Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2016

Kedisiplinan Antrian

Kedisiplinan antrian pada dasarnya juga mempunyai suatu batasan prioritas dalam antrian yang ditetapkan untuk menentukan urutan pelayanan dalam antrian menurut Ruchard B Chase dan Aquilano (1998: 290) menyatakan bahwa kedisiplinan antrian nasabah harus turut perintah terhadap apa yang telah ditetapkan oleh instalansi itu sendiri.
Kedisiplinan antrian sesuai dengan pengertian di atas sebagai berikut :
a.    Skortest Prosessing Time
Ialah pemberian prioritas berdasarkan waktu proses tersingkat. Pada umumnya terdapat pada tugas-tugas yang waktu penyelesaianya telah dijadwalkan pada suatu daftar, cara ini mempunyai kebenaran yaiti konsumen yang membutuhkan waktu pelayanan agak lama akan tertunda-tunda terus akibat datangnya konsumen dengan waktu pelayanan lebih singkat.
b.    Firsh Come First Service (FCFS)
Prioritas ini merupakan pemberian fasilitas yang dipakai. Disini yang diberikan kepada mereka yang datang lebih awal secara kronologis (perputaran).
c.   Reservation First


Prioritasini diberikankepada mereka yang telah memesan tempat (booking) terlebih dahulu.
d.   Emergencils First
Prioritas yang diberiakan berdasarkan keadaan darurat yang tengah dihadapi oleh konsumen. Contoh pasien yang datang ke rumah sakit untuk melahirkan atau membutuhkan pertolongan secepatnya.
e.   Highest Profit
Pemberian prioritas ini berada kepada konsumen yang dapat kira-kira akan mendatangkan keuntungan keuntungan terbesar bagi pemberi pelayanan.
f.    Largest Costumer First
Pada metode pelayanan ini merupakan pemberian prioritas berdasarkan pesanan terbanyak.
g .  Best Costumer First
      Prioritas yang diberikan merupakan pelayanan konsumen yang dianggap terbaik untuk dilayani pemberi layanan.
h.    Largest Promised Dats
     Pemberian Prioritas kepada konsumen yang telah lebih lama menunggu pada antrian.
i.      Sconest Promised Dats
     Prioritas pelayanan yang diberikan berdasarkan perjanjian tr\erlebih dahulu antara konsumen dan pemberi pelayanan yaitu yang lebih cepat mengajukan tanggal perjanjian ini yang dilayani terlebih dahulu.
Pengertian antrian telah di jelaskan terlebih dahulu yang merupakan aturan disiplin yang harus dipenuhi dalam meneruskan teori antrian, dan selanjutnya kedisipinan antrian yang harus dijelaskan oleh Assuri (2002 : 189) antara lain :

1.    Tingkat kedatangan
      Menunjukkan tingkat rata-rata dimana orang-orang datang ketempat fasilitas pelayanan untuk  minta di layani. Biasanya dinyatakan dalam suatu jumlah untuk periode waktu tertentu. Misalnya bagian penjualan tiket kapal laut mampu melayani 15 orang pembeli tiket per jamnya.
      Rata-rata kedatangan dalam waktu tertentu dapat kita peroleh dengan membagi jumlah kedatangan yang bervariasi dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk seluruh kedatangan. Tingkat kedatangan ini diberi notasi (denda) sesuai dengan pernyataan David G. Dannenbring,dkk (2001 : 586) bahwa tingkat kedatangan (X) ini dapat dinyatakan dalam satuan menit, jam, minggu, bulan dan sebagainya.
2.   Distribusi kedatangan
      Distribusi kedatangan yang merupakan suatu rentabilitas distribusi yang menggambarkan jumlah konsumen dalam sistem pelayanan perunit waktu atau lamanya waktu antara kedatangan konsumen (interarrical  time)
      Bentuk-bentuk distribusi kedatangan ialah :
a.   Distribusi kedatangan yang bersifat konstan (konstan arrival distribution),        ialah suatu distribusi kedatangan dengan jarak atau interval waktu kedatangan yang satu dengan yang lainnya sama.
Chase Aquillano (1998 : 284 ) dalam bukunya Mikro Economical menjelaskan bahwa hanya kedatangan yang mendekati waktu sama pada jarak tiap kedatangan dapat disebut kedatangan yang bersifat konstan. Selanjutnya oleh Richard D. dan Chase (1998 : 286) menggambarkan metode antrian sebagai berikut :
      Gambar 1. Constan arrival pattern with time interval
                        = t and variance = 0 (arrival rate (2) = a/t
                        and arrow donote accurence of arrival)
          t          t           t          t               t          t         t            t
           
                                  Time     
     
Kemungkinan lain yang terjadi ialah apabila interval waktu kedatangan tidak sama, akan tetapi pada periode tertentu jumlah kedatangan sama, misalnya jumlah kedatangan rata-rata tiap jam adalah 15 konsumen, maka ini tidak berarti bahwa tiap empat menit datang seorang konsumen, tetapi dapat bervariasi ada yang berjarak lima menit, tujuh menit, dan sebagainya. Oleh Chase (1998: 287) menggambarkan sebagai berikut :
 



Loket                          Loket                          Loket
    I                                   II                                  III

Penjelasan di atas, bahwa padaa loket I langkah pertama untuk pengetesan barang. Loket II penafsiran berapa nilai barang dan loket III penerimaan uang dari hasil penafsiran.
b.    Distribusi kedatangan yang bersifat acak-acakan (random arrival distribution).
      Yaitu bentuk kedatangan para konsumen yang sifatnya tidak tetap. Pada umumnya kedatangan para konsumen pada suatu system  pelayanan kecenderungan tidak konstan. Apabila terjadi hal yang demikian, maka pola tingkat kedatangannya akan mengikuti distribution poisson, tentang hal ini Trueman (1999 : 467) mengungkapkan bahwa apabila ada suatu jarak waktu yang kecil (dibandingkan) dengan waktu rata-rata antar kedatangan, maka probabilitas suatu tingkat kedatangan pada konsumen adalah sama. Sehingga kita akan memperoleh kedatangan yang bersifat random yaitu poisson. Selanjutnya pendapat lain Thierauf (2000 : 296) dalam memberikan teori antrian untuk memperoleh pelayanan mengatakan bahwa pada distribusi poisson merupakan pegangan dari distribusi probabilitas yang meramalkan jumlah kedatangan pola suatu waktu tertentu.
      Distribusi poisson meliputi probabilitas setiap kejadian kedatangan yang tidak tergantung atau di pengaruhi kejadian pada observasi terlebih dahulu.
      Sedangkan Suad Huasnan (2002 : 28) dalam teori antrian mengatakan secara umum, distribusi poisson menyatakan bahwa dalam jangka panjang waktu tertentu terus menerus terdapat probabilitas yang sangat kecil untuk suatu kejadian dari suatu percobaan dimana percobaan tersebut jumlahnya terbatas.
      Kalau menurut Buffa (1999 : 609) bahwa fungsi ini dapat menggambarkan tingkat kedatangan sesungguhnya. Mengingat fungsi ini dapat menggambarkan tingkat kedatangan sesungguhnya. Mengingat fungsi ini berhubungan dengan semua unit yang datang, maka tidak ada nilai pecahan atau negative untuk orang, produk, maupun mesin.
      Sedangkan menurut Husnan (2002 :29) mengatakan bahwa distribusi exponensial ditafsirkan sebagai distribusi yang mempunyai probabilitas yang lebih besar untuk mendapatkan waktu pelayanan memerlukan waktu yang yang jauh lebih lama dari waktu rata-rata.
3.   Pola Kedatangan
      Dalam teori antrian terdapat dua bentuk dan pola kedatangan, sebagai berikut :
  1. Kedatangan terkontrol Arrival yaitu kedatangan yang telah diperkirakan sebelumnya. Artinya konsumen hanya datang pada waktu-waktu tertentu atau pada waktu yangbtelah ditentukan kemudian. Misalnya, pada jam buka loket penjualan tiket ialah antara pukul 09.00 hingga pukul 14.00, maka pengunjung akan berdatangan ke loket pada jam-jam tertentu sehingga kedatangan pengunjung  dapat diperkirakan
  2. Kedatangan tak terkontrol (un controllable arrivel). Kedatangan ini ialah kedatangan yang tidak menentu atau tidak bisa dipastikan atau diperkirakan sebelumnya bahwa waktu kedatangan tergantung dari kebutuhan masyarakat.
            Contohnya : Kedatangan pasien pada unit gawat darurat disuatu rumah sakit tidak menentu hingga polanya tidak pasti.
3     Ukuran kedatangan (Size of Arrive)
Ada  dua jenis kedatangan yang dikenal yaitu :
a.        Kedatangan tunggal atau kesatuan ialah permintaan service tunggal atau kesatuan tertentu. Misalnya orang-orang yang berbelanja atau melakukan
pembayaran di pasar swalayan, mereka datang di counter pembayaran secara sendiri-sendiri.
b.        Kedatangan jamak atau kelompok (a Bulk Arrival) ialah jika kedatangan service datang tidak satu persatu. Misalnya gerombongan datang pada suatu restaurant yang mengharapkan pelayanan dalam waktu yang bersamaan.
4.   Tingkat Kesabaran Konsumen
            Tingkat kesabaran konsumen merupakan gambaran tingkah laku konsumen, dalam teori antrian ini dapat di bedakan atas dua jenis yaitu :
  1. Konsumen yang sabar (Patiant arrival) ialah orang-orang yang mengerti dan ia bersedia menunggu untuk di layani
  2. Konsumen yang tidak sabar (impatient arrival) ialah orang-orang yang cenderung tidak bersedia meneruskan antian tersebut membutuhkan waktu cukup lama sampai pelayanannya tiba.
      Chase dan Aquilano (1998 :289), membedakan atas dua kategori   yaitu :
-  Balking Arrivals yaitu orang-orang yang datang ke tempat pelayanan, lalu melihat situasi setelsh menyadari antrian cukup panjang mereka kemudian memutuskan untuk pergi.

-  Reneging Arrivals yaitu orang-orang yang telah melihat situasi lalu mengikuti antrian, tetapi beberapa saat ia tidak sabar dan akhirnya pergi meninggalkan antrian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar