Penulis sebelum
memberikan pengertian total quality manajemen itu, terlebih dahulu mengemukakan
apa sebenarnya total quality manajemen
oleh Tjiptono dan Diana dalam bukunya Total Quality Manajemen (2003 : 4)
mengemukakan bahwa suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa manusia, proses dan lingkungannya. .
Sedangkan menurut Buddy Ibrahim dalam bukunya Total Quality Manajemen (2000 :
17) menjelaskan bahwa suatu sistem manajemen untuk selalu meningkatkan kualitas
dalam proses kerja dan hasil akhirnya untuk memenuhi kepuasan konsumen secara
terus menerus.
Quality manajemen pada perusahaan
sebenarnya memang pada produk jasa dalam hal menjaga kualitas, bagaimana cara
memproduk sesuatu agar bisa merasa puas nasabah mutu maupun kualitas, sehingga hasil dari perusahaan tidak
ketinggalan.
Manajemen mutu adalah sebagai proses untuk
mendeterminir apa-apa yang akan dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan dan
bilamana melaksanakan tindakan-tindakan korektif sedemikian rupa. Hal ini
berarti fungsi daripada quality manajemen yang meliputi segala aktivitas yang
dimaksudkan untuk memaksakan kejadian-kejadian agar sesuai perencanaan
semula.
Sehubungan dengan itu Mubyarto dalam
bukunya Pengantar Manajemen (1998: 84), menegaskan apa yang harus ditanam,
metode produksi apa yang harus dipakai, berapa banyak yang akan diproduksi,
bila akan membeli dan menjual dimana akan membeli dan menjual.
Disini dimaksudkan dengan adanya proses
pemeriksaan atau pengecekan hasil selama proses produksi berlangsung untuk
menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan hasil yang tidak sesuai dengan
sfesifikasi produk yang telah ditentukan.
Lebih lanjut memperjelas pengertian quality
manajemen (mutu manajemen), maka dibawah
ini dikemukakan definisi oleh Harold T. Amrine, (1998: 278) bahwa Quality
manajemen harus konsisten terhadap pengawasan pelayanan, agar dapat mencapai
tingkat pelayanan yang memuaskan pada nasabah.
Marting Kenneth, dalam bukunya Produk
Manajemen Mutu (1997: 395), mengemukakan bahwa Quality manajemen dan kualitas
pelayanan, harus diperhatikan tingkat kebutuhan nasabah.
Harold T. Amrine, (1999 : 213) pengendalian
kualitas berhubungan dengan pencegahan adanya rusak dalam produksi barang
sehingga produk itu dapat dibuat dengan keadaan yang sesuai. Pendapat ini
berarti dalam menghasilkan produk
diusahakan tidak terjadi penyimpangan hasil. Bila terjadi penyimpangan/
kerusakan, maka pada bagian yang menjadi penyebab kerusakan tersebut, segera
diadakan perbaikan.
Menurut Martin Kenneth (1999 : 213)
pengendalian kualitas adalah prosedur pemeriksaan yang mengetahui proses secara
terus menerus. Asumsi yang dapat dikemukakan mengenai pengendian kualitas yang
menunjukkan keseluruhan aktivitas
yang harus dilakukan dalam suatu proses produksi untuk mencapai sasaran
mutu yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu menentukan komponen-komponen mana
yang rusak juga merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk
bila diperlukan. Mempertimbangkan kualitas yang lebih tinggi dan mengurangi
bahan baku yang
rusak, sehingga terhindar dari kerugian sebelum proses produksi berjalan, sebab
bisa rugi dua kalidalam satu kali proses.
Suatu hal yang paling penting dalam
pengendalian kualitas adalah pemeriksaan ( inspection ). Pemeriksaan ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai alat seperti mikro meter, panca
indra dan lain-lain untuk ketepatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar