Sebagaimana diketahui bahwa semua perusahaan industri
baik disengaja maupun tidak, selalu mempunyai persediaan bahan baku . Baik kepada
perusahaan besar, maupun perusahaan menengah ataupun perusahaan kecil,
masing-masing akan mempunyai persediaan bahan baku ,
dalam jumlah dan keadaan yang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya semua
perusahaan mengadakan persediaan bahan baku .
Keadaan ini disebabkan karena bahan baku
akan dipergunakan untuk proses produksi dalam perusahaan, tidak dapat
didatangkan/dibeli secara satu per satu sebesar jumlah yang dipelukan serta
pada saat bahan tersebut akan dipergunakan. Dan apabila terjadi persediaan
bahan baku yang dipesan belum juga datang, maka
kegiatan produksi akan terhenti karena tidak tersedianya bahan baku yang dipesan untuk
kebutuhan produksi tersebut. Disamping itu persediaan bahan baku yang terlalu besar juga tidak akan
menguntunkan perusahaan, sebab persediaan yang terlalu besar akan menyerap dana
perusahaan dalam jumlah yang besar pula, biaya menyimpan yang besar serta
semakin tingginya resiko kerusakan,
bahan, resiko kecurian, dan resiko lainnya yang mungkin timbul akibat menyimpan
persediaan.
Beroperasi
tanpa menyelenggarakan persediaan bahan baku
yang tidaklah mungkin. Akan tetapi persediaan bahan yang terlalu besaruya
merugikan perusahaan, sebaliknya persediaan bahan baku yang terlalu kecil juga pada umum tidak
menguntungkan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan seperti apa yang dikemu
kakan oleh Mages (1997: 107)
mengemukakan sebagai berikut :
- By keeping inventories well under
control and,
2. By fixing inventory levels and plans based an clor
assesment and balancing of risks.
Jadi
pengendalian persediaan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Untuk
mempertahankan tingkat persediaan sebaik mungkin maka diperlukan suatu
kontrol/pengendalian. Dan dalam hubungan ini Mages dan Boodman dalam bukunya
Managerial Management (1997 : 112) selanjutnya mengemukakan bahwa pengawasan
dalam persediaan bahan baku sangat berhati-hati, karena sangat menentukan hasil
produksi berkulitas atau tidaknya, sehingga dalam produksi perlu mendapat
perhatian utama bahan baku jangan sampai hasil produksi itu tidak bisa bersaing
di pasaran. Mengingat banyaknya perusahaan yang menjadi saingan dalam bidang
yang sama.
Dalam
mengadakan kontrol atau pengendalian persediaan perlu sekali untuk mengadakan
penyesuaian sistem pengawasan guna mencegah kegagalan dari rencana produksi atau
tehnik skhedulingng. Oleh karena itu bagi suatu perusahaan dengan adanya
persediaan bahan baku
maka akan dihadapi dengan resiko terlampau sedikitnya persediaan atau
terlampau banyaknya persediaan.
Untuk menghindari hal tersebut di atas
diperlkan adanya suatu sistem pengendalian bahan baku yang merupakan tujuan diadakan
pengawasan persediaan. Pengendalian bahan baku
perusahaan akan mencukupi baik jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
Dengan
demikian dalam pengendalian bahan baku ini
diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang saling terpadu dari kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan pengendalian bahan baku
ini perencanaan produksi, penyusunan skhedul operasi produksi serta
pengendalian proses produksi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat
dengan pengendalian bahan baku ,
sehingga sangat diperlukan keterpaduan dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Disamping itu kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kegiatan-kegiatan produksi
seperti misalnya perencanaan kas, perencanaan penambahan peralatan produksi
serta perencanaan penjualan haruslah dikoordinir dengan baik secara keseluruhan
Dari
keterangan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah
merupakan kegiatan yang dapat membantu perusahaan agar penggunaan modal pada
persediaan seefisien mungkin. Hal ini berarti
bahwa pengendalian persediaan memegang fungsi pengendalian dalam tiap-tiap
jenis perusahaan adalah berbeda.
Dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi ini berhubungan erat dengan seluruh bahagian yang ada
dalam perusahaan dimana merupakan suatu sistem secara terpadu dengan tujuan
agar proses produksi dapat berjalan secara kontinue. Dalam hubungan ini salah
satu alasan yang berlaku dan menjamin keuntungan atau manfaat yang diperoleh melebihi biaya dan resiko
yang ditimbulkan oleh pengadaan persediaan tersebut. Besar kecilnya biaya
tersebut sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya persediaan yang diadakan.
Sebagaimana
telah dikemukakan bahwa dalam kegiatan operasi perusahaan, persediaan merupakan
salah satu unsur yang akan diakibatkan beberapa unsur dalam beberapa fungsi
seperti fungsi pembelian, penjualan dan produksi dalam usahanya mencapai
efektifitas dan efesiensi pada bagiannya masing-masing mempunyai pengaruh
langsung atas tingkat persediaan yang selalu cendrung untuk mengadakan
persediaan yang lebih besar tanpa memperhatikan aspek biaya atau kerugian yang
mungkin timbul oleh penyimpanan persediaan dalam jumlah yang lebih besar dari
kebutuhan.
Oleh sebab
itu untuk menjamin suksesnya pelaksanaan pengendalian persediaan diperlukan
adanya fungsi tertentu dalam organisasi perusaha an untuk melaksanakannya
dengan wewenang dan tanggung jawab yang harus dinyatakan dengan jelas.
Pelaksanaan fungsi ini mempunyai kontrak langsung dengan fungsi lain berhubungan
dengan prosedure penerimaan, penggunaan dan penjualan barang yang disimpan
sebagai persediaan. Oleh karena pelaksanaan fungsi ini berhubungan dengan
seluruh bahagian, maka fungsi ini memainkan peranan penting sebagai koordinator
yang membahas kegiatan mengenai kebijaksanaan umum agar usaha pembelian dapat
terlaksana dengan cara yang menguntungkan.
Pemesanan atau pembelian bahan dalam penga-wasan
persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Order point system, adalah suatu system atau cara pesanan mesanan bahan
dilakukan apabila persediaan yang ada telah mencapai suatu tingkat tertentu.
2) Order Cycle system adalah suatu system atau cara pesanan bahan dimana jarak
atau interval waktu dari pemesanan tetap.
Dengan order
point system, ditentukan jumlah dalam persediaan pada tingkat tertentu
merupakan batas waktu dilakukannya pemesanan yang disebut "Order Point" atau "Reorder Point". Apabila
bahan-bahan yang tersedia terus dipergunakan maka jumlah persediaan semakin
menurun dan sampai suatu saat akan mencapai titik batas dimana pemesanan harus
diadakan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar