Dalam pembahasan akuntansi perlu kiranya
penjelasan yang dikemukakan definisi sehingga lebih jelas tujuan dan
arahan-arahan oleh para ahli ekonomi.
Jay M Smith dan K. Fred Skouses (2003 :
3) memeberikan rumusan sebagai berikut, akuntansi adalah aktivitas jasa
fungsinya yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan tentang suatu usaha (entitas) yang dipandang akan
bermanfaat dalam pengambilan
keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang mana tepat diantara berbagai
alternatif tindakan.
Lebih lanjur R. Soemarso (2002 : 13)
mengemukakan akuntansi adalah suatu seni pencatatan dan pengikhisaran
transaksi-transaksi perusahaan serta penginterprestasikan akibat suatu kejadian
dan aktivitas-aktivitas dari satu kesatuan ekonomi.
Kedua definis tersebut, pada dasarnya
dapat memberikan gambaran akuntansi sebagai suatu bentuk sistem informasi
mengenai data keuangan pada suatu unit tertentu, untuk alat manajemen organisasi
itu sendiri ataupun pihak yang
memerlukan agar mngambil alternatif tindakan sesuai kepentingan masing-masing
golongan yang memerlukannya.
Akuntansi dilaksanakan baik dalam
perusahaan bertujuan mencari laba maupun dalam organisasi-organisasi utama
adalah karena mencari laba. Namun demikian alasan utama karena semakin rumitnya
variabel-variabel yang dihadapi oleh manajer walaupun di dalam perusahaan kecil
sekalipun. Keadaan ini mengakibatkan para manajer perusahaan yang semakin
bergantung para proses akuntansi di mana transaksi-transaksi perusahaan diubah
menjadi data statistik dan diringkas serta dilaporkan dalam bentuk laporan
keuangan. Dengan demikian
akuntansi merupakan sistem informasi yang sangat diperlukan oleh
perusahaan.
Pihak-pihak diluar pengelola perusahaan
juga membutuh kan
data keuangan, sebagai contoh pemegang saham untuk membutuhkan informasi
keuangan untuk menilai prestasi kerja manajeman dan menilai penyertaannya dalam
perusahaan atau calon investor memerlukan data keuangan untuk membandingkan
berbagai kemungkinan penanaman modal.
Dengan demikian, untuk menunjang
pembahasan dalam pengertian akuntansi menurut Yusuf, (2002 : 5), menyatakan
bahwa akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan dari
organisasi pada periode tertentu.
Sedangkan menurut Munawir, S, (2001 : 5),
menyatakan bahwa akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan
peringkasan dari pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian sebagian
bersifat keuangan dengan menunjukkan atau dinyatakan dalam uang serta
penafsiran hasil perusahaan.
Selanjutnya, Edris Muhammad, (2000 : 112)
memberikan pengertian, yaitu suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dari
pada peristiwa-peristiwa ekonomi secara logis untuk memberikan informasi
keuangan untuk memberikan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan
manajemen perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas,
dapatlah dikatakan bahwa akuntansi meliputi cara pengumpulan dan pengolahan
data keuangan penting untuk kemudian disampaikan dalam bentuk laporan keuangan
atau ikhtisar yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang bersifat
ekonomi.
Dari fungsi akuntansi yang terdapat dalam
pengertian tersebut sangatlah berguna bagi perusahaan dan juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Informasi
ekonomi yang ditujukan kepada pihak di luar perusahaan ditekankan kepada
penggunaannya untuk keputusan investasi dan kredit oleh para penyedia sumber
daya sementara informasi ekonomi manajemen dikaitkan dengan perencanaan,
masalah-masalah organisasi, fungsi pengendalian dan sistem operasinya. Secara
umum informasi ekonomi tadi digunakan manajemen dan penyusunan rencana untuk
suatu tujuan ekonomis yang layak dan dalam pengambilan keputusan yang rasional
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian, maka setiap perusahaan
menyediakan jenis-jenis informasi yang bersifat kuantitatif tertentu yang dapat
digunakan oleh pihak perusahaan yang bersangkutan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan tentang kegiatan operasional perusahaan. Karena keputusan
yang telah diambil itu pada dasarnya bersifat ekonomis, fungsi akuntansi yang
bersifat peringkasan, pencatata, pengelompokkan penafsiran dan ikhtisar dalam
bentuk laporan keuangan akan sangat tergantung pada cara penggolongan
transaksi-transaksi yang sejenis pada suatu kelompok tertentu dalam laporan
keuangan itu.
Sehingga pengertian akuntansi yang telah
dikemukakan tersebut pada hakekatnya bahwa akuntansi sendiri bukanlah merupakan
suatu tujuan utama tetapi hanya sebagai alat untuk berkomunikasi tentang data
keuangan suatu perusahaan atau suatu unit kegiatan ekonomi kepada mereka
lakukan yang berkepentingan.
Pada umumnya pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi dari suatu perusahaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok
yaitu :
1. Kelompok pemakai intern
Kelompok
pemakai intern adalah kelompok pemakai yang secara langsung berhubungan dengan
aktivitas perusahaan sehari-hari, mereka itu adalah pimpinan disemua tingkatan
Kepentingan pimpinan perusahaan atas informasi akuntansi terutama untuk
dipahami sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan, disamping
itu alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan diserahkan kepadanya.
2. Kelompok pemakai extern
Kelompok
pemakai extern adalah kelompok pemakai yang tidak berhubungan secara langsung
dengan aktivitas perusahaan. Aktivitas perusahaan yang termasuk dalam
kelompok ini adalah pemilik dan calon pemilik, kreditur dan calon
kreditur, pemerintah, serikat buruh serta
masyarakat pada umumnya.
Jadi
untuk dapat memenuhi keperluan dari berbagai pihak dengan kepentingan yang
berbeda-beda maka akuntansi harus mampu
menciptakan informasi yang wajar dan tidak melihat kepentingan dari
masing-masing pemakai tersebut, tetapi informasi yang disajikan harus dapat
dipahami oleh pihak-pihak yang memelukan untuk mengambil keputusan. Hal mana
tergantung pada ketelitian informasi yang disajikan dan kemampuan para pemakai
laporan di dalam menginterprestasikan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar