Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2016

Anggaran Biaya Produksi

            Biaya produksi pada perusahaan  dalam kaitannya anggaran produksi, tidak terlepas pada biaya proses dalam produksi, untuk mengetahui biaya-biaya yang digunakan untuk memproduksi barang sesuatu menjadi barang jadi, sehingga anggaran biaya produksi dapat diketahui jumlahnya.   
            Proses penganggaran menurut Gunawan Adisaputra, (1998 : 23), mempunyai beberapa tujuan :
  1. Anggaran menyajikan  perencanaan keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat mengkoordinasikan semua aktivitasnya. Dengan menggunakan anggaran para manajer dapat memproyeksikan hasil dan mengatur strategi yang dibutuhkan sebelum operasi perusahaan dapat dimulai, sehingga dapat menghindari kesalahan yang merugikan perusahaan.                                                         
  2. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan mereka mengubah kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang efisiensi ketinggalan jaman.
  3. Anggaran  untuk  dapat  memungkinkan para manajer untuk memberikan  mengimpelementasikan fungsi  perencanaan dan pengawasan.
            Berdasarkan pengertian di atas, Calvin Engler (1999: 305), mengemukakan bahwa, anggaran itu sebagai perencanaan dalam sesuatu kegiatan untuk melaksanakan tersebut. Agar supaya anggaran dapat berfungsi sebagai alat koordinasi dan kontrak, maka masing-masing manajer harus satu tahun jelas luas kekuasaan dan tanggungjawabnya. Ini supaya tidak terjadi overlapping yang mungkin menyebabkan keruwetan dan kekaburan mengenai tugas masing-masing yang telah dibebankan. Demikian pula dengan anggaran dapat berfungsi sebagai alat motivasi kalau setiap manajer dan kepala bagian diikutsertakan dalam penyusunan perencanaan anggaran ini berarti perlu adanya pendelegasian wewenang kepada masing-masing  manajer,  untuk itu menyusun anggaran operasionya. Dengan demikian masing-masing manajer akan merasa bertanggung jawab sehingga timbul partisipasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran.
            Dari berbagai pengertian yang dikemukakan kesemuanya itu menunjukkan sifat yang sama, yaitu bahwa anggaran itu merupakan suatu rencana kegiatan yang tertulis mengenai apa yang dilakukan oleh suatu organisasi meliputi peramalan pendapatan dan pengeluaran penerimaan dan biaya-biaya selama periode tertentu yang dikonversi dalam kesatuan nilai atau moneter.

              Menurut D. Hartanto (2002: 131) ada 4 (empat) macam anggaran sebagai berikut :
  1. Appropriation budget
  2. Performance budget
  3. Fixed budget
  4. Flexible budget.
ad 1. Appropriation budget adalah untuk memberikan batas pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah maximun yang dapat dikeluarkan untuk satu hal tertentu. Macam anggaran ini pada umumnya digunakan dalam pemerintahan. Namun bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat terbatas keinginannya seperti, hanya untuk penelitian dan advertising saja.
ad 2.  Performance budget adalah anggaran yang didasarkan pada atas fungsi aktivitas dan proyek. Pada anggaran ini perhatian ditujukan pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu hal tertentu. Dengan demikian efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Di dalam perusahaan anggaran yang lazim digunakan adalah formance budget.
ad 3. Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan dalam prosentase dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu pada Foxed budget hanya digunakan jika diketahui dengan pasti bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang direncanakan semula.  
ad 4. Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan terdapat norma-norma atau ketentuan antara biaya-biaya yang diperlukan. Norma merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya dilakukan pada masing-masing tingkat    kegiatan tersebut.
            Dalam penyusunan anggaran suatu perusahaan perlu diperlukan beberapa syarat seperti yang dilakukan oleh Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (1998: 7) menyatakan bahwa di dalam penyusunan anggaran perusahaan, maka perlu diperlukan beberapa syarat bahwa anggaran harus realitis, luwes dan kontinyu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar