Pengertian Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan perusahaan
berkaitan erat dengan bidang akuntansi yang pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, dan
menafsirkan data keungan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya
dengan aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukarang barang dan
jasa.
Untuk lebih jelasnya analisa laporan
keuangan menurut Djarwanto, (1999: 1), menyatakan bahwa kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan yang tercermin pada laporan-laporan keuangan
perusahaan pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi
perusahaan.
Pengertian di atas sebagai informasi
tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan yang berguna bagi
berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun diluar
perusahaan. Pimpinan perusahaan, dengan mengadakan analisa laporan keuangan
pada suatu perusahaan akan dapat mengetahui keadaan perkembang an keuangan
dari hasil yang dicapai baik pada
analisa laporan keuangan yang dicapai maupun keberhasilan dan kegagalan pada
waktu lalu. Dari laporan keuangan memang penting untuk penyusunan kebijaksanaan
yang akan dilakukan.
Laporan
keuangan disusun guna memberikan informasi kepada berbagai
pihak terdiri dari meraca,
laporan rugi laba, laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri.
Dan laporan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
Neraca menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun pada saat
penutup an buku. Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki
perusahaan), hutang kewajiban perusahaan untuk membayar dengan uang
atau aktiva lain kepada pihak lain pada waktu tertentu yang akan datang dan
modal sendiri (kelebihan aktiva di atas hutang).
Laporan laba rugi perusahaan memperlihatkan
hasil yang diperoleh dari penjualan barang-barang atas jasa-jasa dan
ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil. Laporan ini juga
memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari
operasi perusahaan
Laporan merupakan bagian dari pada
laba perusahaan yang ditahan, yaitu untuk digunakan dalam perusahaan yang
berbentuk perseroan, menunjukkan penambahan suatu analisa perubahan besarnya
bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan laporan modal sendiri
diperuntukkan bagi perusahaan perseroan dan bentuk persekutuan, meringkaskan
perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik selama periode tertentu, agar perusahaan ini ada
penambahan modal tertentu.
Laporan perubahan posisi keuangan
memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini
memperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja
yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.
Kalau
menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(1997: 12) menyatakan bahwa laporan keuangan sebagai pertanggungan jawab kepada
pihak ekstern harus disusun sedemikian rupa, sehingga :
1. Memenuhi
keperluan untuk :
a. Memberikan
informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna
memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
b.
Menyajikan informasi yang dapat
dipercaya menganai posisi laporan keuangan dan perubahan-perubahan bersih perusahaan.
c. Menyajikan
informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan
memperoleh laba dari perusahaan.
d. Menyajikan
informasi yang diperlukan mengenai suatu perubahan dalam harta dan kewajiban
serta mengungkap kan
lain-lain informasi yang sesuai dengan keperluan para pemakai.
2. Mencapai
mutu sebagai berikut :
a. Relevan
b. Jelas dan dapat dimengerti
c. Dapat diuji kebenarannya
d. Mencerminkan keadaan perusahaan
e. Dapat dibandingkan
f. Lengkap
g. Netral.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Untuk
memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik intern
maupun ekstern, maka pada akhir periode akuntansi atau apabila diperlukan perusahaan menyusun laporan keuangan.
Adapun
jenis-jenis laporan keuangan perusahaan, sebagai berikut :
1) Neraca
Untuk memberikan lebih jelas mengenai
pengertian neraca oleh Basu Swastha (1997: 320) bahwa neraca adalah laporan
keuangan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu
saat.Dalam neraca tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang dan modal sendiri
dari sebuah perusahaan, dan jumlah kekayaan terlihat pada laporan aktiva yang
terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak berwujud.
Sedangkan utang dan modal sendiri
terlihat pada passiva yang terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang
dan modal sendiri.
2) Laporan
rugi laba
Laporan rugi laba perusahaan tidak
semua informasi keuangan yang penting tercantum dalam neraca. Di dalam neraca
tidak terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari sebuah
perusahaan. Laporan yang dapat memberikan informasi tentang penghasilan dan
biaya yang dinamakan laporan keuangan.
Zaki Baridwan (1997: 81) bahwa laporan
perhitungan rugi laba adalah laporan perhitungan rugi laba adalah laporan
tentang hasil usaha perusahaan atau penghasilan biaya yang diakui perusahaan
selama satu periode tertentu.
Sesuai dengan definisi di atas disimpulkan
bahwa penghasilan adalah imbalan yang diperolej sehubungan dengan pemberian
pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti pemberian dalam bentuk
natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah semua pengeluaran-pengeluaran
yang dikeluarkan oleh perusahaan baik pengeluaran- pengeluaran untuk
mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluarabn karena pemberian
fasilitas-faslitas lain.
Biaya itu banyak macamnya antara lain,
biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut, biaya perjalanan serta masih banyak
lagi biaya yang lain.
3) Laporan
perusahaan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan atau laporan
aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan penggunaan dana dapat
dimasukkan sebagai pelengkap dalam laporan keuan gan.
Adapun tujuan dari laporan perusahaan
posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi tentang
perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat dari laporan ini
adalah pada sumber dan penggunaan modal untuk suatu periode.
Beredasarkan
pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa analisa
laporan merupakan produk atau hasil
akhir dari suatu siklus akuntansi.
Laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan
yang perlu juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability untuk diketahui
publik dan dapat juga sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1)
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk
memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi sekarang dan
investasi potensial, karyawan, pemberian pinjaman pemasol dan kredit usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga dan masyarakat yang
terorganisir. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa
kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuang an, agar analisis mempunyai perbandingan, maka muncul
Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia adalah sebagai berikut :
a.
Neraca
b.
Laporan komitmen dan kontijensi
c.
Laporan laba rugi
d.
Laporan arus kas
e.
Catatan atas laporan keuangan.
f.
Laporan perubahan modal
Laporan
keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan
dalam penyampaian informasi yang
akurat dan efektif untuk kepentingan
pemakai laporan keuangan.
2) Dasar
Penyajian Laporan Keuangan
Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 31) menyatakan
bahwa seluruh penyerahan laporan keuangan bank harus daftar mata uang rupiah.
Dalam hal ini bank memiliki aktiva kewajiban komitmen serta kontijensi dalam
valuta asing harus disajikan ke dalam mata uang rupiah dengan harus menggunakan
kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan
Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan
kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal disetor.
Adapun yang dimaksud dengan kurs tengah
adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia
dibagi dua pada saat tanggal laporan.
Selanjutnya asumsi dasar penyusunan laporan
keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini transaksi dan peristiwa
lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan yang disusun secara karual memberikan
informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi
masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta
sumber daya yang memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3) Tujuan
Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 121) memberikan
informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat
bagi sebahagian besar
kalangan penggunan laporan dalam rangka keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban (stawardship) manajemen atas suatu penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan
ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang memungkinkan dibutuhkan pemakai
dalam hal pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum dapat menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang
dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Selanjutnya,
tujuan laporan menurut APB Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri
Syafif Harahap (1999: 98), mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan
laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan
keuangan. Dalam laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan,
sebagai berikut :
a. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan
adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan
posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
b. Tujuan umum
Adapun
tujuan umum laporan keuangan, sebagai berikut :
*
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban
perusahaan dengan maksud :
- Untuk menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaan
- Untuk menunjukkan posisi keuangan
investasinya
-
Untuk menilai kemampuannya
dalam menyelesaikan utang-utangnya
- Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
*
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
- Memberikan gambaran tentang dividen
yang diharapkan pemegang saham.
-
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur,
supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan.
-
Memberikan informasi kepada manajemen untuk diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan
perencanaan dan pengawasan.
-
Menunjukkan tingkat kemampuan perubahan mendapatkan laba dalam jangka
panjang.
*
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan menghasilkan laba
*
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
* Pemakai laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar