Biaya
produksi dan unsur-nsurnya dalam berbagai pengertian banyak diartikan sebagai
pernyataan kuantitatif. Hal ini terlihat antara lain pada pengertian biaya
produksi yang dikemukakan oleh Charles
T. Hongren dan George Foster (2002: 146), sebagai berikut biaya produksi
adalah suatu pernyataan kuantitatif tentang apa rencana atau tindakan dan alat
bantu untuk koordinasi dan implementasi.
Dalam hal ini biaya produksi
dirumuskan untuk organisasi secara keseluruhan ataupun sub unit, di mana
anggaran tersebut merupakan suatu prosedur yang disebut budgenting system,
Budgeting system mempunyai empat alasan untuk digunakan. Perencanaan dengan
anggaran dengan mengidentifikasi pada manajemen mengenai :
1. Jumlah
laba yang ditetapkan untuk dicapai perusahaan
2. Sumber
dana yang diperlukan dalam mencatatkan laba
Pengendalian biaya, yaitu
membandingkan antara hasil aktual dengan anggaran yang akan membantu manajemen
untuk mengevaluasi kinerja dari individu, departemen divisi atau keseluruhan
organisasi perusahaan.
Komunikasi dan koordinasi, yaitu
anggaran mampu mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan keseluruh level dalam
departemen, karena anggaran merupakan bagian integral dari tujuan-tujuan tersebut departemen divisi dan
organisasi perusahaan.
Selanjutnya, definisi biaya produksi
yang mengandung pengertian yang sama
dilakukan oleh Ray H. Garisson (1998: 297), menyatakan bahwa anggaran yang telah sesuai dengan perencanaan yang
berdasarkan proposal anggaran dengan prinsip pada waktu penggunaannya. Selain mencakup
ramalan atau perencanaan mengenai pendapatan dan pengeluaran penerimaan dan
biaya untuk mempermudah proses perencanaan ini sendiri, maka semua kegiatan
operasi dari perusahaan yang menyusun anggaran harus dikonversikan kedalam
bentuk kesatuan nilai uang. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan-kegiatan tersebut
dapat diukur dalam alat kesatuan yang sama.
Pengertian biaya produksi yang
mengandung pengertian sebagaimana disebutkan di atas, ditemukan oleh, Teguh
Pajo Mulyono (2000: 287) yang menyatakan bahwa perencanaan anggaran yang harus
dikendalikan dan harus disesuaikan dengan penggunaannya, sehingga rencana
anggaran yang diproyeksikan dapat bermanfaat sesuai dengan fungsinya.
Setiap organisasi perusahaan
utamanya perusahaa dengan organisasi yang besar, tidak akan terlepas dari
kegiatan pengendalian. Pengendalian ( control ) dapat memberikan keputusan
bahwa sumber-sumber yang diperoleh telah digunakan secara efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di atas,
budgeting adalah salah satu tehnik yang tersedia.
Biaya produksi merupakan rencana
kegiatan yang terperinci ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan dan sebagai
suatu dasar penilaian terhadap prestasi kerja manajer. Jika kita melihat
pengertian budget yang dikemukakan, maka dimensi waktu juga turut dimasukkan
sebagai batasan anggaran, oleh karena dapat menyebabkan semua biaya total
menjadi variabel atau semua biaya tidak dapat dibedakan antara biaya yang dapat
dikendalikan (controllable cost) dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable cost).
Pada perusahaan yang sudah
sedemikian stabil, biasa saja membuat peramalan untuk beberapa tahun, atau
dengan kata lain dalam jangka panjang. Namun bagi perusahaan yang banyak
menghadapi ketidak pastian, hanya mungkin untuk membuat peramalan jangka waktu
yang pendek saja, jadi jangka waktu yang dicukupi oleh anggaran juga,
tergantung dari sifat suatu perusahaan itu sendiri, namun anggaran yang disusun
menurut kurun waktu bulanan adalah yang paling baik karena rencana kegiatan
nampak. Disamping itu anggaran bulanan
sangat menunjang pelaksanaan pengendalian yang terjadi dengan segera
dapat diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar