Piutang disini adalah timbul karena
adamya transaksi penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada para langganannya. Penjualan kredit yang pada
akhirnya akan menimbulkan hak penagihan atau piutang kepada langganan sangat
erat hubungannya dengan persyaratan kredit yang diberikan. Sekaligus
pengumpulan piutang tidak tepat pada waktu yang sudah ditetapkan namun sebagian
besar dari piutang tersebut akan terkumpul dalam jangka waktu yang kurang dan
satu tahun. Dengan atasan itulah maka piutang dimasukkan sebagai salah satu
komponen aktiva lancar perusahaan.
Pos piutang dalam neraca biasanya
merupakan bagian cukup besar dari
aktiva lancar dan oleh karenanya
perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat
dihitung dengan cara yang seefisien mungkin. Karena piutang yang tidak dapat
ditagih merupakan faktor yang akan merugikan perusahaan. Dengan kata lain tidak
tertagihnya piutang dari langganan, adalah tanggung jawab bersama di antara
fungsionaris perusahaan. Untuk mengantisipasi timbulnya kerugian akibat tidak
tertagih piutang, maka sebelum perusahaan memberikan pinjaman atau menambah
pinjaman sebelumnya, pihak perusahaan terlebih dahulu mengadakan evaluasi
tentang keadaan atau kemampuan ekonomis calon pembeli.
Dengan demikian, untuk
mengantisipasi akan adanya pencatatan yang dapat menimbulkan kerugian
perusahaan perusahaan biasanya kurang tepatnya pencatatan yang di laksanakan pada bagian pembukuan, sehingga
ada kekeliruan yang bisa terjadi menimbulkan kerugian perusahaan, di samping
itu karena koordinasi yang kurang bagian pemasaran dan pembelian artinya kros
cek antara pemasukan dengan pengeluaran barang kurang akurat. Pencatatan yang
di haruskan akurat yang tidak boleh
diabaikan oleh pihak perusahaan, agar segala kekeliruan dapat berkurang akan
berdampak pada perusahaan yang bisa terhindar dari segala kerugian yang
dialami.
Kerugian piutang yang tidak
tertagih, merupakan persoalan yang timbul setelah terjadinya ternsaksi
penjualan barang dan jasa hal ini sering diketahui dalam jangka waktu yang
relatif lama.
Untuk mengantisipasi terjadinya
resiko kerugian seperti diterangkan di atas, maka perlu menentukan standar
besar kecilnya pemberian pinjaman kepada langganan. Dalam menentukan standar
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar