Portofolio dapat
dibentuk melalui kombinasi saham-saham tertentu. Artinya, dengan portofolio
dapat diperoleh suatu investasi yang memberikan return yang sama dengan resiko
yang lebih rendah, atau dengan resiko yang sama memberikan return yang lebih
tinggi. Informasi tersebut belum menjelaskan bagaimana menentukan portofolio
yang optimal. Disamping itu, investor harus memilih salah satu dari
portofolio-portofolio investasi yang tersedia.
Untuk menjawab masalah tersebut, ada
beberapa model yang mendasari pemilihan portofolio optimal. Salah satu model
yang ditawarkan adalah dengan, menyusun portofolio optium berdasarkan model Single Index (Excess Return to Betha).
- Model Single
Index
Dalam melakukan analisis investasi
pada sekuritas, perhatian investor diarahkan pada tingkat hasil dan resiko
investasi. Resiko yang relevan untuk dipertimbangkan adalah systematic risk
karena resiko tersebut akan tetap ada meskipun telah dilakukan diversifikasi
dengan baik. Untuk menghitung resiko portofolio, terlebih dahulu ditentukan
kovanrian antara saham yang satu dengan saham yang lainnya yang tergabung dalam
portofolio tersebut.
Index model berusaha
menyerderhanakan analisis portofolio, dimana respon sekuritas tersebut terhadap
perubahan pada indeks tertentu.
Single indeks model digunakan untuk
menentukan portofolio yang optimal dari saham-saham. Alasan digunakan metode
ini adalah sebagai berikut :
1. Data yang
diperlukan lebih sedikit dibandingkan metode standar (teknik Markowitz), karena
penyederhanaan struktur korelasi antara market saham.
2. saham-saham dapat diurutkan berdasarkan
excess return to betha terhadap market risknya.
3. dapat menentukan kombinasi dan proporsi
masing-masing saham untuk membentuk portofolio optimal.
Adapun
langkah-langkah penentuan portofolio yang optimal adalah:
1. Menentukan input
data, yaitu menghitung jenis dan banyaknya input data dengan menggunakan rumus
return portofolio dan variance portofolio.
2. Merangking saham,
yaitu dengan menggunakan excess return to beta ratio sebagai kriteria dengan menggunakan
rumus :

Bi
3. Menentukan cut
off rate
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan
bahwa Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan
Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada Nabi-Nabi-Nya
yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti
berlaku.
Demikian segala sesuatu telah ada
ketentuan yang ditetapkan, tapi selayaknya kita sebagai manusia untuk terus
berusaha, agar apa yang dikerjakan senantiasa mempunyai hasil optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar