan  input dirubah menjadi barang dan jasa lain yang  disebut output.
         Pengertian  produksi dapat  dikatakan bahwa dengan menggunakan faktor-faktor produksi sekaligus, maka akan diperoleh suatu  faedah dalam memenuhi kebutuhan atau pemenuhan  kebutuhan yang dihasilkan akibat bekerjanya faktor-faktor produksi sekaligus saling terkait dengan satu sama lainnya.
          Paul A. Samuelson (2002 ; 357), definisi proses produksi yang menyatakan bahwa produksi ini mempunyai fungsi untuk technical pada relasi diantara faktor-faktor produksi, sehingga out put dari proses produksi harus spesifikasi produksi, agar barang yang telah diproduksi tetap menjadi pokus perhatian dari relasi.
          Dalam hubungan antara input dengan output berarti kita bicarakan  mengenai masalah pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga dapat diketahui hasil  yang telah diperoleh dapat memperoleh hasil atau tidak memperoleh  keuntungan atau menderita  rugi  dan perlu kita memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam satu periode tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar