Salah satu faktor yang menunjang
suksesnya perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah menyangkut penjualan suatu
produk dari suatu produsen ke konsumen. Selanjutnya Gunawan Adisaputro (1999:
61), mengemukakan piutang adalah salah satu bentuk investasi, dia tidak berbeda
dengan investasi lain seperti investasi yang berwujud dana kas dan bank.
Menurut Farid Jahidin (1998: 29)
piutang adalah juga disebut piutang dagang adalah tagihan pada pihak lain (pada
kreditur atau pelanggan) sebagai akibat dari penjualan barang kredit (on
Account) atau karena memberikan pinjaman kepada pengawai, kepada pejabat
perusahaan, atau anak perusahaan dan lain-lain sebagainya.
Dari definisi tersebut di atad dapat
dijelaskan bahwa piutang adalah tagihan kepada pihak lain (para kreditur) atau
pihak lain sebagai akibat dari penjualan barang secara kredit, atau karena
pemberian pinjaman kepada pihak lain.
Sebagai salah satu bentuk investasi, maka dapat disebut piutang dagang :
a. Menyerap
sejumlah dana modal kerja
b.
Mempunyai usia tertentu sesuai dengan keterkaitannya
c.
Perlu dimotori tingkat
efisiensi pengolahannya dari waktu ke waktu.
d.
Mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai salah satu bentuk kekayaan
piutang dagang masuk sebagai unsur aktiva lancar. Dengan demikian piutang
memiliki waktu perputaran yang cepat dan kurang dari satu tahun. Piutang dagang
sebagai investasi akan memberikan manfaat tertentu bagi perusahaan.
Beberapa manfaat yang dapat
diperoleh untuk dapat melakukan penjualan kredit antara lain :
1.
Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan
2. Dengan
meningkatkan volume penjualan,
maka keuntungan diharapkan akan meningkat. Dengan demikian, kredit ini mempunyai akibat yang positif dari
segi penilaian investasi.
3. Dengan adanya hubungan hutang piutang, maka
hubungan dagangan antara perusahaan dengan para pembeli menjadi lebih erat,
sehingga kredit menjamin kontinutas hubungannya.
4.
Pada usaha jenis usaha tertentu, seperti produsen rumah murah dan perdagangan
kendaraan bagi penjual.
Kalau Gunawan Adisaputro, (1999 : 25) berbagai jenis beban biaya yang timbul
karena perusahaan memjual dengan kredit
antara lain :
1.
Beban biaya modal piutang sebagai
salah satu bentuk investasi yang
menyerap
sebagai dari modal perusahaan yang
tersedia.
2. Selain benan biaya maka piutang juga akan
menimbulkan jenis biaya lain yaitu-biaya administrasi piutang terdiri dari :
a. Biaya
organisasi atau unit kerja yang diserahi tugas mengelola piutang yaitu gajianm
dan jaminan sosial lain bagi petugas penagihan dan pengadministrasian piutang.
b. Biaya
penagihan piutang. Piutang agar dibayar pada waktunya perlu dilakukan usaha
untuk menagih berupa biaya telpon, surat
menyurat, telegram atau biaya perjalanan.
3. Piutang tidak seluruhnya dapat ditagih, karena
debitur lari atau bangkrut. Terdapat piutang macet atau tak dapat tertagih sama
sekali. Sehingga mengakibatkan tak tertagih (beddebets) sehingga dibentuk
cadangan piutang ragu-ragu yang dibantu lewat penyisihan sebagian dan
keuntungan penjualan.
Selanjutnya, karena piutang dapat
memberikan tambahan keuntungan tetapi juga mengakibatkan tumbuhnya kerugian,
maka perlu dibuat suatu kebijaksanaan yang jelas mengatur tentang masalah itu.
Menurut Gunawan Adisaputra (1999: 25), sebagai langkah yang perlu dipersiapkan
antara lain meliputi :
1. Dibentuknya unit kerja atau seksi yang khusus
ditugaskan untuk mengurusi piutang. Tugas pokok dari unit ini meluputi :
a. Mencari
langganan potensial yang
dapat diberikan kredit.
b. Menyeleksi para calon debitur
c. membukukan transaksi kredit yang
terjadi.
d. Melakukan penagihan piutang
e. membuka mutasi/ kredit atau piutang.
f. Menyusun dan mengklasifikasikan piutang out standing
menurut usianya masing-
masing.
g. Menyusun dan memperkirakan arus masuk
dari piutang
h. Membuat laporan tentang pengelolaan
piutang bagi pengambilan kebijaksanaan
tentang
piutang.
2. Digariskan kebijaksanaan piutang yang jelas untuk
dapat digunakan sebagai pedoman bagi unit kerja yang mengurusi piutang
kebijaksanaan itu meliputi :
a. Penentuan
flafon kredit untuk berbagai jenis atau tingkatan debitur
langganan
b. Penentuan jangka waktu kredit.
c. Pedoman melakukan seleksi calon debitur
berdasarkan 5 C atau 3 R.
d.
Penentuan jumlah piutang ragu - ragu
maksimal yang dapat dibenarkan sebagai dasar
penentuan besarnya cadangan
piutang ragu - ragu.
e. Penentuan jumlah anggaran yang digunakan
untuk mengadministrasikan piutang.
3. Penentuan kriteria untuk mengukur efisiensi
pengelolaan piutang. Berdasarkan |kriteria yang dapat digunakan sebagai
indikasi.
a. Tingkat
penjualan piutang yang rumusnya, adalah :
Penjualan Kredit Netto (satahun)
-------------------------------------------------
Piutang ragu-ragu (Awal dan akhir tahun
Prosentase piutang yang tak tertagih sebenarnya.
Tingkat ini perlu dibandingkan dengan
rata-rata piutang tak tertagih untuk industri ataupun usaha lain yang sejenis.
Selama tingkat prosentase ini relatif sebanding maka efisiensi pengelolaan
piutang oleh perusahaan masih dapat dianggap dalam batas kewajaran. Bilamana
prosentase ini melebihi industri atau usaha lain yang sejenis, maka perlu
dilakukan penganalisaan khusus untuk mengetahui sebab-sebabnya secara jelas,
usia piutang rata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar