Peranan Statistik Dalam Quality Control
Pelaksanaan pengendalian kualitas dengan
metode statistik atau statistical quality control adalah suatu cara pengendalian
mutu yang relatif baru dikenal oleh umum. Sedangkan pada pelaksanaan
pengendalian dengan panca indra dan penggunaan alat sudah dikenal oleh
masyarakat pada umumnya dan oleh perusahaan pada khususnya. Pada mulanya
perhatian orang terhadap statistik masih masih kurang, namun setelah adanya
perubahan yang drastis dalam dunia bisnis yaitu terhadap produksi, penggunaan
bahan baku yang efisien dan fase-fase penelitian perusahaan yang
bermacam-macam, maka pada tahun 1924 oleh Shewhort dari Bell Telephone Laboratories,
mulai merancang suatu metode pengendalian kualitas dalam bentuk bagan.
Sebelum tahun 1942, penggunaan statiscal
quality control dilaksanakan dibeberapa industri saja, namun setelah perang
dunia kedua, tehnik ini diterima oleh beberapa pihak didalam membuat keputusan
tentang mutu produk yang dihasil- kan
oleh perusahaan, di mana metode sampling telah digunakan dalam pemeriksa hasil
produksi, untuk beberapa lamanya timbul pengembangan pengendalian kualitas.
Pada tahun 1946 muncullah suatu
organisasi yaitu American Society of Quality dan telah memegang suatu peranan
yang penting dan utama dalam mempromosikan penggunaan metode statiscal quality
control di Amerika Serikat.
Menurut Amudi Passaribu, dalam bukunya
Pengantar Statistik, (2004, 11), sebagai berikut ilmu statistik adalah kumpulan
dari cara-cara dan aturan-aturan mengenai pengumpulan analisa serta
interprestasi data serta penarikan kesimpulan data berupa angka-angka.
Dengan memperhatikan statistik ini
kelihatannya sangat menekankan pada data kwantitatif. Sebagaimana kita ketahui
bahwa bukan yang siap untuk dipasarkan, karena hal tersebut tidak efektif dan
efisien lagi yang paling efisien bagi perusahaan dengan menarik sampel untuk
kemudian diselidiki, hasil penyelidikan itu dapat menjadi petunjuk apakah
produk yang siap untuk dipasarkan atau di ekspor telah memenuhi standard atau
belum.
Selanjutnya untuk menerangkan peranan
statistik dan quality control, maka dibawah ini kami kemukakan pendapat Harold
dalam bukunya Principle Of Management (2001, 116), mengemukakan bahwa statistik quality control market it possible
to determine the capasibilities of a manufacturing process at the autset and it
estabilited so that the operations my be
corrected for excassive tool wear or excessive variation.
Maksud dari tulisan Harold ini yaitu
bahwa statitiscal quality control memungkinkan penentuan secara awal
kemampuan-kemampuan dan proses pembuatan dan juga menetapkan control yang
diperlukan sehingga kegiatan operasi dapat
dikoreksi mengenai pemakaian peralatan yang memlampaui batas, variasi
bahan baku yang kelihatan berkelebihan, malahan Harold menambahkan adanya keuntungan pengendalian mutu dengan metode
statistik yaitu The proper aplication of
statistical quality control shuold reult in the following benefits :
1) More uniforn quality of products
2) Provides means of catching errors at inception
3) Reduces inspection costs
4) Reduces the number rejects and naves the costs of
material of in made.
5) Promotes the
understanding and apprecation of quality control.
6) Imprves the relationship with the costumers.
7) Point out trouble sports
8) Povides a means of determining the capability of
manufacturing prosess.
Dapat pula ditambahkan mengenai
keuntungan adanya penggunaan metode statistik dalam pengendalian mutu dalam
suatu perusahaan yang dikemukakan oleh Sofyan Assauri, seperti berikut ini :
1) Pengawasn
(control), ialah penyelidikan yang diperlukan dapat menerapkan statistical
control yang mengharuskan syarat-syarat mutu pada saat itu dan kemajuan
prosesnya telah dipelajari sehingga mendetail.
2) Dengan
dijalankannya pengontrolan maka dapat dicegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dalam proses sebelum terjadi hal-hal yang serius.
3) Biaya-biaya
pemeriksaan. Karena statistical quality control dilakukan dengan mengambil
sampel dan menggunakan sampling techniques, maka hanya sebahagian saja dari
hasil produksi yang perlu diperiksa, sehingga hal ini akan menurunkan
biaya-biaya pemeriksaan.
Dari kedua pandangan tersebut di atas,
maka dengan cara akan memanfaatkan dari cara pengendalian dengan menggunakan
statistik yang dalam hal ini adalah statistical quality control.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar