Solvabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban-kewajibannya baik berupa hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang dan seandainya perusahaan
diliqidir/dibubarkan. Apabila perusahaan mampu membayar seluruh
hutang-hutangnya bilamana diliquidir/ dibubarkan maka perusahaan tersebut
dikatakan dalam keadaan solvabel. Tetapi sebaliknya bilamana perusahaan tidak
mampu membayar seluruh hutang-hutangnya baik berupa jangka pendek maupun jangka
panjang bila diliquidir, maka perusahaan tersebut dikatakan dalam keadaan
insolvabel atau tideak solvabel.
Solvabbilitas
suatu perusahaan dapat diketahui melalui neraca perusahaan yang bersangkutan
dan perhitungan pada tingkat solvabilitas menggunakan dua macam ratio,
yaitu
:
Total Assets
- Solvabilitas = ------------------ x 100 %
Total debt
Total
assets suatu perusahaan adalah jumlah seluruh aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan, yang terdapat pada sebelah debet suatu neraca atau pada bagian atas
suatu debet. Perlu diperhatikan, bahwa di dalamtodal assets ini, tidak
diperhitungkan aktiva yang bersifat inmaterial (tidak nyata), sedangkan total debt pada suatu
perusahaan adalah sejumlah hutang perusahaan, baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang.
Net worth
b. Net Worth to debt ratio = ------------------- x 100
%
Total debt
Net worth
adalah jumlah modal sendiri yang dimiliki perusahaan yang mengcakup modal, saham,
cadangan, surplus dan lain-lain. Pengertian lain net worth adalah selisih
antara jumlah hutang perusahaan dikurangi dengan total assets.
Sedangkan net worth to debt ratio yang normal adalah
100% yang berarti bahwa jumlah hutang sama dengan jumlah modal sendiri.
- Profitabilitas
Mengukur
prestasi perusahaan, analisa profitabilitas/ rentabilitas merupakan salah satu
alat yang digunakan oleh para manajer. Pada prinsipnya bahwa setiap perusahaan
menginginkan prestasi yang baik sehingga akan memberikan gambaran sampai sejauh
mana hasil yang telah dicapainya. Analisa
ratio profitabilitas juga akan memberikan
gambaran efisiensi atas penggunaan
dana, mengenai hasil akan
profitabilitas dapat
dilihat setelah membandingkan pendapatan
bersih setelah pajak dan bunga dengan harta.
Untuk
jelasnya mengenai profitabilitas maka
dapat dilihat pendapat para ahli antara lain, Alex S. Nitisemito, (1999: 112)
mendefinisikan rentabilitas sebagai berikut : Rentabilitas ialah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan modal yang
digunakan dan dinyatakan dengan persen.
Selanjutnya
Erwan Dukat, (1997 : 121) mengemukakan bahwa rentabilitas diukur dengan
keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan kebijaksanaan devidend yang
dapat menguntungkan sementara pada yang bersamaan mampu untuk menunjukkan
adanya suatu kenaikan modal yang stabil dan mantap.
Dengan
demikian pengukuran profitabilitas dengan menggunakan ratio profitabilitas
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan
laba.
Bambang
Riyanto, (2002: 198) mendefinisikan ratio- ratio profitabilitas sebagai berikut
: Ratio profitabilitas yaitu ratio-ratio yang menunjukkan hasil akhir dari
sejumlah kebijakasanaan dan keputusan.
Dari uraian
dan defenisi yang dikemukakan para ahli maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan rentabilitas adalah prosentase yang dicapai suatu
perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase, setelah membandingkan antara hasil yang telah dicapai
dengan dasarnya modal yang digunakan. Semakin besar prosentase atas perbandingan
tersebut semakin tinggi prestasi keuangan yang dicapai untuk perusahaan
tersebut, demikian pula sebaliknya.
Dengan
mengetahui rentabilitas yang dicapai oleh suatu perusahaan hal ini akan memberi
gambaran sejauh mana efisiensi dan efektivitas yang dicapai perusahaan atas
penggunaan dana tersebut.
Untuk
perhitungan-perhitungan ukuran profitabilitas, mengukur penjualan untuk
menghasilkan laba yang diperoleh perusahaan yaitu :
a. Gross
profit margin adalah merupakan ratio
keuntungan
(profitabilitas
ratios), ratio ini dapat diukur efisien si laba kotor yang dapat dihasilkan
dari setiap rupiah penjualan yang artinya setiap penjualan menghasilkan laba
kotor sebesar hasil perbandingan tersebut.
Untuk
gross profit margin adalah dengan membandingkan laba kotor (penjualan netto - COGS atau harga pokok) dengan
penjualan bersih pada periode yang sama, dengan formulasi sebagai berikut :
Laba kotor
- Gross
Profit Margin = ------------------ x 100 %
Net Sales
Tinggi rendahnya gross profit margin dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
penjualan dan
harga pokok penjualan.
b. Operating
profit margin adalah kemapuan penjualan untuk menghasilkan laba operasi
(operating
profit).
Operating profit margin dihitung dengan membadingkan laba
bersih dengan penjualan netto (setelah dikurangi biaya penjualan , administrasi
dan umum).
Ratio ini dapat
mengukur efisiensi laba bersih operasi
dari setiap rupiah penjualan dengan kata lain laba operasi sebelum bunga
dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan menghasilkan laba
operasi sebesar hasil perbandingan
tersebut.
Adapun formulasi digunakan
untuk mengukurnya sebagai berikut :
Total penjualan
Operating
Profit Margin = --------------------- x 100 %
Laba operasi
Penjualan
yang tinggi belum tentu mengakibatkan profit margin yang tinggi demikian pula
sebaliknya, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh tinggi rendahnya biaya-biaya
operasi (biaya penjualan, administrasi dan umum) dan harga pokok penjualan dari
barang atau jasa tersebut oleh karena itu dengan membandingkan operating profit
margin antara beberapa periode yang berurutan akan dapat dilihat kecendrungan
harga pokok penjualan dan perubahan biaya operasi dari perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar