Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2016

Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan
            Analisa laporan keuangan perusahaan berkaitan erat dengan bidang akuntansi yang pada dasarnya merupakan   kegiatan mencatat, menganalisa, dan menafsirkan data   keungan  dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dengan aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukarang barang dan jasa.
            Untuk lebih jelasnya analisa laporan keuangan menurut Djarwanto, (1999: 1), menyatakan bahwa kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada laporan-laporan keuangan perusahaan pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan.
         Pengertian di atas sebagai informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan yang berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Pimpinan perusahaan, dengan mengadakan analisa laporan keuangan pada suatu perusahaan akan dapat mengetahui keadaan perkembang an keuangan dari  hasil yang dicapai baik pada analisa laporan keuangan yang dicapai maupun keberhasilan dan kegagalan pada waktu lalu. Dari laporan keuangan memang penting untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan.     
Laporan keuangan disusun guna memberikan informasi kepada  berbagai  pihak  terdiri dari meraca, laporan rugi laba, laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri. Dan laporan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
            Neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun pada saat penutup an buku. Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), hutang kewajiban perusahaan untuk membayar  dengan uang  atau  aktiva  lain kepada pihak lain  pada waktu tertentu yang akan datang dan modal sendiri (kelebihan aktiva di atas hutang).
            Laporan laba rugi perusahaan memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang-barang atas jasa-jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan                                                                                                              
            Laporan merupakan bagian dari pada laba perusahaan yang ditahan, yaitu untuk digunakan dalam perusahaan yang berbentuk perseroan, menunjukkan penambahan suatu analisa perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu.
            Sedangkan laporan modal sendiri diperuntukkan bagi perusahaan perseroan dan bentuk persekutuan, meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik selama     periode tertentu, agar perusahaan ini ada penambahan modal tertentu.
            Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah diperoleh  dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.                                                                                                                   
Kalau menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1997: 12) menyatakan bahwa laporan keuangan sebagai pertanggungan jawab kepada pihak ekstern harus disusun sedemikian rupa, sehingga :
1. Memenuhi keperluan untuk :
   a. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
   b. Menyajikan   informasi yang dapat dipercaya  menganai posisi  laporan keuangan  dan perubahan-perubahan bersih perusahaan.
   c. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.
   d. Menyajikan informasi yang diperlukan mengenai suatu perubahan dalam harta dan kewajiban serta mengungkap kan lain-lain informasi yang sesuai dengan keperluan para pemakai.
2. Mencapai mutu sebagai berikut :
   a. Relevan
   b. Jelas dan dapat dimengerti
   c. Dapat diuji kebenarannya
   d. Mencerminkan keadaan perusahaan
   e. Dapat dibandingkan
   f. Lengkap                                                        

   g. Netral.                                                               
 Jenis-Jenis Laporan Keuangan 
Untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik intern maupun ekstern, maka pada akhir periode akuntansi atau apabila diperlukan     perusahaan menyusun laporan keuangan. 
Adapun jenis-jenis laporan keuangan perusahaan, sebagai berikut :
1) Neraca
        Untuk memberikan lebih jelas mengenai pengertian neraca oleh Basu Swastha (1997: 320) bahwa neraca adalah laporan keuangan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat.Dalam neraca tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang dan modal sendiri dari sebuah perusahaan, dan jumlah kekayaan terlihat pada laporan aktiva yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak berwujud.    
        Sedangkan utang dan modal sendiri terlihat pada passiva yang terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri. 
2) Laporan rugi laba
        Laporan rugi laba perusahaan tidak semua informasi keuangan yang penting tercantum dalam neraca. Di dalam neraca tidak terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari sebuah perusahaan. Laporan yang dapat memberikan informasi tentang penghasilan dan biaya yang dinamakan laporan keuangan.
        Zaki Baridwan (1997: 81) bahwa laporan perhitungan rugi laba adalah laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha perusahaan atau penghasilan biaya yang diakui perusahaan selama satu periode     tertentu.
        Sesuai dengan definisi di atas disimpulkan bahwa penghasilan adalah imbalan yang diperolej sehubungan dengan pemberian pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti pemberian dalam bentuk natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah semua pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan baik pengeluaran-                                                                                                                  pengeluaran untuk mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluarabn karena pemberian fasilitas-faslitas lain.
        Biaya itu banyak macamnya antara lain, biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut, biaya perjalanan serta masih banyak lagi biaya yang lain. 
3) Laporan perusahaan posisi keuangan
        Laporan posisi keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan penggunaan dana dapat dimasukkan sebagai pelengkap dalam laporan keuan gan.
        Adapun tujuan dari laporan perusahaan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat dari laporan ini adalah pada sumber dan penggunaan modal untuk suatu periode.
Beredasarkan pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan  di atas, dapat diketahui bahwa analisa laporan  merupakan produk atau hasil akhir dari suatu siklus                                                                                                         akuntansi. Laporan  keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan yang perlu juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability untuk diketahui publik dan dapat juga sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1) Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi sekarang dan investasi potensial, karyawan, pemberian pinjaman pemasol dan kredit usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga dan masyarakat yang terorganisir. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuang an, agar analisis mempunyai perbandingan, maka muncul Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia adalah sebagai berikut :
    a. Neraca
    b. Laporan komitmen dan kontijensi
    c. Laporan laba rugi
    d. Laporan arus kas
    e. Catatan atas laporan keuangan.
     f. Laporan perubahan modal
     Laporan  keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan dalam penyampaian informasi yang  
     akurat dan efektif untuk kepentingan pemakai laporan keuangan.
2) Dasar Penyajian Laporan Keuangan                                                             
     Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 31) menyatakan bahwa seluruh penyerahan laporan keuangan bank harus daftar mata uang rupiah. Dalam hal ini bank memiliki aktiva kewajiban komitmen serta kontijensi dalam valuta asing harus disajikan ke dalam mata uang rupiah dengan harus menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan                                                                                                            Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan kurs  konversi  Bank Indonesia pada saat modal disetor.
     Adapun yang dimaksud dengan kurs tengah adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia  dibagi dua pada saat tanggal   laporan.
     Selanjutnya asumsi dasar penyusunan laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
     Laporan yang disusun secara karual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya  transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3) Tujuan Laporan Keuangan
     Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan akuntansi  Indonesia (1999: 121) memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat                                                                                                               bagi sebahagian besar kalangan penggunan laporan dalam rangka keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stawardship) manajemen atas suatu penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.    
       Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang memungkinkan dibutuhkan pemakai dalam hal pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum dapat menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
            Selanjutnya, tujuan laporan menurut APB Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri Syafif Harahap (1999: 98), mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan, sebagai berikut :
   a. Tujuan khusus
      Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
   b. Tujuan umum                                                   
       Adapun tujuan umum laporan keuangan, sebagai berikut :
      * Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber  ekonomi  dan    kewajiban  perusahaan  dengan   maksud :
        - Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
        - Untuk menunjukkan posisi keuangan investasinya                                                                                                  
        - Untuk  menilai  kemampuannya  dalam  menyelesaikan utang-utangnya
     - Menunjukkan kemampuan sumber-sumber  kekayaan yang ada untuk pertumbuhan  perusahaan.
      * Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
        - Memberikan gambaran tentang dividen yang  diharapkan pemegang saham.
        - Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan.
        - Memberikan informasi kepada manajemen untuk diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan perencanaan dan pengawasan.
        - Menunjukkan tingkat  kemampuan  perubahan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
      * Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba                                                               
      * Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

      * Pemakai laporan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar