Powered By Blogger

Kamis, 05 Desember 2019

Pengertian Penjualan & Prosedur Penjualan

Pengertian Penjualan

Konsep penjualan yang telah dikemukakan di atas, maka untuk pembahasan selanjutnya akan menguraikan pengertian ramalan  penjualan.  Ramalan   penjualan   dapat   diartikan         
sebagai (forchasting).
Untuk lebih jelasnya Soehardi Sigit, (1987: 186)   memberikan batasan ralaman penjualan, menyatakan bahwa ramalan penjualan (forchasting) kegiatan yang dilaksanakan dapat meramalkan pada masa yang akan datang dari segala aktivitas yang dilaksanakan pada perusahaan.
Penjualan perusahaan sebenarnya untuk arah perkembang an aktivitas penjualan, agar dapat secepatnya diketahui dan dipersiapkan berapa banyak yang harus diproduksi  sesuai dengan permintaan pasar.
Penjualan yang tepat bagi perusahaan, akan sangat bermanfaat bagi setiap tahap perencanaan bisnis. Dalam kaitannya seperti ini, maka manajer pemasaran harus senantiasa memiliki data yang digunakan untuk melaksanakan peramalan penjualan. Maksud dari ramalan tersebut antara lain  adalah untuk menentukan kuota, sebagau pedoman dasar dalam  pengembangan  produk, merencanakan kegiatan promosi,serta untuk kepentingan pengalokasian tenaga kerja.
Pada dasarnya penjualan perusahaan dapat dibuat untuk    beberapa jangka waktu yang biasanya meliputi lima tahunan. Namun  demikian, adapula diantara perusahaan yang membuat ramalan dalam jangka waktu kuartalan. mengenai ketepatan ramalan yang dilakukan, antara lain banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain metode ramalan yang digunakan,  serta kapasitas dari personalia yang melakukan kegiatan peramalan.
Mengenai metode peramalan yang digunakan, diantaranya bermacam-macam terdapat ahli memasukkan aspek teknisnya. Diantara metode peramalan penjualan yang dominan digunakan, Basu Swasta dan Irawan, (1992: 166), sebagai berikut :
"1) Pendapat manajer
2) Pendapat salesman
3) Subvei niat pembeli
4) Model matematika
5) Analisa time series
6) Metode regresi".

Prosedur Penjualan

Prosedur penjualan persediaan, seorang peneliti akan mengemukakan contoh prosedur penjualan yang disadur dari Mulyadi (1997: 213) adalah sebagai berikut :
a. Fungsi  penjualan yang  bertanggung jawab untuk  menerima
surat order dari pembeli, mengelola order dari pelunasan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order. Meminta otorisasi kredit membutuhkan, tanggal pengiriman dan dari gedung mana barang akan diterima dan mengisi surat order pengiriman.
b. Fungsi kredit, berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi  penjualan  kredit bertanggung jawab untuk meneliti kasus kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi gudang bertanggung jawab untuk menyimpang barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.
e. Fungsi penagihan, bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
f. Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencintai     piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan penyertaan piutang kepada kredit serta membuat laporan penjualan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan.                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar