Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Penentuan Besarnya Modal Kerja


Penentuan Besarnya Modal Kerja
      Besar kecilnya kebutuhan akan modal kerja, tergantung pada kebutuhan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar. Menurut Bambang Riyanto (2004, 12), hal itu ditentukan oleh  dua faktor yaitu :
1.  Pengeluaran kas rata-rata setiap hari.

           2. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja.  
Ad 1 Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Kas adalah merupakan alat yang  mempunyai  penggunaan yang tinggi karena dengan tersedianya kas, maka akan membiayai  kewajiban-kewajiban, setiap harinya seperti untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan penolong, upah buruh  dan apa saja yang  dapat memenuhi segala kewajiban perusahaan.
Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan harus mempunyai simpanan  kas yang tinggi. Karena dengan demikian berarti hanya mengutamakan kepentingan faktor likuiditas, tetapi akan menekan rentabilitas perusahaan di lain pihak ada keharusahn  untuk menahan jumlah  minimal pada kas supaya perubahan  dapat  memenuhi  kewajiban-kewajibannya dengan baik.  Persediaan minimal  adalah apa yang disebut dengan persediaan bersih kas.
Adapun  persediaan  bersih kas itu dapat dihasilkan untuk memperoleh  keuntungan,  besarnya  persediaan  bersih kas tergantung pada :
a.  Sifat  transaksi  komersial  dan  keuangan, sifat pada  transaksi  dalam  arti bagaimana pembelian bahan dan penjualan  hasil  akhir dilakukan, misalnya dengan tunai atau  kredit. Bila transaksi dilakukan dengan  tunai,  maka  tidak  perlu persediaan kas yang tinggi.                                                      
Begitupula  dengan  sering  tidaknya transksi keuangan     (penerimaan/ pembayaran)  akan  berpengaruh  terhadap bersihnya kas.
b.   Selisih antara penerimaan dan pengeluaran
Besar  kecilnya  selisih  antara penerimaan dan jumlah pengeluaran kas dalam satu periode tertentu, untuk menentukan pula suatu tingkat persediaa bersih kas.
Disamping  itu, penerimaan  dan pengeluaran yang dapat diramalkan  atau diduga terlebih dahulu. Misalnya: ada pemogokan,  kegagalan dan penjualan produksi dan lain-lainnya.
Apabila telah dapat ditentukan besarnya persediaan bersih kas, maka diatur penerimaan dan pengeluaran kontinutas dapat terjamin dengan tidak menurunkan likuiditas di atas, maupun rentabilitas untuk dapat mengatur penerimaan dan pengeluaran alat dengan baik dan efisiensi perlu dibuat cash budget.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusu­nan cash budget oleh Djahidin, analisa laporan keuangan, (2003,  114) adalah :
- Jumlah penerimaan  selama  periode  tertentu, misalnya dalam satu bulan, pada umumnya penerimaan hal ini berasal dari :
1.  Penjualan tunai                                                     
2.  Debitur yang membayar hutang-hutangnya.
3.  Sumber-sumber lain misalnya penjualan aktiva tetap
4. Jumlah kas yang ada permulaan periode                                                     
5.  Jumlah pengeluaran-pengeluaran selama periode tertentu seperti :
6. Pembelian bahan/bahan lain secara tunai.
7. Pembayaran hutang perniagaan dan hutang lain.
8.  Adanya Surplus atau defisit
      Dalam pengertian  ini adalah termasuk simpanan dalam bank yang setiap hari atau setiap saat dapat dipergu nakan  untuk  menguasai  atau memilih barang atau jasa yang  diinginkan oleh konsumen, sehingga dalam keadaan ini  istilah  surplus  atau  defisit  pada  perusahaan tergantung dari pengelolah.                                                    
      Periode perputaran dan terikatnya modal kerja. Dalam pengertian periode perputaran yang relatif  singkat,  karena perputaran dari piutang ke kas hanya memerlukan  satu tingkat saja. Adanya piutang dagang, terutama  dimaksudkan sebagai salah satu alat untuk memperbesar  volume  penjualan. Untuk mengukur periode perputaran dari piutang oleh Djarwanto, dalam bukunya popok-pokok analisa laporan keuangan, (2001, 29) dilihat dan dihitung dengan rumus :
Penjualan Kredit
                   Perputaran piutang = 
Piutang rata-rata

       Makin tinggi tingkat perputarannya berarti bahwa modal  yang ditanamkan dalam piutang tersebut makin banyak berputar dalam satu periode. Pada transaksi penjualan dengan kredit tertentu, berarti makin tinggi turnover, juga akan berarti bahwa modal yang ditanamkan dalam piutang adalah sedikit. Disamping itu perusahaan harus menahan sejumlah piutang sebagai kredit penjualan untuk dapat memelihara transaksi normalnya yang merupakan inti dari permanent kebutuhan modal, piutang yang ditanam dalam piutang.
Faktor-faktor yang  harus  diperhatikan dalam menentukan besarnya piutang bersih, (Djarwanto 2001,  89) yaitu :
- Syarat pembayaran dari penjualan kredit
Biasanya dinyatakan dalam term 2/10 n/30, artinya pembayaran dinyatakan dalam waktu 10 hari sesudah penyerahan  barang si pembeli mendapatkan potongan 2% hari sesudah penyerahan barang.                                                                                                        
- Kebiasaan para  langganan  dalam  pembayaran. menurut pengalaman banyak yang membayar dalam waktu yang telah ditentukan untuk mendapatkan cash discount, maka    persediaan bersih piutang di atas waktu untuk     mendapatkan cash discount.
- Sifat dan kesediaan  para pelanggan dalam membayar hutangnya, sebab sering terjadi langganan yang mampu, tetapi segan memenuhi kewajibannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar