1. Pengertian Revenue
Konsep mengenai revenue belum
didefinisikan secara jelas dalam literatur akuntansi. Artinya tidak terdapat
keseragaman pengertian antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya.
Pada akhirnya kita ikuti penjelasan yang
dibuktikan pleh Ikatan Akuntan Indonesia (1999 : 30), menyatakan bahwa
pendapatan dihasilkan dengan penjualan barang atau jasa dan jumlahnya diukur
dengan pembebanan yang dilakukan terhadap atas pembeli, kliem atau penyewa
untuk barang-barang atau jasa-jasa yang diserahkan kepada mereka. Dalam
pendapatam jasa termasuk hasil penjualan atau penukaran aktiva diluar
barang-barang dagangan, bunga dan deviden atau pembagian laba untuk
penanaman-penanaman dan penambahan-penambahan lain pada kekayaan pemilik dalam
usaha yang bersangkutan.
Penambahan dan penyesuaian modal. Pendapatan dari penjualan- penjualan
atau transaksi-transaksi lainnya dalam rangka kegiatan yang merupakan tujuan
dari usaha yang bersangkutan disebut dengan istilah pendapatan operasi.
Definisi dan penjelasan di atas,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Pendapatan
dapat terjadi setiap saat, dan dapat
pula terjadi dalam waktu-waktu tertentu atau secara berkala.
- Pendapatan didperoleh melalui penjualan
barang-barang dagangan atas jasa yang diserahkan kepada pembeli dan dapat
pula diperoleh karena pertukaran aktiva, sebagai hasil dari
penanaman-penanaman atau investasi seperti bunga, deviden dan lain-lain.
- Pendapatan dalam penambahannya kepada pembeli
atau langganan, harus diukur
dengan bantuan mata uang tertentu
- Pendapatan mempunyai sifat menaikkan atau menambah
nilai kekayaan pemilik perusahaan, namun perlu diketahui bahwa tidak
semuanya menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik itu, dapat
dikatagorikan sebagai pendapatan, seperti halnya dengan penilaian kembali
aktiva tetap yang mengakibatkan naiknya atau meningkatnya nilai kekayaan
pemilik dengan jalan menimbulkan perkiraan barau yaitu perkiraan
penyesuaian modal.
.2. Pengertian Income
Banyak orang mencampur adukkan pengertian
antara pendapatan (revenue) dengan income, yang sebenarnya dalam akuntansi
kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Antara ahli
ekonomi dan akuntansi timbul suatu berbedaan pandangan dalam memberikan batasan
pengertian Income.
Perbedaan
pandangan antara kedua ahli ekonomi dalam memberikan batasan pengertian income,
dapat kita ikuti penjelasan Hadibroto, (2003 : 85), menyatakan bahwa dalam
lapangan mikro ekonomi pengertian pendapatan dalam ilmu akuntansi umumnya
berlainan dengan pengertian ekonomi, hal mana yang telah menimbulkan
kesulitan-kesulitan pemakaian keterangan akuntansi untuk penyelidikan ekonomi.
Biasanya kesulitan ini adalah akibat beda konsepsi antara kedua disiplin
apabila ekonomi dapat merumuskan konsepsinya secara kwalitatif, misalnya
pendapatan seseorang ialah apa yang dapat dipakai konsumsi dengan tidak
mengurangi kemakmuran semula, maka ilmu
akuntansi terpaksa menunjukkan konsepsi pendapatan yang berdasarkan ukuran
besarnya (kwantitatif). Justru
soal ukuran (measurement) inilah yag menimbulkan kesulitan penyesuaian
konsep-konsep.
Dalam akuntansi pengertian income
berbeda dengan pendapatan (revenue), tetapi dalam ilmu ekonomi kadang-kadang
income diartikan pendapatan. Income lebih menitik beratkan pada arti pendapatan
bersih (net income), atau pendapatan yang telah dikurangi dengan biaya dan
beban untuk memperolehnya.
Pada dasarnya
income dapat berasal dari kelebihan revenue atas expired cost untuk mencapai revenue tadi, serta keuntungan lain
yang tidak berasal dari kegiatan perusahaan yang utama.
Untuk memperoleh income harus ada
suatu proses yang tertentu disebut proses pembanding atau matching yang di
dalam akuntansi justru merupakan suatu prinsip yang harus ditaati di dalam
penetapan dan penentuan income. Di dalam literatur akuntansi prinsip ini
dikenal dengan istilah matching principle, dapat juga disebut sebagai suatu
konsep, yaitu konsep pendapatan dan biaya (matching cost and revenue koncept).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar