Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2016

Pengertian Persediaan dan Jenis-Jenis Persediaan

  Pengertian Persediaan
      Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan tugas/ kegiatan organisasionalnya perlu mengadakan persediaan untuk  dapat menjamin kelangsungan hidup usahanya. Di dalam rangka mengadakan persediaan maka dibutuhkan sejumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai persediaan tersebut. Oleh karena barang-barang yang dibutuhkan tidak selamanya dapat diperoleh setiap saat, tetapi melalui proses yang memerlukan tenggang waktu tertentu untuk pengadaannya, maka setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah  persediaan yang optimum.
      Adapun pengertian tentang persediaan oleh Sofyan Assauri (1999: 7) menyatakan bahwa produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi.
      Sesuai dengan definisi tersebut di atas, maka setiap hasil produksi mempunyai kegunaan tertentu dan dibutuhkan faktor-faktor produksi yang mendukung kelancaran produksi.
      Richard B. Chese dan  Nicolas  J. Aquilano dalam buku Cost Accountung, (2000: 235) membedakan jenis-jenis biaya tersebut sebagai berikut :
1.   Carrying Cost (Holding Cost)                                                         
      Carrying cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan diadakannya persediaan, antara lain biaya-biaya pergudangan yang terdiri dari biaya sewa gudang, upah dan gaji tenaga pengawas, biaya administrasi  gudang biaya penggunaan  biaya  materai handling digudang dan biaya lain nya. Disamping  biaya  pergudangan dan biaya-biaya asuransi  atas persediaan yang dimiliki dan pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang  biayanya untuk jangka waktu satu tahun dan dihitung atas dasar  investasi dari persediaan rata-rata selama setahun.
2.   Production Chage (or setup) cost
      Setup cost adalah biaya-biaya yang terjadi karena adanya pengurangan atau penambahan kapasitas produksi sebagai  akibat  tidak tersedianya persediaan yang cukup sesuai  dengan kebutuhan proses produksi dan penjualan pada  suatu saat. Yang termasuk dalam jenis biaya ini dapat berupa biaya latihan dan biaya pengangguran yang terjadi.
3.   Ordering Costs                                                           
      Ordering cost yaitu biaya-biaya yang timbul dari pemesanan  bahan  sejak  dari pesanan dibuat, sampai bahan tersebut tiba digudang pabrik. Biaya pemesanan ini dapat  berupa biaya administrasi pembelian, pengangkutan dan  bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya  pemeriksaan. 
4.   Shortage Costs                                                                                                                      
      Shortage Costs yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari kecilnya jumlah persediaan dibutuhkan seperyi kerugian karena seorang langganan memesan suatu  barang yang tidak tersedia. Kerugian tersebut dapat berwujud hilangnya keuntungan  yang seharusnya dapat  diperoleh  bila pesanan barang  tersebut dapat dipenuhi.
       Berdasarkan pengertian di atas, maka persediaan dapat diklasifikasikan menurut jenis dan posisi barang tersebut didalam urutan pengerjaan produk, yaitu :
       1) Persediaan bahan baku
       2) Persediaan komponen part
       3) Persediaan bahan pembantu
       4) Persediaan bahan dalam proses
       5) Persediaan barang jadi
      Jadi secara umum persediaan dapat diartikan sebagai sejumlah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat berupa sejumlah bahan baku, part yang disediakan untuk diolah kedalam urutan-urutan rangkaian proses produksi dan jumlah barang yang terdapat dalam masing-masing proses yang masih memerlukan proses pengolahan lebih lanjut pengerjaan dalam kegiatan pengerjaan bahan tersebut atau sejumlah barang jadi yang disiapkan untuk memenuhi permintaan langganan setiap waktu.
      Disamping itu persediaan dapat juga mengurangi tingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier dan konsumen, maksudnya bahwa pabrik dapat berproduksi terus sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan terlebih dahulu tanpa menunggu lagi bahan-bahan yang diperlukan dari supplier karena adanya persediaan atau dengan kata lain produksi tidak perlu dilakukan khusus buat komsumsi ataupun sebaliknya tidak perlu komsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi.

 Jenis-Jenis Persediaan
      Proses produksi yang memerlukan persediaan bahan baku yang nanti akan menjadi bahan jadi, sehingga perusahaan perlu menyiapkan bahan baku yang harus siap sedia setiap saat. Persediaan mempunyai jenis-jenis sesuai dengan kebutuhan dalam proses produksi oleh T. Hani Handoko (1999: 334) menurut jenis-jenis persediaan dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
  1. Persediaan bahan  baku (raw materials), yaitu  persediaan barang-barang berwujud seperti baja, kayu dan komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier dan/ atau dibuat sendiri oleh   perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya
  2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/ components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
  3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplier), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses  produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
  4. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
  5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada langganan.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar