Dengan penjelasan-penjelasan lalu telah
diuraikan tentang pengertian revenue
dan income. Pendapatan (revenue) adalah hasil penjualan
barang-barang atau jasa yang belum dikurangi dengan biaya dan beban yang
digunakan untuk mencapai revenue, sedangkan income diperoleh dengan jalan
mengurangi revenue dengan biaya dan beban yang dipakai atau digunakan untuk
memperolehnya yang menjadi masalah sekarang ialah kapanlah revenue itu dipakai
dan dicatat.
Data akuntansi harus diujui kebenarannya
dan ketepatan melalui bukti-bukti yang terpercaya. Maka dalam akuntansi ada
suatu azas yang dikenal dengan istilah "realization concept". Konsep inilah yang menjadi pedoman dan
petunjuk dalam pembahasan tentang saat pengakuan pendapatan (the timing of
revenue determination).
Untuk lebih jelasnya Hartanto, (2003 : 23)
menjelaskan sebagai berikut dalam penentuan hasil, kita melihat dua aspek,
ialah besarnya hasil dan waktunya hasil itu didapat.
Selanjutnya, Hartanto, (2002 : 24)
menjelaskan hasil itu dianggap telah didapat pada waktu produk secara yuridis berpindah
tangan. Pada jual beli barang-barang yang segera dapat direalisasikan, hasil
itu dapat dianggap pada waktu terjadinya penjualan, dan karena prinsip ini
dinamakan prinsip realisasi.
Jadi konsep realisasi adalah merupakan
pedoman dalam penentuan saat di;lakukan pendapatan, dan disamping itu bertujuan
pula untuk menghindari penyajian pendapatan yang overstated atau understated
selama suatu periode akuntansi dalam laporan laba rugi yang mencerminkan hasil
usaha pada perusahaan tertentu.
Saat pengakuan pendapatan didasarkan pada
pendapat- pendapat di atas terutama sekali yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia ,
akan diuraikan cara pengakuan pendapatan satu persatu, yaitu :
1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan
Banyak perusahaan
yang biasa mengakui pendapatan pada saat penjualan terjadi. Penjualan terjadi
akibat adanya persetujuan untuk mengalihkan hak milik dan adanya suatu imbalan
terhadap pengalihan hak milik. Untuk penjualan menggambarkan suatu transaksi
yang sempurna dan tercapai tujuan operasionil yang utama dari suatu perusahaan.
Penjualan pada umumnya ditandai dengan adanya perpindahan barang atau jasa dan
penerimaan uang tunai atau asset lain dalam suatu pertukaran. Dan penjualan
menunjukkan pula berakhirnya semua biaya produksi dan biaya distribusi yang
dapat dikenakan pada suatu barang dan sudah biasa mengadakan matching dengan
revenue untuk tujuan penetapan income.
2. Pengakuan pendapatan pada saat pembayaran
diterima
Dalam kenyataan dijumpai adanya usaha-usaha untuk
menggunakan dasar tunai (cash basis) dalam pengakuan pendapatan, meskioun
penyerahan barang atau jasa telah dilakukan pada masa atau periode sebelumnya.
Alasan penggunaan cara ini ialah karena dengan adanya kemungkinan
pembatalan penjualan, seperti halnya dalam penjualan bersyarat, penjualan atas
persetujuan pembeli dan penjualan
ekspor. Jadi penjual menghadapi ketidak pastian mengenai barang yang
telah diserahkannya kepada pembeli, apakah si pembeli akan menyetujui dan
menerima barang atau tidak. Pada penjualan cicilan, disisi ain penjual
menghadapi ketidak pastian apakah pembeli benar-benar akan melakukanpembayaran
dalam waktu dan jumlah yang telah ditentukan atau tidak.
3. Pengakuan pendapatan pada saat barang
selesai diproduksi
Dalam hal ini pendapatan telah diakui walaupun barangnya
belum dijual atau diserahkan kepada pembeli adalah cara pengakuan pendapatan
yang kurang tepat baik dilihat dari segi azas realisasi, lebih-lebih dari azas
konservatisme. tetapi cara ini telah diterima oleh Ikatan Akuntan Indonesia
maupun oleh profesi akuntansi lain dinegara lain khususnya Amerika
Serikat.
Cara pengakuan pendapatan setelah selesainya produksi tergantung kepada
kepastian mengenai harga jual dan besarnya biaya tambahan diluar biaya
produksi. Misalnya apabila telah ada kontrak penjualan dan penyerahan hasil
produksi yang pasti, maka harga jual dapat diketahui dan begitu juga dengan
biaya-biaya penjualan. Tentu saja masih ada ketidak pastian pastikan tentang
dapat ditagih nya piutang, tetapi hal ini dapat ditaksir dengan cukup baik.
4. Pengakuan
pendapatan pada saat bagian kontrak
selesai
secara proporsional dan kegiatan sudah sama sekali tidak ada lagi, sehingga
muncul pendapatan (laba).
Cara pengakuan pendapatan seperti ini adalah mengakui
pendapatan selama produksi berlangsung atau berjalan. Jadi produksi belum
berakhir. Cara ini biasanya digunakan oleh perusahaan kontraktor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar