1. Pengertian Revenue
Konsep mengenai revenue belum
didefinisikan secara jelas dalam literatur akuntansi. Artinya tidak terdapat
keseragaman pengertian antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya.
Pada akhirnya kita ikuti penjelasan yang
dibuktikan pleh Ikatan Akuntan Indonesia (1997 : 30), menyatakan bahwa pendapatan
dihasilkan dengan penjualan barang atau jasa dan jumlahnya diukur dengan
pembebanan yang dilakukan terhadap atas pembeli, kliem atau penyewa untuk
barang-barang atau jasa-jasa yang diserahkan kepada mereka. Dalam pendapatam
jasa termasuk hasil penjualan atau penukaran aktiva diluar barang-barang
dagangan, bunga dan deviden atau pembagian laba untuk penanaman-penanaman dan
penambahan=penambahan lain pada kekayaan pemilik dalam usaha yang
bersangkutan.
Penambahan
dan penyesuaian modal. Pendapatan dari penjualan- penjualan atau
transaksi-transaksi lainnya dalam rangka kegiatan yang merupakan tujuan dari
usaha yang bersangkutan disebut dengan istilah pendapatan operasi.
Dari definisi dan penjelasan di atas,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pendapatan dapat
terjadi setiap saat, dan
dapat pula terjadi dalam
waktu-waktu tertentu atau secara berkala.
2.
Pendapatan didperoleh melalui penjualan barang-barang
dagangan atas jasa yang diserahkan kepada pembeli dan dapat pula diperoleh
karena pertukaran aktiva, sebagai hasil dari penanaman-penanaman atau investasi
seperti bunga, deviden dan lain-lain.
3.
Pendapatan dalam penambahannya kepada pembeli atau langganan, harus diukur dengan bantuan mata
uang tertentu
4.
Pendapatan mempunyai sifat menaikkan atau menambah nilai
kekayaan pemilik perusahaan, namun perlu diketahui bahwa tidak semuanya
menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik itu, dapat dikatagorikan sebagai
pendapatan, seperti halnya dengan penilaian kembali aktiva tetap yang
mengakibatkan naiknya atau meningkatnya nilai kekayaan pemilik dengan jalan
menimbulkan perkiraan barau yaitu perkiraan penyesuaian modal.
2. Pengertian Income
Banyak orang mencampur adukkan pengertian
antara pendapatan (revenue) dengan income, yang sebenarnya dalam akuntansi
kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Antara ahli ekonomi
dan akuntansi timbul suatu berbedaan pandangan dalam memberikan batasan
pengertian Income.
Perbedaan pandangan antara kedua ahli
ekonomi dalam memberikan batasan pengertian income, dapat kita ikuti penjelasan
Hadibroto, (2003 : 85), menyatakan bahwa dalam lapangan mikro ekonomi
pengertian pendapatan dalam ilmu akuntansi umumnya berlainan dengan pengertian
ekonomi, hal mana yang telah menimbulkan kesulitan-kesulitan pemakaian
keterangan akuntansi untuk penyelidikan ekonomi. Biasanya kesulitan ini adalah
akibat beda konsepsi antara kedua disiplin apabila ekonomi dapat merumuskan
konsepsinya secara kwalitatif, misalnya pendapatan seseorang ialah apa yang
dapat dipakai konsumsi dengan tidak mengurangi kemakmuran semula, maka ilmu akuntansi terpaksa
menunjukkan konsepsi pendapatan yang berdasarkan ukuran besarnya (kwantitatif).
Justru soal ukuran (measurement) inilah
yang menimbulkan kesulitan penyesuaian konsep-konsep.
Dalam akuntansi pengertian income berbeda
dengan pendapatan (revenue), tetapi
dalam ilmu ekonomi kadang-kadang income diartikan pendapatan. Income lebih
menitik beratkan pada arti pendapatan bersih (net income), atau pendapatan yang
telah dikurangi dengan biaya dan beban untuk memperolehnya.
Pada dasarnya income dapat berasal dari
kelebihan revenue atas expired cost
untuk mencapai revenue tadi, serta keuntungan lain yang tidak berasal dari
kegiatan perusahaan yang utama.
Untuk memperoleh income harus ada suatu
proses yang tertentu disebut proses pembanding atau matching yang di dalam
akuntansi justru merupakan suatu prinsip yang harus ditaati di dalam penetapan
dan penentuan income. Di dalam literatur
akuntansi prinsip ini dikenal dengan istilah matching principle, dapat juga
disebut sebagai suatu konsep, yaitu konsep pendapatan dan biaya (matching cost and revenue koncept).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar