Makna Income dalam perpajakan adalah sebagai jumlah kotor sehingga
diterjemahkan sebagai penghasilan sebagaimana digunakan dalam Standart
Akuntansi Keuangan, sedangkan dalam Akuntansi istilah income adalah dimaknai
sebagai jumlah bersih sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa yang
dimaksud dengan income. Dan lebih menunjuk pada konsep FASB.
Tujuan Pelaporan Laba
Adalah laba yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara
akrual. Pendefisitan laba adalah sebagai pengukur kembalian atas investasi dari
pada sekedar perubahan kas.
Tujuan pelaporan laba diharapkan dapat digunakan antara lain :
1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam
perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi
2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu
negara
5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam
perusahaan publik
6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
9. Dasar pembagian dividen
Konsep Laba Konvensial
Laba akuntansi mempunyai beberapa kelemahan :
1. belum di definisi secara semantik dan jelas sehingga laba
tersebut secara intuitif dan ekonomik bermakna
2. Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada
pemegang saham biasa residual
3. Prinsip akuntansi berterima umum sebagai pedoman
pengukuran laba masih memberi peluang untuk terjadinya ketatakuasaan antar
perusahaan
4. Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba
akuntansi secara umum belum memperhitungkan pengaruh perubahan daya beli
dan harga
5. Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan,
investor dan kreditor memandang informasi selain laba akuntansi juga bermanfaat
atau bahkan lebih bermanfaat sehingga ketepatan laba akuntansi belum menjadi
tuntutan tang mendesak.
Atas dasar tujuan dan kelemahan laba akuntansi , ada dua
aspek pokok teori laba yaitu :
1. Interpretasi laba dan implikasinya dalam tiap tataran
teori
2. Lingkup laba atas dasar kegiatan operasi dan teori
entitas.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
Pengukur kinerja
Karena investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan
keuangan, dianggap bahwa mereka berkepentingan dalam informasi masa lalu untuk
mengevaluasi prospek perusahaan dimasa datang.
Konfirmasi Harapan Investor
Perekayasa pelaporan keuangan juga berusaha menyediakan informasi untuk
meyakinkan bahwa harapan-harapan investor atau pemakai lainnya dimasa
lalu tentang kinerja perusahaan memang terealisasi.
Estimator Laba Ekonomik
Akuntansi menganut asa akrual untuk mendapatkan suatu angka yang lebih bermakna
secara ekonomik daripada sekedar kenaikan atau penurunan kas dalam suatu
periode. Oleh karena itu, laba akuntansi didasarkan pada data yang telah
terjadi bukan data hipotesis yang dapat berupa kos kesempatan jangka
panjang dan bukan penialaian ekonomik jangka pendek.
Makna Laba
Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum
sebagai berikut :
1. Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu
entitas
2. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu sehingga harus
diidentifikasi kemakmuran awal dan kemakmuran akhir
3. Perubahan dapat dinikmati, di distribusi atau
ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran awal
dipertahankan.
Laba dan Kapital
Konsep Pemertahanan Kapital
Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas berhak mendapatkan kembalian/
imbalan atau return dan menikmati iya setelah kapital dipertahankan keutuhannya
atau pulih seperti sedia kala.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
Konsep ini harus dirasionalkan dalam bentuk standar dan
prosedur akuntansi yang objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan
dalam statemen keuangan Terdapat dua kriteria atau pendekatan dalam
pengukuran laba yaitu :
1. Pendekatan transaksi
2. Pendekatan kegiatan
Pengukuran atau Penilaian
Kapital
Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konsep tual karena
dengan berjalannya waktu beberapa hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus
dipertimbangkan yaitu unit atau skala pengukur dan dasar pengukuran.
Jenis Kapital :
1. Kapital Finansial
Adalah klaim dipandang dari jumlah rupiah atau nilai yang
melekat padanya tanpa memperhatikan wujud fisis klaim tersebut.
2. Kapital Fisis
Adalah sumber ekonomik yang dikuasai oleh entitas yang
dipandang atau dimaknai sebagai kapasitas produksi fisis yaitu kemampuan
menghasilkan baranh dan jasa.
Skala Pengukuran:
1. Skala Nominal
Adalah satuan rupiah sebagaimana telah terjadi tanpa
memperhatikan perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan
kondisi ekonomik.
2. Skala daya beli
Skala daya beli atau lebih tepatnya skala rupiah daya
beli atau skala daya beli konstan merupakan skala untuk mengatasi kelemahan
skala rupiah nominal.
Dasar atau Atribut pengukuran:
1. Kos Historis
Merupakan jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran
yang telah tercatat dalam sistem pembukuan.
2. Kos sekarang
Menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran atau
kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh aset yang
sama jenis dan kondisinya atau penggantinya yang setara.
Pengukuran Laba dengan Mempertahankan kapital
Berbagai pendekatan
penilaian kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba antara lain adalah :
1. Kapitalisasi aliran kas harapan
2. Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan
3. Setara Kas sekarang
4. Harga masukan historis
5. Harga masukan sekarang
6. Pembertahanan daya beli konstan
Laba dan teori entitas
Teori entitas atau ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akuntansi
adalah :
1. entitas usaha bersama
2. entitas usaha atau bisnis
3. entitas investor
4. entitas pemilik
5. entitas pemilik residual
6. entitas pengendali
7. entitas dana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar